Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sederet Rencana Strategis Emiten TP Rachmat (DRMA) pada 2024

Emiten milik konglomerat TP Rachmat, PT Dharma Polimetal Tbk. (DRMA) membeberkan berbagai rencana strategis yang akan dilakukan oleh perseroan pada 2024.
Fasilitas produksi di salah satu pabrik produksi komponen otomotif emiten milik TP Rachmat, PT Dharma Polimetal Tbk. (DRMA). - Dok. Dharma Polimetal
Fasilitas produksi di salah satu pabrik produksi komponen otomotif emiten milik TP Rachmat, PT Dharma Polimetal Tbk. (DRMA). - Dok. Dharma Polimetal

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten produsen komponen otomotif Grup Triputra milik konglomerat TP Rachmat, PT Dharma Polimetal Tbk. (DRMA) membeberkan berbagai rencana strategis yang akan dilakukan oleh perseroan pada 2024 mendatang. 

Presiden Direktur DRMA Irianto Santoso mengatakan, beberapa strategi perseroan pada 2024 di antaranya yaitu melakukan ekspansi produk komponen hingga membuka peluang untuk mengakuisisi perusahaan baru.

"Tentunya salah satu strategi kami selain membangun bisnis baru dari dalam, tentu tidak menutup kemungkinan untuk melakukan akuisisi, khususnya di bidang komponen otomotif," ujar Irianto dalam paparan publik DRMA, Selasa, (14/11/2023).

Adapun, manuver DRMA pada tahun ini yaitu mengakuisisi PT Trimitra Chitrahasta dan memulai pasokan komponen member suspensi untuk Toyota yang telah dimulai pada akhir semester I/2023. DRMA optimis dengan kinerjanya dan menargetkan mencapai pertumbuhan penjualan sebesar 25% year-on-year (yoy) hingga akhir 2023.

Lebih lanjut dia mengatakan, ekspansi DRMA di segmen kendaraan listrik (electric vehicle/EV) yakni memproduksi battery pack, battery management system, charging station, dan komponen lainnya yang nantinya disuplai kepada para agen pemegang merek kendaraan listrik.

"Arah investasi kami tahun 2024, mungkin hanya untuk persiapan-persiapan model baru yang kami sudah dapatkan LOI [letter of interest]-nya dari para customer kami. Mereka akan memproduksi model-model baru yang akan dikeluarkan pada 2024 dan 2025," terangnya.

Adapun, hingga kuartal III/2023, Irianto mengatakan DRMA telah menyerap belanja modal (capital expenditure/capex) sekitar Rp450 miliar, dari total capex yang dianggarkan sebesar Rp600 miliar tahun ini.

Capex tersebut mayoritas digunakan untuk memproduksi berbagai komponen model baru, pembelian mesin produksi, hingga pembangunan fasilitas pabrik baru. 

"Sedangkan tahun depan 2024, penggunaan capex di luar akuisisi, jadi hanya untuk persiapan model-model baru, pembangunan pabrik dan sebagainya, mungkin kami bisa katakan kira-kira setengahnya lah dari tahun ini, kira-kira Rp300 miliar," pungkas Irianto.

Sebagai informasi, DRMA juga memiliki kedua pabrik baru yakni PT Dharma Controlcable Indonesia dan PT Dharma Precision Parts yang berlokasi di Jababeka, Cikarang, Jawa Barat. Keduanya ditarget rampung dan segera beroperasi tahun depan.

Secara terperinci, PT Dharma Controlcable Indonesia berdiri di atas lahan seluas 1 hektare dengan luas bangunan 9.800 m2. Pabrik itu ditarget rampung pada kuartal I/2024 atau sekitar Maret 2024.

Selanjutnya, PT Dharma Precision Parts juga berdiri di atas lahan seluas 1 hektare dan luas bangunannya 9.000 m2. Pabrik itu ditarget rampung pada akhir kuartal II/2024.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rizqi Rajendra
Editor : Ibad Durrohman
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper