Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekap Kinerja Emiten TP Rachmat TAPG, DRMA Cs Kuartal I/2025, Mana Paling Moncer?

Sederet emiten Grup Triputra milik konglomerat TP Rachmat, seperti TAPG hingga DRMA mencatatkan kinerja laba yang kinclong pada kuartal I/2025.
TP Rachmat dan Arif P. Rachmat. Sederet emiten Grup Triputra milik konglomerat TP Rachmat, seperti TAPG hingga DRMA mencatatkan kinerja laba yang kinclong pada kuartal I/2025. /Istimewa
TP Rachmat dan Arif P. Rachmat. Sederet emiten Grup Triputra milik konglomerat TP Rachmat, seperti TAPG hingga DRMA mencatatkan kinerja laba yang kinclong pada kuartal I/2025. /Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA — Sederet emiten Grup Triputra milik konglomerat TP Rachmat, seperti PT Triputra Agro Persada Tbk. (TAPG) hingga PT Dharma Polimetal Tbk. (DRMA) mencatatkan kinerja laba yang kinclong pada kuartal I/2025.

Berdasarkan laporan keuangan per 31 Maret 2025, TAPG misalnya mencatatkan pertumbuhan laba bersih yang melesat 117,16% secara tahunan (year on year/yoy) menjadi Rp805,25 miliar pada kuartal I/2025, dibandingkan laba bersih pada periode yang sama tahun sebelumnya Rp370,8 miliar.

Pertumbuhan pesat laba TAPG didorong oleh pendapatan yang naik 37,03% yoy menjadi Rp2,62 triliun pada tiga bulan pertama 2025, dibandingkan Rp1,91 triliun pada tiga bulan pertama 2024.

Emiten TP Rachmat lainnya PT Dharma Satya Nusantara Tbk. (DSNG) mencatatkan laba bersih sebesar Rp368,15 miliar per kuartal I/2025, tumbuh 62,83% yoy dibandingkan laba bersih pada periode yang sama tahun sebelumnya Rp226,06 miliar.

Pertumbuhan laba seiring dengan raupan pendapatan yang naik 20,1% yoy menjadi Rp2,67 triliun per kuartal I/2025, dibandingkan Rp2,23 triliun pada kuartal I/2024.

Direktur Utama Dharma Satya Nusantara Andrianto Oetomo mengatakan harga jual komoditas yang menjadi lebih tinggi berdasarkan dinamika pasokan dan permintaan mendorong pertumbuhan penjualan perseroan per kuartal I/2025.

“Selain itu, biaya produksi yang dikelola dengan baik berdampak positif pada profitabilitas,” kata Andrianto dalam keterangan tertulisnya pada beberapa waktu lalu.

Emiten Grup Triputra lainnya PT Kirana Megatara Tbk. (KMTR) mencatatkan laba bersih sebesar Rp120,11 miliar per kuartal I/2025, berbalik dari kondisi rugi pada periode yang sama tahun sebelumnya Rp78,16 miliar.

Raupan laba KMTR didorong oleh pendapatan yang naik 32,73% yoy menjadi Rp3,59 triliun per kuartal I/2025, dibandingkan Rp2,7 triliun per kuartal I/2024.

Lalu, emiten transportasi dan logistik besutan TP Rachmat, PT Adi Sarana Armada Tbk. (ASSA) membukukan laba sebesar Rp101,75 miliar per kuartal I/2025 naik 43,29% yoy dibandingkan Ro71 miliar per kuartal I/2024.

Capaian laba ASSA juga ditopang oleh kinerja pendapatan yang meningkat 17,2% yoy menjadi Rp1,38 triliun per kuartal I/2025, dibandingkan Rp1,18 triliun per kuartal I/2024.

Selain itu, emiten TP Rachmat di sektor komponen otomotif DRMA telah meraup laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp142,71 miliar per kuartal I/2025, tumbuh 6,97% yoy dibandingkan laba bersih pada periode yang sama tahun sebelumnya Rp133,4 miliar.

Raupan laba DRMA didorong oleh penjualan bersih yang naik 9,77% yoy pada kuartal I/2025 menjadi Rp1,46 triliun, dibandingkan Rp1,33 triliun pada kuartal I/2024.

Capaian laba dan pendapatan DRMA itu dibukukan di tengah kinerja lesu industri otomotif Tanah Air. Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), sepanjang kuartal I/2025, penjualan mobil wholesales turun 4,7% yoy menjadi 205.160 unit, dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya sebanyak 215.250 unit.

Penjualan mobil secara ritel pun susut 8,9% menjadi 210.483 unit, dibandingkan tiga bulan pertama 2024 sebanyak 231.027 unit.

“Kami bersyukur bahwa di tengah situasi industri otomotif yang menantang, yaitu terjadinya penurunan penjualan kendaraan roda empat selama kuartal I/2025 dibandingkan dengan kuartal I/2024, DRMA berhasil membukukan pertumbuhan penjualan maupun laba bersih yang positif,” kata President Direktur Dharma Polimetal, Irianto Santoso dalam keterangan tertulis.

Seiring dengan catatan laba kinclong, harga saham TAPG dan DRMA pun di zona hijau. Harga saham TAPG naik 29,41% sepanjang tahun berjalan (year to date/ytd) atau sejak perdagangan perdana 2025 sampai perdagangan hari ini, Senin (5/5/2025) ditutup di level Rp990 per lembar. Harga saham DRMA pun naik 8,15% ytd ke level Rp995 per lembar.

Meskipun, harga saham DSNG, KMTR, dan ASSA masih di zona merah. Harga saham DSNG turun 16,84% ke level Rp790 per lembar pada perdagangan hari ini. Kemudian, harga saham KMTR turun 9,36% ke level Rp290 dan ASSA turun 2,17% ke level Rp675.

__________

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ibad Durrohman
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper