Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rupiah Ditutup Stagnan Rp15.375, Ketidakpastian Global Masih Tinggi

Rupiah hari ini ditutup stagnan pada level Rp15.375 per dolar AS, sementara mata uang Asia bervariasi.
Karyawati menghitung mata uang Dolar Amerika Serikat di tempat penukaran uang asing di Jakarta, Senin (14/8/2023). Bisnis/Suselo Jati
Karyawati menghitung mata uang Dolar Amerika Serikat di tempat penukaran uang asing di Jakarta, Senin (14/8/2023). Bisnis/Suselo Jati

Bisnis.com, JAKARTA — Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat ditutup stagnan pada level Rp15.375 pada perdagangan hari ini, Jumat (22/9/2023). Rupiah ditutup stagnan saat mata uang Asia lainnya ditutup mayoritas menguat.

Mengutip data Bloomberg pukul 15.00 WIB, rupiah ditutup stagnan pada level Rp15.375 per dolar AS. Adapun indeks dolar AS menguat 0,17 persen ke 105,53.

Dari Asia, yen Jepang turun 0,51 persen, dolar Singapura naik 0,10 persen, dolar Taiwan turun 0,05 persen, won Korea Selatan naik 0,24 persen, dan peso Filipina naik 0,11 persen.

Kemudian rupee India naik 0,29 persen, yuan China menguat 0,09 persen, ringgit Malaysia naik 0,09 persen, dan baht Thailand naik 0,20 persen.

Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan sentimen datang dari Bank of Japan yang mempertahankan suku bunga jangka pendek pada angka negatif 0,1 persen dan mengatakan akan melanjutkan kebijakan pelonggaran moneter dan pengendalian kurva imbal hasil untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. 

"BOJ menyebut meningkatnya ketidakpastian terhadap perekonomian Jepang, terutama karena lemahnya mitra dagang terbesarnya, sebagai alasan utama untuk mempertahankan kebijakan stimulatifnya," kata Ibrahim dalam risetnya, Jumat (22/9/2023). 

Dia melanjutkan, BOJ juga mengatakan akan terus menargetkan pertumbuhan upah yang lebih besar dan bertujuan untuk membantu inflasi mencapai target tahunan sebesar 2 persen. Keputusan tersebut diambil hanya beberapa jam setelah data menunjukkan inflasi indeks harga konsumen Jepang tumbuh sedikit lebih tinggi dari perkiraan bulan Agustus. 

Sementara itu, dari Amerika Serikat, The Fed mempertahankan suku bunga tetap stabil pada minggu ini, tetapi memperingatkan bahwa inflasi yang tinggi dapat menyebabkan setidaknya satu kali kenaikan suku bunga lagi pada tahun ini. 

The Fed juga memperkirakan kemungkinan akan mempertahankan suku bunga di atas 5 persen hingga tahun 2024, mengecewakan ekspektasi pasar untuk setidaknya empat kali penurunan suku bunga pada tahun depan. 

Dari dalam negeri, Ibrahim menuturkan sentimen datang dari Bank Indonesia yang memutukan untuk menahan suku bunga acuan BI 7-Day Reverse Repo Rate pada level 5,75 persen. Keputusan menahan suku bunga tersebut konsisten dengan stance kebijakan moneter untuk memastikan inflasi tetap rendah dan terkendali. 

Dengan suku bunga yang ditahan ini, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) tetap lebih stabil daripada mata uang negara lain. Meskipun demikian, rupiah masih terdepresiasi sebesar 0,98 persen dibandingkan Agustus 2023. 

"Peningkatan ketidakpastian pasar keuangan global menyebabkan nilai tukar rupiah hingga 20 September 2023 secara point-to-point melemah sebesar 0,98 persen dibandingkan dengan level akhir Agustus 2023. Secara year-to-date, nilai tukar rupiah menguat 1,22 persen dari level akhir Desember 2022," tutur Ibrahim. 

Ke depan, lanjutnya, stabilitas nilai tukar rupiah diproyeksikan masih tetap terjaga sejalan dengan persepsi positif investor terhadap prospek perekonomian Indonesia, inflasi yang rendah, dan imbal hasil aset keuangan domestik yang menarik.

Untuk perdagangan Senin (25/9/2023) pekan depan, Ibrahim memperkirakan rupiah akan bergerak fluktuatif, tetapi ditutup menguat tipis di rentang Rp15.360-Rp15.410 per dolar AS.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper