Bisnis.com, JAKARTA – Emiten anyar anak usaha Grup Erajaya, PT Sinar Eka Selaras Tbk. (ERAL), terpantau menguat 8,21 persen ke harga Rp422 per saham pada awal perdagannya di Bursa Efek Indonesia, Selasa (8/8/2023).
ERAL resmi melantai hari ini dan mengalami oversubscribed alias kelebihan permintaan selama masa IPO berlangsung sebanyak 56,64 kali.
Sampai pukul 09.41 WIB, sebanyak 287,54 juta saham ERAL telah diperdagangkan dengan nilai transaksi menembus Rp124,54 miliar. Saham ERAL bergerak di zona hijau di rentang Rp406–480 dengan nilai kapitalisasi pasar menembus Rp2,19 triliun.
ERAL tercatat mampu meraup dana IPO sebanyak Rp404,6 miliar melalui penerbitan 1,03 miliar saham baru di bursa. Perolehan tersebut bersumber dari penetapan harga IPO saham ERAL pada Rp390 per saham.
Dari dana IPO yang diperoleh, sekitar 37 persen akan digunakan untuk ekspansi bisnis eksisting. Kemudian sekitar 13,75 persen akan digunakan untuk untuk mendukung ekspansi bisnis baru. Selebihnya sebesar 49,25 persen digunakan untuk memenuhi kebutuhan modal kerja ERAL.
Direktur Utama Sinar Eka Selaras Djohan Sutanto mengatakan perusahaannya hadir untuk memanfaatkan potensi besar dari sektor ritel gaya hidup yang terus berkembang di Indonesia. Ditambah lagi kegiatan konsumsi merupakan penopang terbesar untuk pertumbuhan ekonomi nasional hingga saat ini.
Baca Juga
"Bermodalkan pengalaman di sektor ritel serta dukungan dari pemegang saham mayoritas, kami terus mengembangkan bisnis dengan memaksimalkan bisnis perusahaan yang sudah berjalan serta menangkap peluang-peluang baru di masa mendatang," katanya dalam keterangan resmi, Selasa (8/8/2023).
Dalam aksi korporasi ini, ERAL dibantu oleh PT BNI Sekuritas dan PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia. Setelah IPO, komposisi pemegang saham ERAL menjadi PT Erajaya Swasembada Tbk 79,9998 persen, masyarakat 19,9764 persen, Employee Stock Allocation (ESA) 0,0236 persen, dan Jemmy Hady Wijaya 0,0002 persen.