Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Erajaya (ERAA) Cetak Laba Rp568,29 Miliar Semester I/2025, Naik 8,54%

Erajaya Swasembada (ERAA) membukukan laba bersih sebesar Rp568,29 miliar sepanjang semester I/2025 atau meningkat 8,54% secara tahunan.
Karyawati melayani calon pembeli di salah satu gerai Erafone milik PT Erajaya Swasembada Tbk. (ERAA) di Jakarta, Senin (16/6/2025). Bisnis/Arief Hermawan P
Karyawati melayani calon pembeli di salah satu gerai Erafone milik PT Erajaya Swasembada Tbk. (ERAA) di Jakarta, Senin (16/6/2025). Bisnis/Arief Hermawan P
Ringkasan Berita
  • PT Erajaya Swasembada Tbk. (ERAA) mencatatkan laba bersih sebesar Rp568,29 miliar pada semester I/2025, meningkat 8,54% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
  • Penjualan ERAA naik 5,82% year on year menjadi Rp35,04 triliun, dengan peningkatan signifikan pada segmen aksesoris dan produk operator.
  • Liabilitas ERAA meningkat 49,66% menjadi Rp19,03 triliun pada Juni 2025, terutama disebabkan oleh kenaikan utang bank jangka pendek dan panjang.

* Ringkasan ini dibantu dengan menggunakan AI

Bisnis.com, JAKARTA – PT Erajaya Swasembada Tbk. (ERAA) mampu mencatatkan kinerja yang positif pada semester I/2025, baik dari sisi top line maupun bottom line. Perseroan membukukan laba bersih sebesar Rp568,29 miliar pada periode paruh pertama 2025.

Melansir laporan keuangan ERAA, perseroan mencatatkan penjualan yang naik 5,82% year on year (YoY) menjadi Rp35,04 triliun pada semester I/2025, dari Rp33,11 triliun pada periode yang sama 2024.

Adapun dirinci berdasarkan segmen, ERAA mencatatkan peningkatan penjualan pada segmen aksesoris dan lainnya, yang membukukan kenaikan sebesar 51,12% YoY menjadi Rp8,98 triliun pada semester I/2025, dari Rp5,94 triliun pada semester I/2024.

Meskipun begitu, penjualan ERAA terutama dikontribusikan oleh segmen telepon selular dan tablet, yang mencatatkan penjualan sebesar Rp53,01 triliun. Namun, segmen ini justru mengalami penyusutan penjualan sebesar 3,94% YoY dari Rp55,19 triliun pada periode paruh pertama 2024.

Meskipun begitu, segmen penjualan lain ERAA justru mengalami peningkatan. Selain segmen aksesoris, segmen produk operator juga menguat 69,01% YoY menjadi Rp1,55 triliun pada semester I/2025.

Selain itu, segmen komputer dan peralatan elektronik juga mengalami peningkatan penjualan sebesar 33,74% YoY dari Rp1,92 triliun pada paruh pertama 2024, menjadi Rp2,57 triliun pada periode yang berakhir Juni 2025.

Adapun berdasarkan geografis, ERAA mencatatkan penjualan terbesar di wilayah Jabodetabek, Kalimantan, Singapura, hingga Malaysia, yang mencatatkan penjualan sebesar Rp20,72 triliun. Angka itu naik 5,01% YoY dari Rp19,73 triliun pada periode yang sama 2024.

Selain itu, pada wilayah Sumatera dan Jawa, ERAA mencatatkan penjualan sebesar Rp10,60 triliun, naik 9,58% YoY. Pada wilayah Indonesia Timur, ERAA hanya mampu mencatatkan penjualan sebesar Rp3,71 triliun pada semester I/2025, naik 2,84% YoY.

Sejalan dengan naiknya penjualan ERAA, perseroan mencatatkan peningkatan beban pokok pendapatan sebesar 5,21% YoY dari Rp29,54 triliun menjadi Rp31,08 triliun pada paruh pertama 2025.

Dengan begitu, ERAA mampu mencatatkan laba bruto sebesar Rp3,96 triliun, naik dari Rp3,57 triliun pada periode semester I/2024.

Setelah dikurangi berbagai pajak dan beban pokok penjualan, ERAA mampu mencatatkan laba bersih sebesar Rp568,29 miliar pada semester I/2025. Torehan itu meningkat 8,54% YoY dari Rp523,57 miliar pada periode yang sama 2024.

Alhasil, ERAA mampu mengerek laba bersih per saham menjadi Rp36 per lembar, dari Rp33,17 per lembar saham.

Selain itu, ERAA mencatatkan kenaikan pada liabilitas perseroan hingga 49,66% sepanjang 2025. Pada Desember 2024, ERAA mencatatkan liabilitas sebesar Rp12,71 triliun, naik menjadi Rp19,03 triliun pada Juni 2025.

Kenaikan liabilitas terutama dikontribusikan oleh utang bank jangka pendek sebesar Rp7,90 triliun pada Juni 2025. Angka itu naik 189,00% sepanjang 2025 dari Rp2,73 triliun pada Desember 2024. Alhasil, ERAA mencatatkan liabilitas jangka pendek sebesar Rp15,21 triliun pada Juni 2025.

Selain itu, ERAA juga mencatatkan kenaikan liabilitas jangka panjang yang dikontribusikan oleh utang bank jangka panjang sebesar Rp2,21 triliun pada Juni 2025. Naik 424,57% sejak Desember 2024 sebesar Rp423,01 miliar.

Pada sisi ekuitas, ERAA mencatatkan total ekuitas sebesar Rp9,42 triliun pada Juni 2025, naik dari Rp9,05 triliun pada Desember 2024.

Adapun, ERAA turut mencatatkan kenaikan aset yang cukup signifikan, sebesar 30,68% dari Rp21,77 triliun pada Desember 2024, menjadi Rp28,45 triliun pada Juni 2025. Kenaikan aset tersebut terutama dikontribusikan oleh kenaikan persediaan menjadi Rp11,72 triliun, dari Rp7,13 triliun pada Desember 2024.

Selain itu, ERAA juga mencatatkan kenaikan pajak dibayar di muka sebesar 79,57% menjadi Rp2,02 triliun pada Juni 2025, dari Rp1,12 triliun pada Desember 2024.

_______

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro