Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jurus Waskita Beton (WSBP) Keluar dari Impitan Utang Menggunung

Waskita Beton Precast (WSBP) akan membayar utang kepada para kreditur pemegang obligasi dan finansial dengan dua skema, yaitu private placement & CFADS.
Pabrik PT Waskita Beton Precast Tbk. (WSBP)/Dok.WSBP.
Pabrik PT Waskita Beton Precast Tbk. (WSBP)/Dok.WSBP.

Bisnis.com, JAKARTA — Di tengah impitan utang yang mengunung, PT. Waskita Beton Precast Tbk. (WSBP) bisa sedikit bernapas lega. Pasalnya, dalam Rapat Umum Pemegang Obligasi (RUPO) yang digelar belum lama ini, para pemegang saham telah menyetujui untuk memberikan waiver atau pengesampingan atas tidak terpenuhinya ketentuan dalam pasal perjanjian perwaliamatan obligasi.

Vice President Corporate Secretary WSBP Fandy Dewanto mengatakan, dalam pemungutan suara yang diadakan dalam RUPO, para pemegang Obligasi Waskita Beton Precast I tahun 2022, Obligasi Waskita Beton Precast II tahun 2022, Obligasi Berkelanjutan I Waskita Beton Precast Tahap I Tahun 2019, dan Obligasi Berkelanjutan I Waskita Beton Precast Tahap II tahun 2019, menyatakan menyetujui usulan keputusan agenda rapat mengenai permohonan waiver atas financial covenant, sesuai ketentuan dalam perjanjian perwaliamanatan yaitu current ratio, debt to equity ratio, dan debt service coverage ratio.

Adapun, waiver covenant laporan keuangan dilaksanakan atas pertimbangan WSBP untuk dapat terus menjalankan komitmen terhadap perjanjian perdamaian yang mengatur mengenai penyelesaian kewajiban kepada kreditur.

Fandy juga menuturkan WSBP senantiasa berkomitmen untuk menerapkan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik, dengan mempertimbangkan keberlanjutan perusahaan.

"Manajemen WSBP berkomitmen untuk melaksanakan penyelesaian kewajiban kepada kreditur sesuai dengan perjanjian perdamaian dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku," kata Fandy dalam keterangan resminya, Senin (7/8/2023).

 

Gelar Private Placement

Sebagai implementasi penyelesaian kewajiban tersebut, WSBP melakukan proses Private Placement Tahap I dengan menerbitkan 28,19 miliar saham biasa bernominal Rp50 per lembar di awal Agustus ini.

Aksi korporasi tersebut merupakan konversi utang menjadi ekuitas dan konversi utang menjadi obligasi wajib konversi (OWK), melalui proses Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD) atau private placement.

Perseroan menetapkan tanggal pelaksanaan private placement tahap pertama dan pencatatan saham hasil aksi korporasi telah dimulai pada 4 Agustus 2023. Adapun pemberitahuan hasil private placement akan berlangsung hari ini, 8 Agustus 2023.

Director of Finance and Risk Management WSBP Asep Mudzakir menyatakan private placement akan dilaksanakan dengan harga konversi Rp50,81 per saham, sesuai perhitungan volume-weighted average price (VWAP) sebagaimana diatur dalam Perjanjian Perdamaian.

Setelah aksi PMTHMETD Tahap I rampung, Asep mengatakan jumlah modal saham ditempatkan dan modal disetor perseroan akan mengalami peningkatan. 

“Jumlah modal saham ditempatkan dan modal disetor perseroan akan meningkat dari 26,36 miliar saham menjadi sebanyak 55,55 miliar saham,” ujarnya dikutip dari keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Minggu (30/7/2023). 

Keputusan WSBP untuk menggelar private placement adalah hasil dari Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) perseroan yang berlangsung pada 30 Juni 2023 lalu, sebagai tindak lanjut atas perjanjian perdamaian yang telah disahkan (homologasi) oleh Majelis Hakim pada Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat tertanggal 28 Juni 2022 dan telah inkrah berdasarkan Putusan Mahkamah Agung tanggal 20 September 2022. 

RUPSLB memutuskan WSBP, yang merupakan anak usaha Waskita Karya (WSKT) akan menerbitkan total sebanyak-banyaknya 33,60 Miliar saham baru seri C, yang nantinya akan dibagikan kepada 394 kreditur dagang (vendor) senilai total Rp1,43 triliun sebagai penyelesaian kewajiban sesuai kesepakatan dalam homologasi.

Kreditur Terbesar WSBP

Adapun, kreditur yang memiliki akan menerima saham terbesar pada private placement tahap pertama ini adalah Intiniaga Sukses Abadi sebanyak 3,92 miliar lembar saham. WSBP memiliki utang Rp199,50 miliar kepada kreditur ini.

Ada pula PT United Tractors Tbk. (UNTR) dalam daftar kreditur yang akan menerima 334,30 juta saham. WSBP memiliki kewajiban kepada UNTR sebesar Rp16,98 miliar.

Kemudian terdapat PT Waskita Karya (Persero) Tbk. (WSKT) yang merupakan induk usaha WSBP dalam jajaran kreditur. WSKT akan menerima 200,87 juta saham.

WSBP juga akan menerbitkan OWK senilai Rp2,52 triliun yang akan dibagikan kepada pemegang obligasi dan PT Bank DKI. OWK tersebut akan dikonversi menjadi saham seri C WSBP pada tahun 2033.

Sejalan dengan pelaksanaan private placement, WSBP juga akan meningkatkan modal dasar dari semula Rp6,3 triliun menjadi Rp10,5 Triliun serta meningkatkan modal ditempatkan dan disetor penuh dari semula Rp2,6 Triliun menjadi Rp4,3 Triliun. 

Oleh karena itu, struktur saham WSBP juga akan disesuaikan menjadi 1 saham seri A yang akan dimiliki PT Waskita Karya (Persero) Tbk. (WSKT) sebagai pengendali perseroan. Kemudian, saham seri B yang akan dimiliki pemegang saham WSBP saat ini, serta saham baru seri C yang akan dibagikan kepada kreditur dagang, kreditur pemegang obligasi, dan PT Bank DKI.

"Saham seri A dipersiapkan untuk menjaga status Waskita sebagai pengendali meskipun persentase saham Waskita di WSBP akan terdilusi (turun), hal ini sesuai dengan amanat dari seluruh kreditur dalam Perjanjian Perdamaian," kata Fandy.

Adapun struktur kepemilikan saham WSBP setelah private placement pada tahun ke-1 yaitu WSKT sebesar 26,38 persen, publik sebesar 14,51 persen, kreditur sebesar 56,04 persen, dan saham treasury sebesar 3,08 persen.

"Paska private placement ini, Koperasi WSKT tidak memiliki kepemilikan saham WSBP," ujarnya. Sebagai informasi, WSBP akan melakukan pembayaran kepada kreditur pemegang obligasi dan finansial lain dengan dua skema, yakni Tranche B - CFADS dan Tranche C - Obligasi Wajib Konversi (OWK).

Sebelumnya, WSBP telah mengimplementasikan Perjanjian Perdamaian melalui pembayaran utang tahap I  sebesar Rp75, 4 miliar kepada seluruh kreditur pada 27 Maret 2023, sehingga seluruh kreditur yang di dalamnya termasuk seluruh kreditur finansial, pemegang obligasi, dan seluruh vendor yang terdaftar telah berhasil dibayarkan secara bertahap sesuai ketentuan CFADS (Cash Flow Available For Debt Service).

Pembayaran akan terus dilakukan sesuai ketentuan CFADS di tanggal 25 setiap bulan ke-6 pascaputusan. Sehingga pembayaran tahap II akan dilakukan pada 25 September 2023.

Kinerja Keuangan WSBP

Hingga semester I/2023 WSBP mencatat pendapatan usaha sebesar Rp642 miliar pada semester I/2023 ditopang oleh lini bisnis readymix.

WSBP mencatatkan pendapatan Rp641,67 miliar pada semester I/2023, turun 13,72 persen dari Rp743,78 miliar pada semester I/2022. Pendapatan usaha per Juni 2023 berasal dari produk readymix dan quarry Rp308,32 miliar, precast Rp195,95 miliar, dan jasa konstruksi Rp137,39 miliar.

WSBP mencatatkan beban pokok pendapatan Rp545,04 miliar per Juni 2023, turun dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp639,30 miliar. Laba bruto pun turun menjadi Rp96,63 miliar dari Rp104,48 miliar per Juni 2022.

WSBP juga tercatat membukukan rugi bersih periode berjalan Rp263,76 miliar per Juni 2023. Padahal, pada semester I/2022, WSBP mencatatkan laba bersih periode berjalan Rp1,42 triliun, yang melampaui pendapatannya.

Penyebab amblesnya laba bersih ini salah satunya karena turunnya pos pendapatan lainnya bersih menjadi Rp326,43 miliar pada semester I/2023 dari Rp2,34 triliun pada semester I/2022.

Adapun, kas dan setara kas akhir periode perseroan tercatat turun 62,93 persen menjadi Rp64,59 miliar, dibandingkan periode sama 2022 sebesar Rp174,24 miliar.

Secara neraca, total aset WSBP turun menjadi Rp5,35 triliun hingga 30 Juni 2023 dibandingkan posisi akhir Desember 2022 sebesar Rp5,96, triliun.

Sementara liabilitas perseroan tercatat turun menjadi Rp7,72 triliun dibanding posisi akhir 2022 sebesar Rp8,06 triliun. Sedangkan ekuitas tercatat negatif 2,37 triliun atau naik 12,86 persen dibanding Desember 2022 yang alami defisiensi modal sebesar Rp2,1 triliun.

 

Kontrak Baru WSBP Semester I/2023

PT Waskita Beton Precast Tbk. (WSBP) meraih nilai kontrak baru sebesar Rp975 miliar sepanjang semester I/2023.

Nilai kontrak itu naik 46 persen secara year-on-year (yoy) dibanding periode sama tahun 2022. Vice President of Corporate Secretary WSBP Fandy Dewanto mengatakan, kontrak baru tersebut didominasi dari kontrak non Waskita Grup yang merupakan gabungan dari pemerintah, BUMN, dan swasta sebesar 64 persen. Target nilai kontrak baru hingga akhir 2023 sebesar Rp3,8 triliun.

"Kami terus berupaya sehingga dapat mencapai target nilai kontrak baru hingga akhir tahun 2023 sebesar Rp3,8 triliun," ujar Fandy dalam keterangannya dikutip Kamis, (20/7/2023).

Beberapa kontrak non Waskita Grup di antaranya yaitu proyek pembangunan gedung dan kawasan kantor Kementerian Koordinator 3, proyek pembangunan proyek Area Gasing Kec Talang Kelapa Banyuasin Sumatera Selatan, proyek Tol IKN Segmen SP. Tempadung-Jembatan Pulau Balang, dan proyek pembangunan Fly Over Sekip Ujung Palembang.

Sedangkan perolehan nilai kontrak dari Waskita Grup sebesar 36 persen antara lain proyek pembangunan Gedung Sekretariat Presiden dan bangunan pendukung Istana Kepresidenan di IKN, pengadaan material spun pile proyek Jalan Tol Kayu Agung-Palembang-Betung Paket IV Seksi 3, proyek rekonstruksi Jembatan Palu, proyek pembangunan Gedung Kuliah Terpadu Kampus II UIN Bandung dan proyek besar lainnya.

"Khusus untuk nilai kontrak dari proyek IKN pada tahun 2022-2023, WSBP berhasil membukukan kontrak baru dari mega proyek ini sebesar Rp237 miliar," jelasnya.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper