Bisnis.com, JAKARTA — Emiten produsen ban favorit investor kawakan Lo Kheng Hong, PT Gajah Tunggal Tbk. (GJTL) menorehkan kinerja positif sepanjang semester I/2023 setelah mampu membalikan rugi menjadi laba Rp359,09 miliar.
Berdasarkan laporan keuangan dikutip Kamis, (8/3/2023), GJTL membukukan pendapatan bersih sebesar Rp8,11 triliun pada enam bulan pertama 2023, angka tersebut turun 2,07 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp8,27 triliun.
Secara perinci berdasarkan pasar, penjualan ban domestik pihak berelasi GJTL tercatat sebesar Rp19,73 miliar. Sementara penjualan ekspor pihak berelasi tecatat sebesar Rp853 miliar.
Adapun, penjulan ban pasar domestik pihak ketiga tercatat sebesar Rp6,21 triliun, naik 7,3 persen dibandingkan semester I/2023. Untuk penjulan ban eskpor pihak ketiga juga naik 23,55 persen menjadi Rp1,15 triliun dari sebelumnya Rp934,42 miliar.
Turunnya penjualan bersih GJTL diikuti juga dengan penurunan beban pokok penjualan sebesar 8,01 persen menjadi Rp6,59 triliun dari sebelumnya Rp7,17 triliun.
Alhasil, laba kotor perseroan terkerek 36,11 persen menjadi Rp1,51 triliun dibanding semester I/2022 sebesar Rp1,11 triliun.
Baca Juga
Emiten ban yang memiliki pabrik di Kota Serang dan Tangerang itu juga mendapatkan keuntungan dari selisih kurs sebesar Rp130,63 miliar hingga akhir Juni 2023 dibanding tahun sebelumnya yang rugi Rp90,70 miliar.
Setelah dikurangi berbagai beban yang dapat diefisiensikan, laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk GJTL tercatat sebesar Rp359,09 miliar atau meroket 662 persen secara year-on-year (yoy) dibandingkan semester pertama 2022 yang membukukan rugi sebesar Rp63,88 miliar.
Berdasarkan neraca, total aset GJTL turun menjadi Rp18,80 triliun dibandingkan dari posisi akhir 2022 yang sebesar Rp19,01 triliun.
Liabilitas perseroan turun tipis menjadi Rp11,32 triliun dibanding akhir Desember 2022 sebesar Rp11,79 triliun. Sedangkan ekuitas naik menjadi Rp7,47 triliun dibanding akhir Desember 2022 yang sebesar Rp7,22 triliun.