Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Anthoni Salim Pemilik Indofood (INDF) Kipas-kipas, Dividen Rp2,25 Triliun Cair Besok

Anthoni Salim bakal terima triliunan dari dividen Indofood (INDF) yang cair besok, Rabu (26/7/2023).
Direktur Utama PT Indofood Sukses Makmur Tbk Anthoni Salim (kedua kanan) berbincang dengan Direktur Thomas Tjhie (dari kiri), Direktur Axton Salim dan Direktur Franciscus Welirang, usai RUPST dan luar biasa, di Jakarta, Rabu (29/5/2019)./Bisnis-Dedi Gunawan
Direktur Utama PT Indofood Sukses Makmur Tbk Anthoni Salim (kedua kanan) berbincang dengan Direktur Thomas Tjhie (dari kiri), Direktur Axton Salim dan Direktur Franciscus Welirang, usai RUPST dan luar biasa, di Jakarta, Rabu (29/5/2019)./Bisnis-Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA – Anthoni Salim bakal menerima dividen tunai Rp341,75 juta dari perusahaan miliknya, yakni PT Indofood Sukses Makmur Tbk. (INDF) pada Rabu (26/7/2023).

Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada 23 Juni lalu, INDF memutuskan menebar dividen tunai sebesar Rp2,25 triliun atau setara dengan Rp257 per saham.

Berdasarkan keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia, kepemilikan Anthoni Salim di INDF per 10 Juli 2023 mencapai 0,02 persen atau sebanyak 1.329.770 saham. Dengan demikian, putra bungsu Sudono Salim tersebut akan menerima dividen tunai Rp341,75 juta. 

Tak cuma itu, Anthoni Salim juga berpotensi mendapatkan aliran dividen INDF dari perusahaan investasi miliknya, yaitu First Pacific Co. yang listing di Bursa Hong Kong.

First Pacific tercatat menggenggam 50,07 persen saham INDF atau setara 4.396.103.450 saham, sehingga aliran dividen ke perusahaan investasi itu mencapai Rp1,12 triliun. Adapun Grup Salim tercatat menggenggam lebih dari 40 persen saham First Pacific.

Adapun dividen tunai INDF mencerminkan rasio pembayaran sebesar 35,49 persen dari total laba bersih yang dibukukan perseroan sepanjang tahun lalu, yakni Rp6,35 triliun.

Sampai dengan kuartal I/2023, INDF membukukan penjualan sebesar Rp30,54. Penjualan tersebut naik 11,28 persen dari Rp27,44 triliun dibanding periode yang sama tahun lalu atau secara year-on-year (yoy).

Perinciannya, penjualan kepada pihak ketiga mencapai Rp28,28 triliun atau naik 12,09 persen, dan penjualan kepada pihak berelasi sebesar Rp2,26 triliun atau naik 2,03 persen.

Selain itu, meningkatnya pendapatan INDF juga diiringi oleh naiknya beban pokok penjualan 14,4 persen dari Rp18,4 triliun menjadi Rp21,05 triliun per kuartal I/2023.

Setelah dikurangi berbagai beban yang dapat diefisienkan, laba usaha INDF tercatat mengalami penurunan sebesar 4,51 persen dari Rp5,2 triliun menjadi Rp4,96 triliun.

Meski demikian, INDF masih mampu membukukan laba periode berjalan yang bertumbuh sebesar 53,83 persen dari Rp3,3 triliun menjadi Rp5,08 triliun.

Pertumbuhan laba periode berjalan itu disebabkan oleh meningkatnya penghasilan keuangan sebesar 2.213 persen, atau dari Rp98,13 miliar menjadi Rp2,27 triliun. Penghasilan ini berasal dari laba bersih atas selisih nilai tukar mata uang asing dari aktivitas pendanaan.

Sementara itu, laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tercatat mencapai Rp3,84 triliun. Jumlah tersebut mencerminkan kenaikan sebesar 63,27 persen dari Rp2,35 triliun pada periode yang sama tahun lalu.

Direktur Utama dan Chief Executive Officer Indofood Anthoni Salim mengatakan INDF akan menjaga keseimbangan antara pangsa pasar dan profitabilitas untuk mempertahankan kinerja.

“Ke depannya, kami akan melanjutkan menjaga keseimbangan antara pangsa pasar dan profitabilitas serta mempertahankan neraca keuangan yang sehat,” tuturnya beberapa waktu lalu.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dionisio Damara
Editor : Ibad Durrohman
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper