Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Emiten Prajogo Pangestu (TPIA) Balikkan Rugi Menjadi Laba Rp129,8 Miliar Kuartal I/2023

Emiten milik Prajogo Pangestu PT Chandra Asri Petrochemical Tbk. (TPIA) mampu membalikkan rugi menjadi laba US$11,23 juta.
Emiten milik Prajogo Pangestu PT Chandra Asri Petrochemical Tbk. (TPIA) mampu membalikkan rugi menjadi laba US$11,23 juta. Bisnis/Arief Hermawan P
Emiten milik Prajogo Pangestu PT Chandra Asri Petrochemical Tbk. (TPIA) mampu membalikkan rugi menjadi laba US$11,23 juta. Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten milik taipan Prajogo Pangestu, PT Chandra Asri Petrochemical Tbk. (TPIA) mampu membalikkan rugi menjadi laba sebesar US$11,23 juta atau setara Rp160,49 miliar per kuartal I/2023. Hal ini didorong oleh adanya keuntungan lain-lain sebesar US$35,26 juta.

Direktur Chandra Asri Suryandi mengatakan sebagian besar pertumbuhan dipengaruhi oleh kembali dibukanya perdagangan China pasca pandemi Covid-19, dan adanya pemulihan ekonomi global sehingga mendorong tingkat produksi Asia Tenggara.

Dia juga menyebut TPIA mencatatkan EBITDA positif sebesar US$66,1 juta atau naik 174 persen dari US$24,1 juta dibandingkan periode yang sama tahun lalu atau secara year-on-year (YoY).

“Kuartal I/2023 menandai titik balik industri petrokimia. Pertumbuhan sebagian besar dipengaruhi oleh pemulihan ekonomi global, yang ditandai dengan kenaikan yang signifikan pada tingkat produksi Asia Tenggara, dan pembukaan kembali China setelah diangkatnya restriksi terkait COVID,” ujar Suryandi dalam keterangan tertulis, Senin (19/6/2023).

Sementara itu, dia menyebut volatilitas diperkirakan terus berlanjut lantaran adanya ketidakpastian geopolitik dan harga energi yang sedang berlangsung. Namun, dia menyebut TPIA tetap optimistis untuk melakukan ekspansi pada 2023.

TPIA baru saja merampungkan dan menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Indonesia Investment Authority (INA) yang merupakan sovereign wealth fund (SWF) Indonesia. 

Kerja sama ini bertujuan untuk pengembangan pabrik chlor-alkali skala dunia yang dirancang untuk melayani industri hilir Indonesia. Adapun hilirisasi tersebut akan berkembang dan berfokus pada rantai nilai kendaraan listrik (EV).

Berdasarkan laporan keuangan per 31 Maret 2023, TPIA mencatatkan pendapatan sebesar US$502,31 juta atau setara Rp7,61 triliun (kurs 2023 Rp15.151). Pendapatan ini turun 25,88 persen dari US$677,74 juta atau setara Rp9,67 triliun (kurs 2022 Rp14.285) secara YoY.

Pendapatan TPIA dari kontrak kepada pelanggan terdiri dari penjualan lokal dan penjualan luar negeri. Masing-masing sebesar US$376,97 juta dan US$548,18 juta. Kemudian pendapatan sewa tangki dan dermaga mencapai US$2,11 juta.

Turunnya pendapatan TPIA juga diikuti oleh turunnya beban pokok pendapatan 28,15 persen dari US$652,72 juta menjadi US$468,96 juta per kuartal I/2023.

Selain itu, TPIA juga mencatatkan keuntungan lain-lain bersih sebesar US$35,26 juta atau naik 810,43 persen secara YoY. Hal ini pun turut mendorong kinerja bottomline dari TPIA.

Setelah dikurangi berbagai beban yang dapat diefisienkan, TPIA mencatatkan laba periode berjalan yang diatribusikan kepada entitas induk sebesar US$8,57 juta atau setara Rp129,84 miliar.

Adapun TPIA berhasil membukukan laba setelah pada periode yang sama tahun lalu mencatatkan rugi periode berjalan yang diatribusikan kepada entitas induk sebesar US$11,23 juta atau setara Rp160,49 miliar.

Per 31 Maret 2023, TPIA mencatatkan jumlah aset senilai US$4,98 miliar. Jumlah aset tersebut naik dari US$4,92 miliar dibandingkan akhir Desember 2022.

Jumlah liabilitas TPIA mencapai US$2,11 miliar per 31 Maret 2023. Angka ini turun dari US$2,12 miliar per 31 Desember 2022.

Sementara itu, jumlah ekuitas TPIA mencapai US$2,86 miliar per kuartal I/2023. Ekuitas tersebut naik dari US$2,8 triliun dibandingkan akhir 2022.

Kemudian untuk kas dan setara kas akhir periode terjadi penurunan 35,42 persen dari US$1,28 miliar menjadi US$828,07 juta.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper