Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Pekan Depan Bisa di Atas 6.800, Cek Saham BBCA, BBRI & AKRA

Ajaib Sekuritas memprediksi pergerakan IHSG pekan depan secara jangka pendek breakdown support pada level 6.800.
Karyawan melintas di dekat layar pergerakan indeks saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (12/9/2022). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Karyawan melintas di dekat layar pergerakan indeks saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (12/9/2022). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pekan depan diproyeksi akan menguat terbatas ke level 6.827 setelah pekan ini (2-5 Mei 2023) IHSG tertekan 1,85 persen. Gerak IHSG pekan depan masih cenderung dipengaruhi sentimen data ekonomi domestik yang telah dirilis. 

Financial Expert Ajaib Sekuritas Chisty Maryani mengatakan data ekonomi domestik yang telah dirilis menunjukkan fundamental ekonomi nasional masih tumbuh solid. Data-data tersebut di antaranya adalah PMI Manufaktur Indonesia, PDB Indonesia serta data inflasi April.

“PMI Manufaktur Indonesia yang masih tercatat dalam level ekspansif 52,7. Akselerasi produksi ditopang oleh solidnya permintaan dalam negeri di tengah menurunnya kinerja ekspor akibat potensi perlambatan ekonomi global,” kata Chisty dalam riset mingguan, dikutip Sabtu (6/5/2023). 

Sementara itu, Indeks Harga Konsumen (IHK) atau data inflasi pada periode April 2023 juga terjaga pada level 0,33 persen secara bulanan (month-on-month/MoM) atau 4,33 persen secara tahunan (year-on-year/YoY) dengan inflasi inti di level 2,83 persen YoY. Angka ini masih berada dalam kisaran target Bank Indonesia yakni dalam rentang 3 persen +/- 1 persen. 

Selain itu, Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia periode kuartal/I 2023 tercatat tumbuh 5,03 persen YoY mencapai sebesar Rp5.071,7 triliun, dampak dari konsumsi masyarakat yang cukup tinggi. 

Secara teknikal, Chisty mengatakan pergerakan IHSG secara jangka pendek breakdown support pada level 6.800. Indikator stochastic terpantau turun, merupakan sinyal bearish continuation. Namun masih tertahan di atas support 6.730. 

“IHSG untuk pekan depan diproyeksikan bergerak menguat terbatas di level resistance terdekat, yakni pada level psikologis 6.800 untuk kemudian resistance selanjutnya pada level 6.827,” lanjutnya. 

Adapun IHSG sepanjang pekan ini (2–5 Mei 2023) cukup tertekan, di mana IHSG mengalami koreksi 1,85 persen dalam satu pekan terakhir. 

Tekanan yang terjadi pada IHSG di antaranya adalah berasal dari katalis global, seperti hasil pertemuan Bank Sentral Amerika Serikat Federal Reserve (The Fed) yang memutuskan untuk kembali menaikan suku bunga sebesar 25 bps di level 5 persen-5,25 persen. 

Keputusan The Fed untuk menaikkan suku bunga acuan pada FOMC kemarin telah di antisipasi oleh pelaku pasar sebelumnya. Namun hal tersebut mendorong kekhawatiran global akan berlanjutnya krisis likuiditas yang terjadi di sektor perbankan Amerika Serikat. Pasalnya, beberapa perbankan Amerika Serikat mengklaim memiliki rencana untuk melakukan penjualan kepemilikan asetnya. 

Selain itu, kekhawatiran di Amerika Serikat juga perihal adanya potensi kegagalan membayar utang yang tercatat sudah melambung hingga US$3,46 triliun pada Juni 2023. Kegagalan tersebut terjadi karena penerimaan pajak sejauh ini lebih rendah dibandingkan proyeksinya.

Kekhawatiran lainnya pada pasar global juga berasal dari rilisnya GDP Amerika Serikat pada kuartal/I 2023 yang berada pada level 1,1 persen secara kuartalan (quarter-on-quarter/QoQ), lebih rendah dari pencapaian kuartal sebelumnya yang tercatat di level 2,6 persen QoQ. 

“Hal ini mengindikasikan perlambatan ekonomi Amerika Serikat pada 2023 ini akan terjadi di tengah pengetatan kebijakan moneter yang terus dilakukan oleh The Fed,” imbuh Chisty. 

Katalis negatif lainnya yang menekan pergerakan IHSG berasal dari terkoreksinya beberapa harga komoditas, di antaranya adalah batu bara, nikel, dan CPO. Harga komoditas-komoditas tersebut terkoreksi dampak dari penurunan permintaan global akibat kekhawatiran mengenai potensi perlambatan ekonomi global.

"Katalis negatif tersebut kami proyeksikan merupakan sentimen sesaat, dan bukan merupakan suatu konfirmasi fenomena Sell in May and Go Away benar akan terjadi. Pasalnya, sentimen dari data ekonomi dalam negeri sejauh ini masih sangat positif," jelas Chisty.

Seiring dengan proyeksi dan analisis IHSG tersebut, Ajaib sekuritas merekomendasikan beberapa saham, yaitu:

AKRA (buy on weakness) di area Rp1.505 dengan target harga pada resistance di level Rp1.570 serta pertimbangkan cut loss apabila break support di level harga Rp1.495.

BBRI (buy) di area Rp5.225 dengan target harga pada resistance di level Rp5.300 serta pertimbangkan cut loss apabila break support di level harga Rp4.990.

BBCA (buy) di area Rp 8.950- Rp 9.000 dengan target harga pada resistance di level Rp 9.200 serta pertimbangkan cut loss apabila break support pada level harga Rp 8.700.

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Artha Adventy
Editor : Farid Firdaus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper