Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Anak Usaha Kalbe (EPMT) Cetak Pendapatan Rp28 Triliun pada 2022

Enseval Putera Megatrading (EPMT) mencatatkan pertumbuhan pendapatan 9,16 persen dari Rp25,67 triliun pada 2021 menjadi Rp28,02 triliun pada 2022.
Gudang distribusi dan logistik Kalbe Farma yang dikelola anak usaha PT Enseval Putera Megatrading Tbk (EPMT). Jaringan distribusi Enseval menjangkau 74 cabang di 54 kota di Indonesia./kalbe.co.id
Gudang distribusi dan logistik Kalbe Farma yang dikelola anak usaha PT Enseval Putera Megatrading Tbk (EPMT). Jaringan distribusi Enseval menjangkau 74 cabang di 54 kota di Indonesia./kalbe.co.id

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten distributor anak usaha Kalbe, PT Enseval Putera Megatrading Tbk. (EMPT) mencatatkan pertumbuhan pendapatan 9,16 persen sepanjang 2022 menjadi Rp28,02 triliun, kendati posisi laba bersihnya tetap stabil karena kenaikan beban penjualan.

Berdasarkan laporan keuangan per 31 Desember 2022 yang telah diaudit pada Kamis (30/3/2023), emiten berkode EPMT ini mencatatkan pertumbuhan pendapatan 9,16 persen dari Rp25,67 triliun pada 2021 menjadi Rp28,02 triliun pada 2022.

Kendati pendapatan naik, posisi beban pokok penjualan juga turut meningkat 9,59 persen dari Rp22,86 triliun menjadi Rp25,06 triliun. Hal ini membuat laba bruto perseroan tidak terlalu terangkat dengan naik menjadi Rp2,96 triliun pada 2022 dari Rp2,8 triliun pada 2021.

Beban penjualan, beban umum dan administrasi, hingga beban operasi lainnya turut meningkat sehingga menggerus laba bersih EPMT. Setelah dikurangi pajak, laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp847,53 miliar pada 2022 turun tipis dari Rp847,88 miliar pada 2021.

Penurunan laba bersih terasa setelah adanya beban pajak penghasilan yang lebih tinggi dari Rp237,71 miliar pada 2021 menjadi Rp253,93 miliar. Hal ini membuat laba tahun berjalan EPMT turun tipis 0,43 persen menjadi Rp842,59 miliar pada 2022 dari Rp846,24 miliar.

Saat ini EPMT mempunyai 7 Divisi, yang terdiri dari Divisi Barang Konsumsi, Obat Dengan Resep Dokter, Obat Bebas, Bahan Baku Untuk Dijual, Peralatan Kesehatan, Obat Hewan dan Ternak serta Jasa Layanan Kesehatan dan Pengangkutan.

Adapun rincian daripada kinerja masing-masing divisi, yakni Divisi Barang Konsumsi, merupakan divisi dengan kontribusi terbesar terhadap total penjualan neto, yaitu sebesar 40,74 persen. Pada akhir 2022, divisi ini berhasil membukukan penjualan neto sebesar Rp11,41 triliun atau meningkat sebesar 8,44 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama pada 2021.

Divisi Obat Dengan Resep Dokter, memberikan kontribusi kedua terbesar setelah Divisi Barang Konsumsi dengan sumbangan sebesar 30,02 persen. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2022, Divisi Obat Dengan Resep Dokter berhasil membukukan penjualan neto sebesar Rp8,41 triliun atau bertumbuh sebesar 9,37 persen jika dibandingkan dengan 2021. 

Divisi Obat Bebas, berhasil membukukan penjualan neto sebesar Rp4,14 triliun pada akhir 2022 dengan kontribusi sebesar 14,78 persen dan mengalami peningkatan sebesar 8,38 persen jika dibandingkan dengan 2021.

Divisi Bahan Baku mencatatkan penjualan neto sebesar Rp2,5 triliun pada akhir  2022, atau meningkat 25,47 persen dibandingkan dengan periode 2021, serta memberikan kontribusi sebesar 8,94 persen.

Divisi Peralatan Kesehatan memberikan kontribusi sebesar 5,13 persen pada akhir 2022, dengan angka penjualan neto yang tercatat sebesar Rp1,43 triliun, menurun 8,36 persen jika dibandingkan dengan 2021.

Penjualan neto dari Divisi Obat Hewan dan Ternak tercatat sebesar Rp48,22 miliar, menurun 2,67 persen jika dibandingkan dengan periode 2021 yang tercatat sebesar Rp49,54 miliar. Divisi Obat Hewan dan Ternak memberikan kontribusi sebesar 0,17 persen.

Sementara itu, penjualan neto dari Divisi Jasa Layanan Kesehatan dan Pengangkutan tercatat sebesar Rp60,56 miliar memberikan kontribusi sebesar 0,22 persen.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper