Bisnis.com, JAKARTA — Analis menyoroti soal kontraksi laba periode berjalan yang dialami PT Daya Intiguna Yasa Tbk. (MDIY) atau Mr DIY di tengah berbagai tantangan ekonomi dan kondisi daya beli masyarakat.
Berdasarkan laporan keuangan konsolidasian non-audit, MDIY meraup laba periode berjalan Rp507 miliar hingga Juni 2025 atau terkontraksi 5% secara tahunan. Namun, mampu mencatatkan pertumbuhan pendapatan 16,5% year on year (yoy) menjadi Rp3,7 triliun pada periode yang sama.
Pada saat yang sama, laba kotor MDIY naik 19,1% yoy menjadi Rp2,1 triliun. Sementara itu laba usaha masih tetap tumbuh 3% yoy menjadi Rp770 miliar.
Analis Mirae Asset Sekuritas, Abyan Yuntoharjo menilai profitabilitas emiten ritel tersebut tetap solid. Pelemahan laba tersebut masih tergolong manageable dan tidak signifikan.
“Pendapatan masih bisa tumbuh dobel digit di tengah kondisi daya beli konsumen yang menantang merupakan hal yang patut diapresiasi. Ini menunjukkan bahwa MDIY memiliki resiliensi dan growth strategy yang tepat,” kata Abyan dalam keterangannya, Senin (4/8/2025).
Dia menambahkan jika strategi pertumbuhan MDIY ditopang oleh 4P atau Product, Price, Place, and Promotion yang tepat menyasar konsumen. Selain memiliki produk yang beragam dengan harga yang hemat, MDIY memiliki lokasi gerai tersebar di seluruh Indonesia serta dekat dengan pelanggan.
Baca Juga
MDIY, lanjutnya, juga dinilai mampu menjaga marjin karena beban pokok penjualan masih dapat dikelola dengan baik. Pos ini tumbuh lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan pendapatan sehingga menghasilkan peningkatan marjin laba kotor sebesar 1,2 poin persentase yoy menjadi 55,9% di semester I/2025.
Sementara, dari sisi beban umum dan administrasi di luar depresiasi dan amortisasi yang bersifat non-kas mengalami kenaikan 25,6% yoy. Namun, hal ini dirasa masih tergolong wajar oleh analis mengingat MDIY masih dalam mode pertumbuhan atau ekspansi.
Menurutnya, untuk di semester I/2025, MDIY mencatatkan Earnings Before Interest Tax Depreciation and Amortization (EBITDA) sebesar Rp1,2 triliun atau naik 14,8% yoy. Sementara marjin EBITDA masih terjaga di level 32% untuk periode yang sama.
Berdasarkan dokumen paparan manajemen, MDIY telah membuka 128 gerai baru di sepanjang 2025. Dengan demikian total gerai milik mereka mencapai 1.089 toko yang tersebar di seluruh Indonesia. Jumlah transaksi yang tercatat di sepanjang semester I-2025 mencapai 47,6 juta atau tumbuh 11,6% yoy.
Perseroan menargetkan untuk membuka lebih dari 270 toko tahun ini. Hal tersebut dinilai oleh analis masih akan menjadi katalis positif untuk pertumbuhan pendapatan MDIY di sisa tahun 2025.
Di sisi lain, meskipun laba bersih mengalami sedikit penurunan, tetapi arus kas dari aktivitas operasi masih positif. Kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi per akhir Juni 2025 mencapai Rp533 miliar atau naik signifikan dibanding periode Juni 2024 yang mencapai Rp200 miliar.
Selanjutnya, MDIY juga memiliki rasio utang yang tergolong rendah yaitu di 0,4x. Rasio utang ini terus mengalami penurunan dari tahun ke tahun dan bahkan lebih rendah dibandingkan dengan posisi akhir tahun 2024 yang mencapai 0,5x.
“Arus kas operasional yang positif dan solid serta kondisi neraca yang sehat dengan gearing ratio rendah menunjukkan ruang ekspansi yang terbuka lebar. Dengan tetap fokus efisiensi beban dan biaya, saya optimis MDIY mampu menjaga atau bahkan meningkatkan profitabilitas di sisa tahun ini,” ujarnya.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.