Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Berkat Allo Bank (BBHI), Bukalapak (BUKA) Cetak Laba Usaha Rp1,75 Triliun di 2022

Bukalapak.com (BUKA) membukukan laba usaha Rp1,75 triliun di 2022 berkat investasi dari Allo Bank. Tanpa itu, BUKA mencatatkan rugi operasional Rp2,17 triliun.
Bukalapak.com (BUKA) membukukan laba usaha Rp1,75 triliun di 2022 berkat investasi dari Allo Bank. Tanpa itu, BUKA mencatatkan rugi operasional Rp2,17 triliun. Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Bukalapak.com (BUKA) membukukan laba usaha Rp1,75 triliun di 2022 berkat investasi dari Allo Bank. Tanpa itu, BUKA mencatatkan rugi operasional Rp2,17 triliun. Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten teknologi PT Bukalapak.com Tbk. (BUKA) mengumumkan kinerja keuangan sepanjang 2022. BUKA membukukan laba usaha Rp1,75 triliun sepanjang 2022, berbalik dari rugi Rp1,7 triliun sepanjang 2021 berkat investasi di PT Allo Bank Indonesia Tbk. (BBHI).

Berdasarkan laporan keuangannya, BUKA membukukan pendapatan neto sebesar Rp3,61 triliun. Pendapatan neto ini naik 93,59 persen dibanding tahun 2021 yang sebesar Rp1,86 triliun. 

Pendapatan ini didorong oleh pendapatan Mitra sebesar Rp1,96 triliun, naik 157,24 persen dari Rp764 miliar tahun 2021. Pendapatan BUKA juga didorong oleh pendapatan marketplace yang naik 53,33 persen dari Rp990 miliar di 2021, menjadi Rp1,51 triliun di 2022, dan pendapatan Buka Pengadaan yang naik menjadi Rp133 miliar, dari Rp114 miliar secara tahunan atau year-on-year (yoy).

Sementara itu, laba nilai investasi yang belum dan sudah terealisasi di BUKA tercatat sebesar Rp3,93 triliun.

Manajemen melanjutkan, Bukalapak membukukan laba operasional sebesar Rp1,76 triliun pada 2022, atau mengalami peningkatan sebesar 203 persen dari rugi operasional sebesar Rp1,709 triliun pada 2021, terutama disebabkan oleh laba nilai investasi marked-to-market dari PT Allo Bank Tbk. (BBHI). Apabila tak memperhitungkan investasi di Allo Bank, maka BUKA tercatat masih mencatatkan rugi operasional sebesar Rp2,17 triliun di 2022.

Oleh karena itu, BUKA juga mencatat laba bersih sebesar Rp1,97 triliun pada 2022, atau meningkat sebesar 218 persen dari rugi bersih sebesar Rp1,67 triliun pada 2021.

"Meskipun BUKA telah mencatat laba bersih pada FY22, BUKA tetap memiliki fokus pada kinerja operasional BUKA. Oleh karena itu, manajemen tetap menggunakan adjusted EBITDA sebagai indikator kinerja Perseroan," tutur Manajemen BUKA dalam keterangan resmi, Selasa (28/3/2023).

Manajemen BUKA menyampaikan Bukalapak terus menunjukkan pertumbuhan yang positif, dengan Total Processing Value (TPV) selama kuartal IV/2022 tumbuh sebesar 20 persen menjadi Rp41,8 triliun dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya atau year on year (yoy). 

Sebanyak 75 persen TPV BUKA berasal dari luar daerah Tier 1 di Indonesia, dengan penetrasi all-commerce dan tren digitalisasi warung serta toko ritel tradisional terus menunjukan pertumbuhan yang kuat.   

Mitra Bukalapak terus menghasilkan pertumbuhan yang baik, dengan TPV Mitra pada kuartal IV/2022 bertambah sebesar 17 persen menjadi Rp19,0 triliun YoY. Pada tahun buku yang berakhir 31 Desember 2022 TPV Mitra tumbuh sebesar 31 persen menjadi Rp73,6 triliun YoY. 

Pertumbuhan Mitra ini terus didukung oleh berkembangnya variasi produk dan jasa yang ditawarkan oleh Bukalapak kepada para Mitra. Pada akhir bulan Desember 2022, jumlah Mitra yang telah terdaftar mencapai 16,1 juta, meningkat dari 11,8 juta pada akhir Desember 2021.

Manajemen melanjutkan, pendapatan Bukalapak pada kuartal IV/2022 tumbuh sebesar 97 persen menjadi Rp1,029 triliun YoY, sementara pendapatan Bukalapak pada tahun penuh 2022 meningkat sebesar 94 persen YoY menjadi Rp3,61 triliun. 

Pendapatan Mitra pada kuartal IV/2022 meningkat sebesar 63 persen menjadi Rp522 miliar YoY, sedangkan pendapatan Mitra pada tahun penuh 2022 tumbuh sebesar 141 persen YoY menjadi Rp1,96 triliun. 

Kontribusi Mitra Bukalapak terhadap pendapatan BUKA menunjukkan peningkatan dari 44 persen pada tahun buku yang berakhir 31 Desember 2021, menjadi 54 persen pada tahun penuh 2022.

Manajemen melanjutkan, BUKA memiliki komitmen untuk fokus pada strategi agar dapat mencapai pertumbuhan yang kuat dan berkelanjutan, diiringi dengan pengelolaan beban yang baik. Pada periode 2022, rasio beban umum dan administrasi yang tidak termasuk kompensasi berbasis saham terhadap TPV membaik menjadi 0,9 persen dibandingkan dengan 1,1 persen YoY.

Margin kontribusi Bukalapak, yang dihitung sebagai laba kotor dikurangi beban penjualan dan pemasaran terhadap TPV, menunjukkan peningkatan dari -0,1 persen pada kuartal IV/2021 menjadi 0,2 persen terhadap TPV di kuartal IV/2022. Manajemen menuturkan BUKA berhasil membukukan pertumbuhan margin kontribusi positif di kuartal ini. 

Margin kontribusi Marketplace BUKA terhadap TPV Marketplace meningkat dari 0,3 persen di kuartal IV/2021 menjadi 0,6 persen di kuartal IV/2022, sementara margin kontribusi Mitra terhadap TPV Mitra membaik dari negatif 0,5 persen di kuartal IV/2021 menjadi negatif 0,3 persen di kuartal IV/2022.

Bukalapak juga menyampaikan membukukan adjusted Earning Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization atau adjusted EBITDA sebesar negatif Rp235 miliar pada kuartal IV/2022, dengan rasio adjusted EBITDA terhadap TPV menunjukkan peningkatan dari negatif 1,1 persen di kuartal IV/2021 menjadi negatif 0,6 persen di kuartal IV/2022. 

Dengan peningkatan efisiensi yang diiringi oleh pertumbuhan yang kuat, manajemen menjelaskan Bukalapak juga memiliki permodalan yang kuat dengan posisi kas BUKA, termasuk dengan investasi lancar seperti obligasi pemerintah dan reksadana sebesar Rp20,3 triliun pada akhir kuartal IV/2022.

Dengan rata-rata pendapatan bunga per kuartal dan meningkatnya EBITDA per kuartal, Bukalapak memiliki cash runway untuk lebih dari 50 tahun.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper