Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IPO Merdeka Battery (MBMA) Rp8,7 Triliun, Siap Bayar Utang dan Ekspansi

PT Merdeka Battery Materials Tbk. (MBMA) berencana melakukan penawaran umum perdana saham (IPO) dengan target dana Rp8,58 triliun-Rp8,74 triliun.
PT Merdeka Battery Materials Tbk. (MBMA) berencana melakukan penawaran umum perdana saham (IPO) dengan target dana Rp8,58 triliun-Rp8,74 triliun. /Bisnis-Abdullah Azzam
PT Merdeka Battery Materials Tbk. (MBMA) berencana melakukan penawaran umum perdana saham (IPO) dengan target dana Rp8,58 triliun-Rp8,74 triliun. /Bisnis-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA - Entitas Grup Saratoga, PT Merdeka Battery Materials Tbk. (MBMA) berencana melakukan penawaran umum perdana saham (IPO) dengan target dana Rp8,58 triliun-Rp8,74 triliun. Sekitar 50 persen lebih dana IPO untuk pembayaran utang.

Dama prospektusnya, manajemen MBMA menyebutkan seluruh dana hasil IPO setelah dikurangi biaya-biaya emisi, akan digunakan untuk berbagai hal.

Pertama, sekitar 48 persen akan digunakan Merdeka Battery Materials untuk pembayaran lebih awal untuk seluruh pokok utang yang timbul berdasarkan Perjanjian Fasilitas Berjangka US$300 juta, yang akan dibayarkan kepada MDKA dan ING Bank N.V., cabang Singapura (ING Bank).

Masing-masing sebesar US$225 juta dan US$75 juta, melalui ING Bank sebagai Agen. MDKA merupakan Afiliasi Merdeka Battery Materials sedangkan ING Bank bukan merupakan afiliasi.

Sekitar 5 persen akan digunakan Merdeka Battery Materials untuk mengambil alih hak tagih sebesar US$30 juta yang timbul dari Perjanjian Fasilitas Dukungan Induk tanggal 23 Agustus 2022 yang diberikan oleh MDKA kepada PT Merdeka Tsingshan Indonesia (MTI).

Perseroan selanjutnya akan memiliki hak tagih kepada MTI sebesar US$30 juta atau setara Rp460,5 miliar dengan syarat dan ketentuan yang sama dengan Perjanjian Fasilitas Dukungan Induk.

Sekitar 1,5 persen akan digunakan oleh Merdeka Battery Materials untuk modal kerja antara lain untuk biaya karyawan, biaya jasa profesional, dan biaya keuangan.

Sekitar 8 persen akan dipinjamkan kepada MTI yang selanjutnya akan digunakan untuk membiayai sebagian kebutuhan belanja modal yang timbul dari pembangunan Proyek AIM I, yang dijadwalkan akan memulai produksi pada pertengahan kedua tahun 2023.

Sekitar 14 persen akan dipinjamkan kepada PTZhao Hui Nickel (ZHN) yang selanjutnya akan digunakan untuk: (i) sekitar 8,0 persen akan digunakan untuk membiayai sebagian kebutuhan belanja modal yang timbul dari pemasangan konversi nikel matte pada Smelter Rotary Kiln Electric Furnace (RKEF) ZHN yang saat ini sedang dalam proses pembangunan.

Selanjutnya, sekitar 6,0 persen akan digunakan untuk modal kerja, meliputi antara lain pembelian bahan baku utama, bahan baku pembantu, biaya listrik, serta biaya karyawan.

Sekitar 5,5 persen akan dipinjamkan kepada PT Sulawesi Cahaya Mineral (SCM) yang selanjutnya akan digunakan untuk modal kerja, meliputi antara lain biaya karyawan, biaya jasa profesional, pembayaran royalti ke kas negara, biaya pengangkutan dan bongkar muat, biaya pemeliharaan dan perbaikan, serta biaya penambangan.

Sisanya akan dilakukan untuk penyetoran modal kepada PT Merdeka Industri Mineral (MIN) yang selanjutnya akan digunakan untuk penyetoran modal dan pemberian pinjaman kepada PT Sulawesi Industri Parama (SIP) masing-masing sebesar 50 persen.

SIP kemudian akan digunakan untuk membiayai sebagian kebutuhan belanja modal yang timbul dari pembangunan fase pertama dari pabrik HPAL pertama yang berkapasitas 60.000 ktpa (HPAL 1a) di Indonesia Konawe Industrial Park (IKIP).

Proyek ini merupakan bagian dari strategi usaha Perseroan dan Perusahaan Anak agar semakin terlibat dalam rantai nilai bahan baku strategis dan ke depannya dalam rantai nilai baterai kendaraan bermotor listrik.

Dalam prospektusnya, Merdeka Battery Materials akan melepas 11 miliar saham dalam IPO dengan nilai nominal Rp100 per saham atau 10,24 persen dari modal ditempatkan dan disetor. MBMA memberikan kisaran harga awal Rp780-Rp795 per saham sehingga berpotensi meraih dana IPO Rp8,58 triliun-Rp8,74 triliun.

Bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek PT Indo Premier Sekuritas dan PT Trimgeha Sekuritas Indonesia Tbk. Penjamin pelaksana emisi efek ditentukan kemudian.

Berikut Perkiraan Jadwal IPO Merdeka Battery Materials

  • Masa penawaran awal : 28 Maret-4 April 2023
  • Perkiraan tanggal efektif : 11 April 2023
  • Perkiraan masa penawaran umum perdana saham : 12-14 April 2023
  • Perkiraan tanggal penjatahan : 14 April 2023
  • Perkiraan tanggal distribusi saham secara elektronik : 17 April 2023
  • Perkiraan tanggal pencatatan di Bursa Efek Indonesia : 18 April 2023
 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hafiyyan
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper