Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Emiten CPO Sumber Tani (STAA) Laba Rp1,1 Triliun pada 2022 meski Ekspor Lesu

Emiten CPO milik Crazy Rich Medan, Suwandi Sudjaja, PT Sumber Tani Agung Resources Tbk. (STAA) membukukan kenaikan laba pada 2022.
Emiten CPO milik Crazy Rich Medan, Suwandi Sudjaja, PT Sumber Tani Agung Resources Tbk. (STAA) membukukan kenaikan laba pada 2022. /Dok.BEI
Emiten CPO milik Crazy Rich Medan, Suwandi Sudjaja, PT Sumber Tani Agung Resources Tbk. (STAA) membukukan kenaikan laba pada 2022. /Dok.BEI

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten perkebunan milik Crazy Rich Medan Suwandi Sudjaja, PT Sumber Tani Agung Resources Tbk. (STAA) membukukan kenaikan laba bersih sepanjang 2022 meski volume penjualan ekspor mengalami penurunan. Kinerja ini sejalan dengan kenaikan harga jual rata-rata minyak sawit mentah (crude palm oilCPO).

Berdasarkan laporan keuangan per Desember 2022, STAA mengantongi laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp1,11 triliun pada 2022, tumbuh 3,28 persen dibandingkan dengan 2021 sebesar Rp1,07 triliun.

Persentase kenaikan laba bersih tersebut lebih tinggi daripada pendapatan yang hanya tumbuh 2,74 persen year on year (YoY). Akumulasi pendapatan bersih STAA mencapai Rp6,04 triliun pada 2022, dari Rp5,88 triliun pada 2021.

Pertumbuhan penjualan terutama ditopang oleh serapan pasar domestik yang naik 23,18 persen YoY menjadi Rp5,71 triliun sampai pengujung 2022. Sementara itu penjualan pada tahun sebelumnya di pasar domestik sebesar Rp4,64 triliun. Di sisi lain, penjualan ekspor mengalami koreksi 73,51 persen YoY, dari Rp1,24 triliun pada 2021 menjadi hanya Rp329,41 miliar pada 2022.

Manajemen STAA dalam buletin kuartalan melaporkan volume penjualan CPO mencapai 401.555 ton sepanjang 2022. Capaian tersebut meningkat 5,5 persen dibandingkan dengan 2021 sebesar 380.557 ton. Volume penjualan kernel sawit juga tumbuh 71,7 persen YoY menjadi 31.079 ton, sementara penjualan minyak kernel sawit turun 10,4 persen menjadi 35.598 ton.

“Kenaikan volume penjualan dan harga yang lebih baik telah mendorong pertumbuhan total penjualan selama periode 12 bulan pada 2022,” tulis manajemen STAA.

Harga jual rata-rata untuk seluruh produk turunan sawit tercatat lebih tinggi di 2022, dengan harga rata-rata CPO naik 6,6 persen menjadi Rp12.390 per kilogram (kg), harga kernel sawit naik 0,2 persen menjadi Rp7.863 per kg, dan kenaikan 0,7 persen menjadi Rp16.796 per kg pada minyak kernel sawit.

Meski demikian, STAA melaporkan adanya penurunan pada margin laba kotor dari 38,6 persen pada 2021 menjadi 33,8 persen pada 2022. Penurunan terjadi seiring dengan koreksi pada laba bruto sebesar 9,94 persen YoY menjadi Rp2,04 triliun dari Rp2,27 triliun.

“Penurunan terutama disebabkan oleh harga pupuk yang lebih tinggi dan harga tandan buah segar dari pihak ketiga yang lebih mahal. Namun kami tetap bisa mempertahankan margin laba tahun berjalan di 21,2 persen karena beban penjualan dan pengeluaran bunga yang lebih rendah,”papar STAA.

Selanjutnya, STAA memiliki total aset Rp7,07 triliun per 30 September 2022, naik dari sebelumnya Rp5,85 triliun di akhir Desember 2021. Pos liabilitas terpantau menurun menjadi Rp2,68 triliun dari Rp2,76 triliun, sementara ekuitas perusahaan per 30 September 2022 tercatat sebesar Rp4,36 triliun dari Rp3,09 triliun pada 31 Desember 2021.

Adapun total aset STAA naik 19,7 persen hingga akhir Desember 2022 menjadi Rp7,01 triliun karena meningkatnya kas dan setara kas karena penerimaan dana IPO pada Maret 2022. Bertambahnya persediaan dan aset tetap juga berkontribusi pada kenaikan aset STAA.

Selain itu, total liabilitas STAA turun 14,2 persen menjadi Rp2,36 triliun karena perseroan telah mempercepat pelunasan utang kepada bank. Adapun total ekuitas STAA bertengger di Rp4,64 triliun per Desember 2022 atau naik 49,9 persen dari posisi akhir 2021.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper