Bisnis.com, JAKARTA — Emiten keramik, PT Arwana Citramulia Tbk. (ARNA) membukukan kenaikan penjualan dan laba bersih sepanjang semester I/2025.
Berdasarkan laporan keuangan per 30 Juni 2025, ARNA mengantongi penjualan neto sebesar Rp1,42 triliun sepanjang Januari-Juni 2025. Realisasi itu meningkat 16,54% year-on-year (YoY) dari Rp1,22 triliun pada sementara I/2024.
Secara geogafis, penjualan neto ARNA berasal dari Jawa Rp667,98 miliar dan luar Jawa Rp553,5 miliar.
Pada saat yang sama, ARNA membukukan beban pokok penjualan Rp985,92 miliar, beban penjualan Rp128,03 miliar, beban umum dan administrasi Rp44,68 miliar, beban lain-lain Rp2,03 miliar, serta beban keuangan Rp5,55 miliar.
Di sisi profitabilitas, ARNA mengantongi laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp204,16 miliar pada semester I/2025. Capaian itu naik tipis dari Rp203,15 miliar pada semester I/2024.
ARNA menggenggam total aset Rp2,58 triliun per 30 Juni 2025. Pada saat yang sama, total ekuitas ARNA tercatat sebesar Rp1,75 triliun dan total liabilitasnya Rp830,35 miliar.
Pada 2025, ARNA membidik volume penjualan sebesar 73,7 juta meter persegi. Target itu naik sekitar 7 juta meter persegi dibandignkan dengan tahun lalu.
Merujuk laporan hasil paparan publik yang dikutip Rabu (23/7/2025), ARNA melakukan perubahan jenis produksi, terutama pada intensifikasi produk UNO Digi. Hingga tahun lalu, perseroan sudah memiliki 11 line produksi yang memproduksi keramik rectified.
Untuk memacu penjualan yang fokus pada end-user atau konsumen ritel, ARNA membangun dan memperkuat jaringan distribusi. ARNA terus menambah subdistributor sebanyak tiga subdistributor di Timika, Ambon, dan Kupang.
Dengan demikian, jumlah subdistributor ARNA meningkat dari 48 menjadi 51 subdistributor pada tahun lalu. Sejalan dengan itu, jumlah outlet juga meningkat dari 37.556 menjadi 39.169 outlet toko bangunan maupun toko keramik.