Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Lippo Karawaci (LPKR) Bakal Eksekusi Tender Offer Obligasi Senilai Rp8,74 Triliun

Lippo Karawaci (LPKR) melalui anak usahanya Theta Capital Pte. Ltd, melakukan penawaran pembelian atau tender offer atas obligasi global senilai Rp8,74 triliun.
CEO PT Lippo Karawaci Tbk. John Riady (kanan) bersama Perwakilan Lippo Malls Indonesia Henry Riady (kiri), CEO PT Lippo Malls Indonesia Eddy Mumin (kedua kiri) berbincang dengan guru yang mengikuti vaksinasi di Lippo Mall Kemang, Jakarta, Senin (12/4/2021). /LPKR.
CEO PT Lippo Karawaci Tbk. John Riady (kanan) bersama Perwakilan Lippo Malls Indonesia Henry Riady (kiri), CEO PT Lippo Malls Indonesia Eddy Mumin (kedua kiri) berbincang dengan guru yang mengikuti vaksinasi di Lippo Mall Kemang, Jakarta, Senin (12/4/2021). /LPKR.

Bisnis.com, JAKARTA — PT Lippo Karawaci Tbk. (LPKR) melalui anak usahanya di Singapura, Theta Capital Pte. Ltd., melakukan penawaran pembelian atau tender offer atas obligasi global senilai total US$582,7 juta atau setara Rp8,74 triliun (asumsi kurs Rp15.000).

Berdasarkan keterbukaan informasi, Theta Capital melakukan tender offer untuk obligasi senior atau 'Senior Notes' yang akan jatuh tempo 2025 dengan tingkat bunga 8,12 persen. Theta Capital juga melakukan tender offer atas senior notes yang akan jatuh tempo 2026 dengan tingkat bunga 6,75 persen.

Corporate Secretary LPKR Ratih Safitri mengatakan jumlah pokok obligasi yang beredar untuk senior notes jatuh tempo 2025 adalah sebesar US$274,13 juta atau setara Rp4,11 triliun. Sementara untuk Senior Notes jatuh tempo 2026 sebesar US$308,56 juta atau setara Rp4,62 triliun.

“Penawaran untuk membeli dijadwalkan akan selesai pada tanggal 16 Maret 2023 (kecuali diperpanjang atau diselesaikan lebih awal),” ujar Ratih melalui keterbukaan informasi, Senin (6/3/2023).

Adapun entitas anak LPKR yang memberikan jaminan atas obligasi 2025 dan obligasi 2025 adalah PT Sentra Dwimandiri, PT Primakreasi propertindo, PT Wisma Jatim Propertindo, dan PT Megapratama Karya Persada.

Para entitas anak LPKR telah menandatangani Dealer Manager Agreement untuk masing-masing obligasi dengan BNI Securities Pte. Ltd., CIMB Investment Bank Berhad dan Deutsche Bank AG, Cabang Singapura selaku Dealer Manager.

LPKR juga menyiapkan beberapa hal seiring adanya penawaran tender obligasi tersebut. Di antaranya adalah melakukan langkah pengelolaan utang, mengoptimalkan struktur permodalan, dan memperoleh pendanaan dalam rupiah.

“Penawaran untuk membeli tidak memiliki dampak negatif terhadap kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan atau kelangsungan usaha perseroan,” tuturnya.

LPKR sebelumnya mendapatkan perjanjian fasilitas kredit sindikasi Rp6 triliun dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) dan PT Bank CIMB Niaga Tbk. (BNGA).

Dari fasilitas kredit yang didapat tersebut, LPKR melakukan penarikan awal Rp3,89 triliun pada 6 Februari 2023. Adapun, tingkat suku bunga yang diberikan berupa 2,25 persen ditambah BI7DRR dalam jangka waktu 84 bulan ke depan.

"Dana yang diperoleh dari pinjaman sindikasi berdasarkan perjanjian pinjaman sindikasi tersebut akan digunakan, antara lain, untuk melakukan pelunasan sebagian atau seluruh dari masing–masing surat utang 2025 dan surat utang 2026," terang manajemen dalam keterbukaan tersebut.

Surat utang 2025 yakni surat utang senior senilai US$420 setara Rp6,35 triliun dengan bunga 8,125 persen dan jatuh tempo pada 2025, diterbitkan oleh Theta Capital Pte.Ltd. dan dijamin oleh LPKR.

Sementara itu, surat utang 2026 adalah surat utang senior senilai US$425 juta setara Rp6,42 triliun dengan bunga 6,75 persen dan jatuh tempo pada 2026, diterbitkan oleh Theta Capital Pte. Ltd dan dijamin oleh LPKR.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper