Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Deretan Saham Paling Boncos Sepekan Terakhir 2022, Emiten Pengelola Bioskop CGV (BLTZ) Paling Ambles

Dalam sepekan perdagangan terakhir 2022, Emiten Pengelola Bioskop CGV (BLTZ) menjadi saham paling boncos dengan penurunan sebesar 24,59 persen.
Karyawan melintasi papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (10/11/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Karyawan melintasi papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (10/11/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten pengelola bioskop CGV, PT Graha Layar Prima Tbk. (BLTZ) menutup tahun 2022 dengan menjadi saham paling boncos dalam sepekan perdagangan 26—30 Desember.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), dikutip Minggu (01/01/2023), Saham Blitz turun hingga 24,59 persen atau anjlok 1.040 poin dari Rp4.230 ke Rp3.190.

Selanjutnya, diposisi kedua emiten terboncos sepekan dihuni oleh emiten teknologi penyedia perangkat lunak komputer, PT Kioson Komersial Indonesia Tbk. (KIOS) yang turun 23,91 persen dari Rp230 ke Rp175.

Kemudian posisi ketiga, PT Wulandari Bangun Laksana Tbk. (BSBK) yang turun 23,20 persen dari Rp194 ke Rp149. Kemudian menyusul di posisi keempat, emiten produk perikanan, PT Prima Cakrawala Abadi Tbk. (PCAR) yang terkoreksi 23,01 persen dari Rp113 ke Rp87.

Emiten pengolahan produk kelapa, PT Indo Pureco Pratama Tbk. (IPPE) berada di posisi selanjutnya, yang turun 20,38 persen dari Rp157 ke Rp125.

Adapun sebanyak 5 emiten tercatat membukukan penurunan harga saham terbesar sepanjang tahun ini di tengah peningkatan IHSG.

PT Trimuda Nuansa Citra Tbk. (TNCA) tercatat menjadi emiten paling boncos, diikuti oleh PT Damai Sejahtera Abadi Tbk. (UFOE).

Berdasarkan data Bloomberg sepanjang 1 Januari hingga 30 Desember 2022, TNCA merupakan emiten paling merugi dengan penurunan harga saham sebesar 87,84 persen menuju level Rp310 per unit saham. Kemarin, Jumat (30/12/2022), saham TNCA minus 1,90 persen.

Sementara itu, di posisi berikutnya, dihuni oleh PT Damai Sejahtera Abadi Tbk. (UFOE). Perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan elektronik dan furniture ini membukukan penurunan harga saham sebesar 85,35 persen ke level Rp238.

Emiten berkode saham UFOE tersebut terlihat beberapa kali menambah asetnya dengan membeli tanah dan bangunan, salah satunya tanah berlokasi di Madiun, Jawa Timur.

Pada peringkat berikutnya, PT Hensel Davest Indonesia Tbk. (HDIT) merugi sebesar 84,12 persen ke posisi Rp54, lalu disusul PT Krida Jaringan Nusantara Tbk. (KJEN) yang juga boncos 83,55 persen menuju harga Rp181 per unit saham.

Kemudian ada PT First Media Tbk. (KBLV) yang turun sebesar 82,63 persen ke posisi Rp99 per lembar. Diikuti PT Tri Banyan Tirta Tbk. (ALTO) yang turun menjadi seharga Rp50 per lembar dengan penurunan mencapai 82,14 persen sepanjang 2022.

Sebagai informasi, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menutup perdagangan 2022 dengan tumbuh 4,09 persen menjadi 6.850,62. Walhasil, IHSG menjadi bursa kedua terbaik di ASEAN setelah Bursa Singapura yang naik 4,27 persen year to date (ytd) per Desember 2022.

 

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ibad Durrohman
Editor : Ibad Durrohman
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper