Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kinerja 10 Saham Baru di Bursa, BELI hingga OMED Cuan

Mayoritas saham yang listing di Bursa Efek Indonesia pada pekan ini memiliki kinerja yang cenderung menguat.
Mayoritas saham yang listing di Bursa Efek Indonesia pada pekan ini memiliki kinerja yang cenderung menguat, seperti Blibli dan OneMed. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Mayoritas saham yang listing di Bursa Efek Indonesia pada pekan ini memiliki kinerja yang cenderung menguat, seperti Blibli dan OneMed. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Sebanyak 10 emiten resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada pekan ini. Kinerja 10 emiten tersebut tercatat beragam usai melantai di Bursa. Terpantau 8 saham berhasil menguat, termasuk Blibli dan OneMed, sedangkan 2 lainnya lesu.

Lantas bagaimana pergerakan 10 saham tersebut pekan ini?

PT Famon Awal Bros Sedaya Tbk. (PRAY)

Perusahaan rumah sakit portofolio grup Saratoga, melepas sebanyak-banyaknya 302.222.300 saham baru dengan nilai nominal Rp10 setiap saham yang mewakili 2,28 persen modal ditempatkan dan disetor perseroan.

Adapun harga final yang ditetapkan perseroan adalah antara Rp900. Dengan begitu, jumlah seluruh nilai penawaran umum perdana saham ini diperkirakan mencapai Rp272 miliar.

Pergerakan PRAY usai IPO tercatat masih masuk zona merah. Bahkan PRAY menyentuh auto rejection bawah (ARB) pada perdagangan Jumat (11/11/2022).

PRAY tercatat turun 6,96 persen atau 55 poin. Penurunan ini membawa PRAY parkir di level 735 pada akhir pekan ini.

PT Jayamas Medica Industri Tbk. (OMED) atau OneMed

OMED melepas maksimal 4.058.850.000 saham dengan nominal Rp25 per saham. Harga final yang ditetapkan oleh OMED adalah Rp204, sehingga berpotensi meraup dana IPO berkisar dari Rp828 miliar.

Saham OMED terpantau berada di zona hijau pada perdagangan akhir pekan. OMED terpantau menguat 2,44 persen atau naik 6 poin ke level 252.

PT Global Digital Niaga Tbk. (BELI) atau Blibli

Blibli mematok harga final sebesar Rp450 per saham dengan 17.771.205.900 saham yang ditawarkan. Dengan demikian nilai penawaran umum ini ditaksir dapat mencapai Rp7,99 triliun.

Saham Blibli terpantau masuk zona hijau dengan penguatan 7,56 persen atau 34 poin pada perdagangan akhir pekan. Penguatan ini membawa Blibli parkir di level 454.

PT Wulandari Bangun Laksana Tbk. (BSBK)

Pengelola Balikpapan Superblock tersebut akan menawarkan sebanyak-banyak 2.750.000.000 miliar lembar saham dengan harga final Rp100 per saham untuk IPO.

Dengan demikian, BSBK berpotensi meraup dana sebesar Rp275 miliar dari pelaksanaan IPO.

Pada penutupan perdagangan pekan ini, saham BSBK terpantau melesat 19,83 persen atau 48 poin. Penguatan tersebut membawa BSBK berada di level 290 pada akhir pekan ini.

Pada saat perdagangan perdana, saham BSBK mengalami auto reject atas (ARA). Itu karena harganya mengalami kenaikan hingga 35 persen. 

PT Citra Borneo Utama Tbk (CBUT)

CBUT berencana melakukan IPO dengan menawarkan sebanyak-banyaknya 625.000.000 saham baru dengan harga final Rp690 per saham. Melalui harga final tersebut, CBUT berpotensi meraup dana hingga Rp431,25 miliar.

CBUT tercatat menyentuh ARB dengan pelemahan 6,52 persen atau 60 poin ke level 860 pada perdagangan akhir pekan. Padahal CBUT mengalami kenaikan 19,57 persen di level Rp825 dan volume transaksi sebesar 27 juta serta kapitalisasi pasar Rp2,58 triliun saat resmi melantai di bursa.

PT Menthobi Karyatama Raya Tbk (MKTR)

MKTR membidik dana segar hingga Rp375 miliar dari IPO saham. Harga final yang ditetapkan oleh MKTR adalah Rp120 untuk 2.500.000.000 saham yang ditawarkan. Dengan demikian dana IPO yang kemungkinan diperoleh MKTR adalah sekitar Rp300 miliar.

MKTR ditutup zona hijau dengan penguatan 1,61 persen atau 2 poin. Penguatan tersebut membawa MKTR berada di level 126 pada perdagangan akhir pekan.

PT Puri Sentul Permai Tbk. (KDTN)

Harga final IPO yang ditetapkan oleh KDTN adalah Rp150 per saham. Adapun jumlah saham yang ditawarkan mencapai 250 juta saham baru.

Dengan harga dan jumlah saham tersebut, perusahaan penyedia jasa akomodasi hotel dan restoran tersebut berpotensi memperoleh dana segar hingga Rp37 miliar.

Pada perdagangan akhir pekan ini, KDTN tercatat menyentuh ARB dengan pelemahan 6,82 persen atau turun 12 poin. Pelemahn tersebut membawa KDTN parkir di level 164.

PT Primadaya Plastisindo Tbk. (PDPP) 

PDPP melepas hingga 500 juta saham pada aksi IPO. Harga final yang ditetapkan oleh PDPP adalah Rp200 per saham, sehingga PDPP meraup dana IPO sebesar Rp100 miliar.

PDPP ditutup terkoreksi bahkan menyentuh ARB pada pedagangan akhir pekan ini. Saham PDPP turun 6,35 persen atau 16 poin ke level 236.

PT Bersama Zatta Jaya Tbk. (ZATA) atau Elcorps

Dalam IPO ini, ZATA menawarkan 1,7 miliar saham dengan harga Rp100 per saham. Dengan demikian, Emiten hijab terafiliasi Aa Gym ini mengumpulkan dana hingga Rp170 miliar dari hasil IPO.

ZATA nyaris menyentuh ARA pada perdagangan akhir pekan ini. ZATA tercatat naik 34,81 persen atau 47 poin ke level 182.

PT Ketrosden Triasmitra Tbk (KETR)

KETR menawarkan sebanyak 426.200.000 saham atau setara dengan 15 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah Penawaran Umum.

Harga yang ditawarkan pada IPO ini adalah Rp300 per lembar saham. Dengan demikian, total dana yang dihimpun perseroan adalah sebesar Rp127,86 miliar.

KETR tercatat menyentuh ARB pada perdagangan akhir pekan ini. KETR terpantau melemah 6,88 persen atau turun 22 poin ke level 298.

Kinerja 10 Saham Listing di BEI Sepekan 7-11 November 2022

SahamHarga AwalHarga TerkiniPerubahan (%)
PRAY900735-18,33
OMED20425223,53
BELI4504847,55
BSBK100290190
CBUT69086024,64
MKTR1201265
KDTN1501649,33
PDPP20023618
ZATA10018282
KETR300298-0,67
 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper