Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini diproyeksikan tertahan di zona merah usai penetapan suku bunga acuan Federal Reserve yang naik 75 basis poin. Hari ini, pelaku pasar juga menanti keputusan Bank Indonesia terkait suku bunga.
Head of Technical Analyst Research BNI Sekuritas, Andri Zakarias Siregar mengatakan, secara teknikal IHSG berpeluang mengalami koreksi terbatas hari ini, dari indikator oversold dan closing di atas 7.148.
“Trend bullish, selama di atas 7.148. IHSG closing di bawah 5 day MA (7.211). Indikator MACD bullish, stochastic oversold, bertahan di atas 7.073 - 7.148, candle hammer. Selama di atas support 7.148, IHSG masih berpeluang bullish. Dominan power buy. Range breakout berada di 7.073 - 7.377,” ujar Andri dalan risetnya, Kamis (22/9).
Level resistance indeks pada perdagangan hari ini berada di 7.211, 7.253, 7.274, dan 7.308, sementara level support berada di 7.148, 7.116, 7.073, dan 7.015, dengan perkiraan kisaran 7.130 - 7.240.
Lebih lanjut, Research Analyst BNI Sekuritas Maxi Liesyaputra menambahkan, kemarin indeks Dow Jones Industrial Average ditutup melemah 1,70 persen, begitu juga dengan S&P 500 yang turun 1,71 persen, sementara indeks Nasdaq terkoreksi 1,79 persen. Pergerakan ini seiring dengan langkah The Fed yang menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin menjadi 3,25 persen, sesuai perkiraan.
"The Fed menyatakan bahwa kenaikan suku bunga akan mencapai titik tertinggi di level 4,6 persen untuk mengatasi tingginya inflasi," jelasnya.
Baca Juga
Bursa regional Asia Pasifik mencatat pelemahan. Beberapa bursa yang mencatat pelemahan signifikan di antaranya adalah Hang Seng dan S&P/ASX 200.
Investor dapat mencermati saham BBCA dengan rekomendasi buy 8.375 - 8.475 target 8.600/8.750 stop loss di bawah 8.075. Kemudian saham PTBA direkomendasikan buy if break 4.210 target 4.270/4.450 stop loss di bawah 4.100/4.020.
Selanjutnya saham MDKA dengan strategi investasi buy if break 4.160 target 4.300/4.450 stop loss di bawah 4.040/3.940 dan sama JPFA direkomendasikan speculative buy target 1.555/1.570 stop loss di bawah 1.440.
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.