Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Laba Emiten Hary Tanoe MNC Vision (IPTV) Rontok 27,1 Persen

Dari tiga segmen pendapatan emiten Hary Tanoe MNC Vision (IPTV), hanya satu yang masih bertumbuh namun kontribusinya relatif minim.
Executive Chairman MNC Group Hary Tanoesoedibja. Bisnis/Himawan L Nugraha
Executive Chairman MNC Group Hary Tanoesoedibja. Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA - Salah satu emiten Grup MNC milik crazy rich Hary Tanoe, PT MNC Vision Networks Tbk. (IPTV) membukukan penurunan pendapatan 28,81 persen pada semester I/2022. Laba perusahaan penyiaran ini juga turun di level yang sama fantastisnya, 27,1 persen.

Berdasarkan laporan keuangan per 30 Juni 2022, IPTV mencatatkan pendapatan bersih sebesar Rp1,46 triliun. Sebagai pembanding, pada periode yang sama atau year-on-year (yoy), top line IPTV masih bisa tembus Rp2,05 triliun.

Sebagai konteks, pendapatan IPTV tersusun atas pemasukan dari jasa satelit; digital, IPTV serta dan broadband; dan lain-lain. Secara rinci, pendapatan dari jasa satelit menurun 28,7 persen menjadi Rp905,23 miliar. Pendapatan digital, IPTV dan jasa broadband kempes 33,71 persen menjadi Rp468,29 miliar.

Hanya pendapatan lain lain meningkat 16,39 persen, namun jumlahnya yang minim yakni Rp87,43 miliar saja tidak mampu menjadi juru selamat.

Bersamaan dengan pemasukan yang turun, beban pokok pendapatan perseroan sebenarnya juga susut. Namun, tingkat penurunan beban ini tidak sepadan dengan porsi turunnya pendapatan.

Setelah dikurangi berbagai beban yang berhasil diefisienkan, IPTV mencatatkan laba yang dapat didistribusikan kepada entitas induk menurun Rp118,55 miliar. Turun 27,1 persen dari Rp162.64 miliar yoy.

Adapun, jumlah aset IPTV menurun 7,13 persen dari Rp12,31 triliun di akhir tahun 2021 menjadi Rp11,43 triliun pada pertengahan tahun ini. Di sisi lain, jumlah liabilitas menurun 19,27 persen dari Rp4,17 triliun pada 31 Desember 2021 menjadi Rp3,37 triliunpada 30 Juni 2022.

Kemudian untuk kas dan setara kas akhir periode terjadi penurunan 55,13 persen dari Rp31.94 miliar menjadi Rp14.33 miliar.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper