Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kode Investor Asing-Domestik Ditutup, Pengamat Prediksi Nilai Transaksi Bakal Turun

Penurunan nilai transaksi tersebut karena terdapat kelompok trader yang melakukan pembelian dan penjualan saham berdasarkan aktivitas investor asing. 
Karyawan melintas di dekat layar yang menampilkan logo Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Rabu (19/1/2022). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Karyawan melintas di dekat layar yang menampilkan logo Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Rabu (19/1/2022). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA – Pengamat pasar modal memprediksi penurunan nilai transaksi setelah penutupan kode domisili investor asing-domestik alias penutupan kode domisili oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) mulai diberlakukan pada Senin (27/6/2022) mendatang. 

Pengamat Pasar Modal sekaligus Direktur Avere Investama Teguh Hidayat mengungkapkan hal tersebut mengingat terdapat kelompok trader yang melakukan pembelian dan penjualan saham berdasarkan aktivitas investor asing. 

“Nilai transaksi saham mungkin akan turun karena beberapa kelompok trader memang membeli dan menjual sahamnya mengikuti aktivitas investor domisili asing,” ujar Teguh kepada Bisnis, Rabu (22/6/2022). 

Dia menjelaskan, ada kelompok trader yang jika investor asing membeli saham A, mereka juga akan ikut membelinya, dan demikian juga sebaliknya. Aktivitas tersebut juga dikenal dengan istilah herding behavior.

Jadi alih-alih melakukan analisa fundamental atau teknikal maupun yang lain, kelompok trader tersebut justru mengikuti aktivitas asing sehingga akan lebih cenderung spekulasi.

Secara spesifik Teguh menjelaskan bahwa banyak investor ritel melakukan transaksi saham dengan cara ikut-ikutan investor lain yang lebih besar dan dianggap bisa mengendalikan naik turunnya saham. 

Di mana cara tersebut sejak awal ungkapnya bukan cara investasi yang benar tetapi banyak yang melakukan. 

“Jadi niat BEI sudah baik agar investor dipaksa menganalisa, tapi mungkin juga bisa jadi bumerang di mana nilai transaksi akan turun,” kata Teguh. 

Di sisi lain, dia menyampaikan adanya kemungkinan timbulnya kecurigaan bagi sebagian orang yaitu tindakan penutupan kode domisili adalah agar aktivitas trading oleh pemain besar (bandar saham) tidak lagi bisa dibaca oleh pemain kecil.

Maka dari itu, menurutnya BEI perlu menjelaskan lebih lanjut mengenai hal tersebut. 

Sementara itu, Teguh berpendapat untuk investor fundamentalis, penutupan kode domisili nanti tidak akan berpengaruh apapun karena memang pada dasarnya investor fundamentalis tidak pernah melihat kode broker maupun kode domisili. 

Sebelumnya, Direktur Bursa Efek Indonesia Laksono W. Widodo dan Fithri Hadi dalam surat BEI Nomor S-04920/BEI.IBI/06-2022 mengumumkan rencana implementasi penutupan kode domisili investor. 

“Dengan ini kami sampaikan kembali bahwa penutupan kode domisili investor akan diimplementasikan pada tanggal 27 Mei 2022,” tulis Laksono dan Fithri dalam surat tersebut dikutip Rabu (22/6/2022). 

Pada akhir tahun lalu, BEI telah mengumumkan rencana penutupan kode broker dan juga domisili investor dalam fitur Jakarta Automated Trading System (JATS). 

Penutupan kode broker sendiri telah mulai diimplementasikan pada 6 Desember 2021 lalu, sehingga investor tidak bisa mendapatkan informasi real time kode broker yang melakukan transaksi. 

Sesuai dengan rencana BEI, enam bulan setelah penutupan kode broker kemudian akan mulai merealisasi penutupan kode domisili atau yang biasa dilihat investor sebagai informasi tipe investor asing atau domestik. 

Pada surat edaran sebelumnya, BEI menyebutkan bahwa penghapusan informasi real time kode broker dan domisili investor bertujuan untuk memberikan perlindungan investor dari praktik herding behavior. 

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper