Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Analis Perkirakan Penjualan SBR011 Capai Rp10 Triliun, Ini Sebabnya

Kupon SBR011 yang lebih tinggi dari seri sebelumnya yaitu sebesar 5,50 persen akan menarik minat investor ritel kali ini.
Ilustrasi SBR. Bisnis/Abdullah Azzam
Ilustrasi SBR. Bisnis/Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA – Analis memperkirakan Surat Berharga Negara (SBN) ritel seri Savings Bond Ritel (SBR) SBR011 yang akan mulai ditawarkan mulai besok, Rabu (25/5/2022) meraup penjualan mencapai Rp10 triliun.

Head of Fixed Income Anugerah Sekuritas Ramdhan Ario Maruto mengungkapkan dengan kupon SBR011 yang lebih tinggi dari seri sebelumnya yaitu sebesar 5,50 persen akan menarik minat investor ritel kali ini.

Dia mengatakan kupon yang tinggi kali ini berkaitan dengan kondisi ekonomi saat ini yaitu adanya kenaikan suku bunga global dan mempengaruhi pergerakan imbal hasil atau yield SBN di Tanah Air.

“Kalau menurut saya bagi pasar ritel ini merupakan kesempatan untuk mengoleksi kembali instrumen ritel negara yang menarik dari sisi sasaran kupon rate yang menarik,” ungkap Ramdhan kepada Bisnis, Selasa (24/5/2022).

Kenaikan kupon pada SBR011 kali ini menurut Ramdhan menyesuaikan dengan kondisi suku bunga yang ada di pasar saat ini, sehingga kondisi ini menarik bagi investor. Apalagi menurutnya SBN ritel memberikan kenyamanan bagi investor.

Ramdhan menjelaskan jika dibandingkan dengan kondisi 5 tahun lalu, dari sisi ketersediaan SBN ritel saat ini lebih banyak. Kemudian juga akses terhadap SBN ritel sendiri sekarang lebih mudah.

Disamping memang dia menilai bahwa obligasi ritel cukup aman karena rekam jejaknya yang sangat baik. Lalu kupon kali ini menurutnya juga menarik serta ditambah dengan pemberlakuan pajak untuk SBN ritel dinilai lebih ringan dibandingkan pilihan investasi sejenis misalnya deposito.

“Jumlah penjualan perkiraannya mendekati Rp10 triliun, karena memang ini masa transisi kenaikan suku bunga dan masyarakat kita sangat menunggu instrumen yang secure dan pasti,” paparnya.

Sejalan dengan itu, Chief Economist Bank Permata Josua Pardede juga memperkirakan hal serupa. Dia menjelaskan salah satu hal yang menarik dari seri ini yaitu tidak terlalu bergantung pada pergerakan yield yang lebih tinggi dibandingkan dengan seri SBR sebelumnya yang tercatat sebesar 5,1 persen.

Di samping itu, Josua mengatakan dengan masih terjadinya tren penurunan suku bunga deposito, diperkirakan para investor yang cenderung melakukan aksi buy-and-wait, akan sangat tertarik dengan seri SBR ini.

“Dengan proyeksi kenaikan permintaan, kami perkirakan penerbitan SBR011 akan mencapai kisaran Rp9 triliun-Rp10 triliun di lelang kali ini, mengingat kupon yang tinggi senilai 5,5 persen,” kata Josua kepada Bisnis secara terpisah, Selasa (24/5/2022).

Pada lelang sebelumnya, seri SBR010, Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan resmi menetapkan hasil penjualan obligasi ritel seri SBR010 senilai Rp7,5 triliun.

Sementara untuk SBR011 kali ini DJPPR Kementerian Keuangan mengumumkan kupon atau imbal hasil SBR011 sebesar 5,50 persen per tahun.

Kupon SBR011 memiliki sifat mengambang dilengkapi dengan batas bawah atau floating with floor. Dengan demikian, kupon akan naik bila suku bunga acuan naik, tetapi tidak akan turun lebih rendah daripada batas minimal.

Secara rinci, tingkat kupon tersebut berlaku untuk periode 3 bulan pertama, tanggal 22 Juni 2021 -10 September 2022. Besaran kupon tersebut berasal dari suku bunga acuan yang berlaku pada saat penetapan kupon yaitu sebesar 3,5 persen ditambah spread tetap 200 bps (2,00 persen).

Tingkat Kupon berikutnya akan disesuaikan setiap 3 bulan pada Tanggal Penyesuaian Kupon sampai dengan jatuh tempo. Penyesuaian Tingkat Kupon didasarkan pada suku bunga acuan ditambah spread tetap 200 bps (2,00 persen).

SBR011 akan ditawarkan mulai 25 Mei hingga 16 Juni 2022. SBR011 memiliki tenor 2 tahun dan tidak dapat diperdagangkan kembali (non-tradeable) di pasar sekunder.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper