Bisnis.com, JAKARTA - Emiten Rumah Sakit, PT Bundamedik Tbk. (BMHS) melakukan sejumlah aksi korporasi mulai dari akuisisi, pembelian saham, aset, hingga pembangunan RS baru pada Maret-April 2022. Total dana dirogoh lebih dari Rp207,65 miliar.
Direktur Utama Bundamedik Mesha Rizal Sini menjelaskan perseroan baru saja mengambil alih kepemilikan 100 persen atas PT Medika Sejahtera Bersama pengelola RSIA Pusura Tegalsari, Surabaya pada 7 April 2022.
Akuisisi tersebut dilakukan melalui anak usahanya PT Morula Indonesia dan PT Bunda Investama Indonesia dengan nilai transaksi mencapai Rp39 miliar dari 37 pemegang saham.
"Tujuan transaksi ini memperkuat ekosistem layanan kesehatan perseroan dan anak usaha yang lebih komprehensif dan dapat memberikan dampak positif pada kinerja dan kondisi keuangan serta memperkuat kelangsungan usaha," urainya, dikutip Selasa (12/4/2022).
Akuisisi ini guna mengembangkan program In Vitro Fertilization (IVF) atau bayi tabung yang sudah dimiliki oleh Morula IVF.
Minat warga Jawa Timur terhadap program bayi tabung terus meningkat setiap tahunnya. Di Jatim, Morula IVF telah melakukan 800 program bayi tabung. Sementara secara nasional sekitar 6.000 program per tahun.
Baca Juga
Selanjutnya, BMHS juga baru saja mengakuisisi rumah sakit umum di Bekasi yakni PT Jolin Sapta Medika (JSM) pada 25 Maret 2022. Pembelian saham JSM sebesar 98 persen dari total modal disetor dilakukan oleh BMHS secara langsung.
Perseroan mengambil alih kepemilikan dari 9 pemegang saham sebelumnya dengan nilai transaksi mencapai Rp43,9 miliar yang dilaksanakan oleh BMHS dan entitas anak Bunda Investama Indonesia.
Selain itu, BMHS juga melakukan pembelian aset 3 bidang tanah dan bangunan milik JSM melalui afiliasinya PT Bunda Graha Properti. Ketiga bidang tanah tersebut total seluas 3.100 m2 dengan nilai transaksi Rp123,4 miliar.
"Tujuan transaksi untuk memperkuat ekosistem layanan kesehatan perseroan yang lebih komprehensif dan dapat memberikan dampak positif pada kinerja dan kondisi keuangan serta memperkuat kelangsungan usaha Perseroan," kata Mesha.
Pada 22 Maret 2022, BMHS juga membeli 35 persen saham PT Global Sekawan Kreasi dari PT Berely Indah Lestari. Global Sekawan Kreasi merupakan pengelola RS Jantung dan Pembuluh Darah (RSJP) Paramarta di Bandung.
Managing Director Bundamedik Nurhadi Yudiyantho menjelaskan terobosan teknologi dalam sektor kesehatan sangat penting dilakukan guna memberikan pengalaman optimal bagi masyarakat.
"Komitmen RSJP Paramarta untuk bantu masyarakat peroleh layanan kesehatan jantung dan pembuluh darah yang profesional dan terpercaya di Jawa Barat inilah yang sejalan dengan misi kami dalam meningkatkan pelayanan ke konsumen lewat teknologi medis minimal invasive procedures yang kami miliki," urainya.
Sejak hadir di awal 2022, RSJP Paramarta berkomitmen untuk menghadirkan konsep smart hospital yang memberikan kemudahan dan efisiensi pelayanan kesehatan bagi pasien secara end-to-end, dari mulai pendaftaran hingga fasilitas dan pelayanan yang dihadirkan.
Dengan pengalaman Bundamedik yang sudah menginisiasi robotic surgery sejak 2012, investasi ini diharapkan bisa semakin memberi pelayanan kesehatan yang optimal bagi masyarakat melalui berbagai tindakan intervensi medis modern untuk penyakit jantung.
Sementara itu, pada 21 Maret 2022, BMHS juga melakukan groundbreaking pembangunan RSU Bunda Vida Bekasi, Jawa Barat.
RSU Vida Bekasi siap melayani wilayah Bekasi dan sekitarnya dengan populasi lebih dari 3 juta jiwa.
RSU Bunda Vida Bekasi memiliki luas lahan 4146 m2 dengan luas bangunan kurang lebih mencapai 7985 m2. Memiliki 5 lantai, rumah sakit ini nantinya akan mengelola 100 tempat tidur. Adapun proses pengerjaannya memakan waktu selama 15 bulan. Proyek ini dibangun mulai April 2022.
Pada 10 Maret 2022, BMHS juga menambah kepemilikan sahamnya di afiliasi yang menjadikannya anak usaha. Total dana yang digelontorkan sebesar Rp1,35 miliar.
"Perseroan melakukan pembelian 40 persen saham yang telah ditempatkan dan disetor pada PT Prima Dental Medika, di Jakarta," ungkapnya Mesha.
Pembelian tersebut membuat kepemilikan perseroan dalam perusahaan afiliasi ini menjadi mayoritas. Jumlah kepemilikan emiten berkode BMHS ini dari yang sebelumnya sebesar 46,67 persen berubah menjadi 1.300 lembar saham atau setara dengan 86,67 persen setelah pengambilalihan saham tersebut.
Prima Dental Medika merupakan perusahaan afiliasi yang menjadi anak usaha melalui penambahan porsi kepemilikan saham tersebut. Prima Dental Medika memberikan layanan kesehatan khusus gigi dan mulut.
Berdasarkan laporan keuangan yang telah diaudit per 31 Desember 2021, emiten berkode BMHS ini mencatatkan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp215,29 miliar tumbuh 142,47 persen dibandingkan dengan Rp88,79 miliar pada 2020.
Pertumbuhan laba bersih tersebut didukung dari meningkatnya pendapatan bersih perseroan yang mencapai Rp1,71 triliun sepanjang 2021 tumbuh 48,95 persen dari Rp1,14 triliun tahun sebelumnya.