Bisnis.com, JAKARTA — Sejumlah saham yang masuk ke dalam indeks FTSE ditutup beragam seiring dengan penerapan awal pada perdagangan hari ini, Senin (21/3/2022).
Penyedia data dan indeks pasar modal Financial Times Stock Exchange (FTSE) Russel merombak daftar saham dalam indeks FTSE Global Equity Index Series Asia Pacific Ex-Japan Ex-China.
Adapun, perubahan dalam semi annual review ini akan efektif pada penutupan perdagangan Jumat, 18 Maret 2022 atau pada awal perdagangan Senin, 21 Maret 2022. Saham emiten-emiten yang masuk dalam daftar indeks FTSE terpantau bergerak variatif.
PT Harum Energy Tbk (HRUM) menjadi saham dengan kenaikan tertinggi pada perdagangan hari ini. Dengan kenaikan 400 poin, saham HRUM terapresiasi 3,81 persen ke posisi 10.900. Asing tercatat membukukan aksi net foreign sell sebesar Rp4,63 miliar.
Sementara itu, saham PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) juga bergerak di zona hijau pada perdagangan hari ini. EMTK naik 2,27 persen ke posisi 2.250 dan menjadi sasaran beli asing dengan net foreign buy sebesar Rp52,27 miliar. Saham EMTK masuk dalam daftar saham yang paling banyak diincar asing di tengah aksi net foreign sell di seluruh pasar.
Saham Bank Neo Commerce Tbk (BBYB) terpantau turun 30 poin atau terkoreksi 1,36 persen ke posisi 2.170 per saham. Asing mencatatkan aksi net foreign sell sebesar Rp3,82 miliar pada saham Bank Neo.
Baca Juga
Saham PT Gudang Garam Tbk (GGRM) menjadi salah satu saham dengan koreksi terdalam hari ini, yakni sebesar 2.350 poin atau turun 7 persen ke level 31.225 per saham. Investor asing membukukan aksi net foreign sell sebesar Rp9,75 miliar.
Adapun emiten-emiten lain yang tergabung dalam indeks FTSE seperti BCAP, PRDA, dan FILM masing-masing naik 3,68 persen, turun 0,96 persen, dan terkoreksi 1,28 persen.
Sementara itu, berdasarkan data FTSE, EMTK masuk indeks saham berkapitalisasi besar (large cap). Adapun, saham GGRM keluar dan masuk ke mid cap atau kapitalisasi menengah. EMTK dan GGRM menjadi satu-satunya saham Bursa Efek Indonesia yang masuk kelas large cap dan mid cap tersebut.
Selanjutnya kelompok saham kapitalisasi kecil (small cap), terdapat dua saham baru yang dimasukkan yaitu saham PT Bank Neo Commerce Tbk. (BBYB) dan PT Harum Energy Tbk. (HRUM).
Selain BRIS, saham PT Kresna Graha Investama Tbk. (KREN) juga dikeluarkan dari indeks small cap dan terhapus dalam rebalancing kali ini.
Sejumlah pendatang baru mewarnai kelompok micro cap yaitu BALI, INPC, BNBA, BVIC, ERAA, RSGK, KREN, FILM, BHIT, BCAP, IPTV, MLPL, MLPT, META, PBRX, PSSI, PPRO, PRDA, SMDR, BKSL, RANC, TMAS, WINS. Sementara itu, saham ASSA, KOTA, dan MSIN didepak dari kelompok micro cap ini.
Sementara itu, saham EMTK juga masuk ke dalam indeks FTSE All-World. Di kategori FTSE All-Caps (large, mid and small cap/ LMS), saham BBYB, EMTK, HRUM masuk, sedangkan saham KREN keluar.
Sejumlah saham juga masuk indeks FTSE Total-Cap, yaitu BALI, BNBA, BBYB, BVIC, EMTK, ERAA, RSGK, FILM, BHIT, BCAP, IPTV, MLPL, MLPT, META, PBRX, PSSI, PPRO, PRDA, HRUM, SMDR, BKSL, RANC, TMAS, WINS.
Deputy head of Research Sinarmas Sekuritas Ike Widiawati mengatakan perombakan indeks FTSE telah kerap terjadi. Dia mengatakan saham yang masuk dalam daftar memiliki potensi kenaikan harga. Sebaliknya, saham yang didepak dari indeks FTSE cenderung mengalami penurunan harga.
"Kenaikan harga tersebut diasumsikan adanya inflow dari dana yang bersumber dari passive funds dengan catatan acuan investasinya menggunakan indeks FTSE," kata Ike ketika dihubungi, Senin (21/2/2022).
Dia mengatakan kategori large cap dan mid cap biasanya akan memengaruhi jumlah alokasi passive funds yang akan digunakan.