Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Saham Emiten BUMN Cemerlang, Simak Favoritnya Analis

Kinerja BUMN sektor perbankan, pertambangan dan telekomunikasi mencetak lonjakan profitabilitas dan berpotensi melajutkan tren positif pada 2022.
Menteri BUMN Erick Thohir (dari kiri) didampingi Wakil Menteri BUMN II Kartiko Wiroatmojo dan Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga mengikuti rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI di kompleks parlemen, Jakarta, Senin (2/12/2019). Bisnis/Arief Hermawan P
Menteri BUMN Erick Thohir (dari kiri) didampingi Wakil Menteri BUMN II Kartiko Wiroatmojo dan Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga mengikuti rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI di kompleks parlemen, Jakarta, Senin (2/12/2019). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA - Sejumlah emiten BUMN mencatatkan kinerja cemerlang sepanjang 2021. Kinerja ciamik tersebut diprediksi bakal berlanjut pada 2022 terutama bagi emiten terkait keuangan dan komoditas.

Berdasarkan data yang dihimpun Bisnis, emiten grup BUMN dengan pertumbuhan laba bersih tertinggi diisi oleh PT Timah Tbk. (TINS) yang meningkat 482,5 persen atau berbalik laba menjadi Rp1,3 triliun pada 2021 dari rugi bersih Rp340,59 miliar pada 2020.

Ada emiten BUMN semen, PT Semen Baturaja Tbk. (SMBR) yang laba bersihnya naik 371,71 persen menjadi Rp51,81 miliar pada 2021 dari Rp10,98 miliar pada 2020.

Selanjutnya, ada saham PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) yang laba bersihnya naik 287,86 persen menjadi Rp10,68 triliun.

Selain itu, PT Bukit Asam Tbk. (PTBA) yang melejit 231,37 persen menjadi Rp7,9 triliun pada 2021 dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang hanya Rp2,38 triliun.

Adapun, emiten BUMN dengan nilai laba bersih tertinggi masih dipegang oleh kelompok perbankan, yakni PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. dengan laba bersih sebesar Rp32,31 triliun.

Menyusul, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) dengan laba bersih Rp25,41 triliun dan BBNI yang sebesar Rp10,68 triliun. Selanjutnya, PTBA mengantongi laba bersih 2021 Rp7,9 triliun.

Head of Investment Research Invevesta Utama Wawan Hendrayana menjelaskan sektor keuangan perbankan sangat diuntungkan oleh pemulihan ekonomi saat ini.

"Hal ini terlihat dari kenaikan penyaluran kredit sejak tahun lalu. Untuk BUMN komoditas kinerjanya akan terkerek oleh kenaikan harga, meski meningkatnya harga energi juga akan meningkatkan beban usaha," urainya kepada Bisnis, Senin (14/3/2022).

Sementara itu, menurutnya, laporan keuangan 2021 grup BUMN karya masih belum mencerminkan perbaikan kinerja.

Mayoritas emiten dari keluarga BUMN mengalami perbaikan kinerja sepanjang 2021. Kinerja BUMN sektor perbankan, pertambangan dan telekomunikasi mencetak lonjakan profitabilitas dan berpotensi melajutkan tren positif pada 2022.

Wawan merekomendasikan saham emiten perbankan BUMN, seperti BMRI, BBRI, dan BBNI. Selain itu, saham telekomunikasi sebagai sektor defensif yakni TLKM juga mendapatkan rekomendasi dan sektor komoditas pada saham PTBA.

Menteri BUMN Erick Thohir, sebelumnya, menyampaikan estimasi total laba bersih BUMN secara konsolidasi naik dari Rp13 triliun pada 2020 menjadi Rp90 triliun pada 2021.

Sejalan dengan itu, Pemerintah berpotensi mengantongi setoran dividen yang lebih besar dari bagian laba bersih BUMN tahun buku 2021. Berdasarkan APBN 2022, target dividen BUMN sebesar Rp40 triliun. Sebagai perbandingan, realisasi setoran dividen pada 2019 dan 2020 sebesar Rp50 triliun dan Rp44 triliun.

Salah satu penyetor dividen jumbo ke kas negara ialah BBRI sebesar Rp14,04 triliun sesuai dengan rasio dividen 85 persen dari laba bersih 2021. Selain BBRI, kontributor setoran dividen BUMN bernilai jumbo antara lain BMRI, TLKM, Pertamina, dan PLN.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper