Bisnis.com, MEDAN – Saat ini, terdapat 2,7 juta investor Pasar Modal Indonesia yang berada di bawah usia 40 tahun. Kelompok usia ini bahkan mendominasi 80,6 persen dari total investor yang tercatat di data PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI).
Per Desember 2021, jumlah investor berumur 18-25 tahun juga bertambah sebanyak 790.012 orang atau 45,5 persen dari total investor baru Pasar Modal Indonesia pada tahun lalu.
Menurut Kepala Kantor Bursa Efek Indonesia (BEI) Perwakilan Sumatra Utara Pintor Nasution, generasi Gen X dan milenial memang memiliki potensi besar pula untuk berinvetasi di pasar modal.
"Jika dilihat dalam rentang waktu tahun 1996-2021, pertumbuhan spektakuler terjadi di kelompok investor dalam rentang usia pada Generasi Milenial dan Generasi Z," kata Pintor, Jumat (4/3/2022).
Menurut Pintor, jumlah investor Gen Milenial dan Gen Z masih sebanyak 68.911 orang pada 1996 silam. Namun pada 2021, jumlahnya meningkat jadi 280.569 investor atau naik 1.798 persen.
Di sisi lain, katanya, kelompok usia ini rentan terhadap jebakan investasi bodong. Mereka biasa menjanjikan para investor muda meraup keuntungan besar dengan cepat. Namun tidak memenuhi regulasi yang ditentukan.
Baca Juga
Untuk itu, Pintor menyarankan kalangan muda agar berinvestasi di pasar modal yang diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
"Selain itu, seorang investor dituntut untuk dapat memilih instrumen investasi yang disesuaikan dengan profil risiko dan tujuan investasi masing-masing," katanya.
Lebih lanjut, Pintor juga mengingatkan kalangan investor muda agar tak mudah terpengaruh oleh pemberitaan dan informasi yang tidak sesuai dengan profil risiko.
"Karena investasi harus disesuaikan dengan tujuan finansial masing-masing investor, bukan karena ikut-ikutan," kata dia.
Seperti diketahui, sebanyak 47,75 persen atau 128 juta dari 273 juta penduduk Indonesia merupakan kalangan Milenial dan Gen Z. Kalangan ini lahir pada rentang 1965-1996.