Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bangkitnya Saham Big Caps Jadi Katalis Positif Reksa Dana Saham

Saham-saham big caps yang menjadi pendorong IHSG juga menjadi katalis positif bagi reksa dana saham.
Pengunjung berada di dekat papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (17/7/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Pengunjung berada di dekat papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (17/7/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA – Sejalan dengan perbaikan ekonomi menjadi momentum kebangkitan dari saham-saham berkapitalisasi besar alias big caps di tahun ini dan otomatis menjadi katalis positif bagi instrumen reksa dana saham.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia per Selasa (15/2/2022), indeks yang berisikan emiten big caps seperti IDX30 maupun LQ45 masing-masing mencatatkan pertumbuhan sebesar 4,83 persen year to date (ytd) dan 4,71 persen ytd.

Kinerja tersebut lebih tinggi jika dibandingkan dengan pertumbuhan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang naik 3,43 persen ytd.

Beriringan dengan itu, berdasarkan data Infovesta kinerja reksa dana sepanjang tahun per 11 Februari 2022 juga tumbuh 0,08 persen ytd di saat IHSG hingga waktu yang sama telah tumbuh 3,56 ytd.

Sementara itu, secara mingguan pada periode 4 Februari 2022 hingga 11 Februari 2022, instrumen reksa dana saham memimpin kinerja dengan tumbuh 0,90 persen.

Infovesta dalam laporan mingguannya pun menjelaskan bahwa saat memasuki akhir kuartal III/2021 terjadi shifting atau pergantian penggerak IHSG dari saham new economy kembali ke old economy.

Old economy sebagai penggerak IHSG tersebut menurut Infovesta berpotensi berlanjut hingga tahun ini sejalan dengan ekonomi yang terus mengalami perbaikan.

“Hal tersebut merupakan momentum kebangkitan saham berkapitalisasi besar (big-cap),” tulis Infovesta dalam laporannya dikutip Rabu (16/2/2022).

Selain itu juga disampaikan bahwa dana investor asing juga berpotensi mengalir deras ke emerging market termasuk Indonesia seiring dengan adanya kenaikan suku bunga oleh The Fed yang lebih agresif. Infovesta pun memperkirakan kenaikannya lima hingga tujuh kali.

“Valuasi big cap yang menarik di mana tercermin dari forward PE Growth indeks LQ45 (0,8x) yang lebih rendah dari IHSG (0,9x) dan proyeksi EPS 2022 naik 18,1 persen yang cukup tinggi dari IHSG yang naik 8,9 persen, memberikan kepercayaan yang cukup tinggi terhadap penempatan investasi pada big cap di 2022,” tulis Infovesta.

Terlebih lagi, Infovesta mengungkapkan bahwa sektor perbankan akan diuntungkan dengan potensi kenaikan suku bunga. Kemudian komoditas menurutnya masih prospektif di tengah harga komoditas yang masih menunjukkan kenaikan.

Saham dengan integrasi ESG pun turut dinantikan kinerjanya seiring dengan dorongan fokus green economy ke depannya.

“Kami memandang bahwa reksa dana saham dengan porsi penempatan yang besar pada big cap dapat menghasilkan tingkat imbal hasil yang lebih baik ke depannya,” ungkap Infovesta.

Sebelumnya, pada tahun lalu jelas Infovesta yang menjadi penggerak pasar saham adalah saham berkapitalisasi kecil atau small cap. Hal tersebut tercermin dari indeks IDX Small Cap Composite yang tumbuh 28,59 persen lebih unggul dari IHSG yang naik 10,08 persen.

Infovesta menjelaskan hal tersebut seiring dengan akselerasi saham-saham emiten berbasis digital yang lebih dikenal dengan nama new economy.

Adapun, saham sektor teknologi mencapai puncaknya pada Juni 2021 dengan mencetak return bulanan hingga 182,16 persen.

Di samping itu, investor ritel pada tahun 2021 turut menjadi penggerak pasar di mana nilai kepemilikannya melesat cukup signifikan hingga Rp240,18 triliun dari Rp95 triliun di 2020.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper