Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Emiten Anyar Autopedia (ASLC) Bakal Fokus di Bisnis Mobil Bekas Setelah IPO

ASLC akan mengembangkan otomotive marketplace Caroline.id dengan memanfaatkan model bisnis O2O (Online-to-Offline).
Seremoni virtual pencatatan saham perdana PT Autopedia Sukses Lestari Tbk. (ASLC) pada Selasa, 25 Januari 2022./Istimewa
Seremoni virtual pencatatan saham perdana PT Autopedia Sukses Lestari Tbk. (ASLC) pada Selasa, 25 Januari 2022./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten anyar grup Triputra, PT Autopedia Sukses Lestari Tbk. (ASLC) bakal fokus ke bisnis jual beli kendaraan bekas setelah penawaran umum perdana (IPO). Sementara itu, bisnis lelang kendaraan dijalankan oleh anak usaha.

Emiten bersandi ASLC ini akan mengembangkan otomotive marketplace Caroline.id dengan memanfaatkan model bisnis O2O (Online-to-Offline). Hal ini guna untuk memberikan pilihan yang semakin bervariatif, dan lokasi yang lebih terjangkau serta kenyamanan bertransaksi bagi konsumen potensial.

Presiden Direktur Autopedia Sukses Lestari Jany Candra mengungkapkan momentum ini menjadi saat yang tepat bagi kami untuk mengembangkan model bisnis baru untuk menangkap peluang pasar yang lebih besar.

"Selain JBA, kami juga mengembangkan bisnis start-up untuk kendaraan bekas yaitu Caroline dan Cartalog. Dimana Caroline akan berfokus pada O2O [Online-to-offline] used car dealer, sedangkan Cartalog merupakan aplikasi untuk price engine, dan listing jual beli kendaraan bermotor," urainya, Selasa (25/1/2022).

Ke depannya, lanjutnya, aplikasi tersebut juga akan dikembangkan menjadi inspection service, sehingga dapat membantu memudahkan konsumen dalam memilih kendaraan bekas yang tetap mumpuni.

Sebagai penyedia solusi kebutuhan mobil bekas, Caroline.id hadir dalam dua jenis, yaitu Caroline Selection yang merupakan solusi bagi pelanggan yang ingin membeli mobil bekas.

Kemudian, Caroline Purchase, yang merupakan solusi untuk pelanggan yang mau menjual mobil, mayoritas atau sekitar 80 persen orang yang ingin membeli mobil baru harus menjual mobil mereka.

Dengan didukung oleh sinergi dari semua lini bisnis dan anak usaha, Perseroan optimis dapat melanjutkan pencapaian kinerja yang lebih baik di tahun-tahun berikutnya.

Jany melanjutkan, sejalan dengan strategi bisnis yang dijalankan serta inovasi yang terus dikembangkan, ASLC optimistis dapat mencapai target kinerja pada 2022 ini.

“Untuk tahun 2022, kami masih optimis dapat mencapai target pertumbuhan yang lebih baik dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Hal ini juga didukung oleh kemampuan lelang yang dimiliki oleh JBA, dimana hingga akhir 2021 diperkirakan sudah melelang hampir 200.000 unit mobil dan motor bekas dengan lebih dari 220.000 peserta lelang per tahun seluruh Indonesia,” ujarnya.

ASLC merupakan wadah dari berbagai bidang usaha yang berhubungan dengan otomotif. Mulai dari lelang mobil dan motor, jual beli mobil online, jasa inspeksi, dan penyedia data harga mobil dan motor.

Saat ini, Perseroan bergerak dalam bidang balai lelang melalui entitas anak. Perseroan merupakan bagian dari Grup PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA).

Pada pertengahan 2014, Perseroan mendirikan lelang mobil (car auction) BidWin yang berlokasi di Tipar Cakung, Jakarta. Lelang mobil akan terus berkembang seiring dengan penambahan lokasi yang tersebar di beberapa kota di Indonesia, dan bertumbuhnya jumlah mobil dan motor yang dilelang.

Dengan perkembangan yang semakin pesat pada tahun 2019, Perseroan mengakuisisi 51 persen saham PT JBA Indonesia (JBAI), yang merupakan salah satu pionir lelang otomotif terkemuka di Indonesia yang memiliki induk perusahaan Japan Bike Auction di Yokohama, Jepang.

Akuisisi tersebut menghasilkan satu merek terkemuka dengan nama JBA BidWin Auction atau lebih dikenal dengan JBA.

Sejak akuisisi tersebut, kegiatan usaha di bidang jasa lelang hanya dijalankan melalui entitas anak yakni JBAI dan sekaligus menjadi bisnis lelang nomor 1 dan salah satu terbesar di Indonesia dengan jumlah average buyer 30.000 per tahun, dan gross merchandise value (GMV) mencapai lebih dari Rp5 triliun.

Di akhir 2021, perseroan memutuskan untuk menaikan kepemilikan sahamnya di PT JBAI menjadi 84,4 persen. Perseroan yakin strategi ini akan semakin mempererat sinergi antar perusahaan ke depannya.

Sesuai dengan visi Perseroan yaitu menjadi perusahaan omni channel marketplace untuk otomotif yang paling terpercaya, ke depannya Perseroan tidak lagi menjalankan kegiatan usaha yang sama dengan entitas anak.

Perseroan akan terus membangun ekosistem jual beli kendaraan bekas baik secara online maupun offline bagi seluruh segmen konsumen, baik korporat, bisnis kecil maupun perseorangan.

Oleh karenanya, kegiatan usaha ASLC akan lebih difokuskan pada bisnis jual beli kendaraan bekas roda empat dengan menggunakan merek dagang 'Caroline.id'.

Autopedia juga sedang mengembangkan aplikasi untuk price engine dan listing jual beli kendaraan bermotor melalui website 'Cartalog'. Sedangkan untuk unit usaha lelang otomotif akan tetap dijalankan melalui entitas anak, yaitu JBAI.

Perseroan mengeluarkan harga penawaran sebesar Rp256 per lembar saham. Melalui pencatatan perdana saham tersebut, perseroan berharap dapat mengembangkan teknologi, serta memperluas jaringan dan meningkatkan inventori kendaraan bekas yang sudah dimiliki saat ini.

Melalui IPO ini perseroan menawarkan sebanyak 20 persen dari modal yang ditempatkan, dan akan memperoleh dana segar senilai Rp652,6 miliar. Dari dana tersebut, sebanyak 64,7 persen digunakan untuk modal kerja sehubungan dengan usaha baru Perseroan di bidang jual beli kendaraan bekas.

Sedangkan sisanya sebesar 35,3 persen akan digunakan untuk pelunasan seluruh pinjaman ke entitas induk yaitu sebesar Rp225 miliar.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper