Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Ditutup Menguat Tipis, Sektor Industri Paling Moncer

IHSG ditutup naik 0,11 persen atau 7,19 poin ke 6.554,30. Sepanjang hari, indeks bergerak di rentang 6.531,56-6579,89.
Karyawan berada di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (24/6/2021). Bisnis/Himawan L Nugraha
Karyawan berada di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (24/6/2021). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup naik ke zona hijau pada perdagangan Selasa (21/12/2021), dengan indeks sektor industri menguat paling tajam.

Hingga pukul 15.00 WIB, indeks komposit ditutup di level 6.554,30 naik 0,11 persen atau 7,19 poin. Sepanjang hari, indeks bergerak di rentang 6.531,56-6579,89.

Kapitalisasi pasar IHSG tercatat naik menjadi Rp8.29,24 triliun, dengan sebanyak 243 saham hijau, 270 saham melemah, dan 163 saham stagnan.

Sebanyak 6 dari 11 indeks sektoral ditutup menguat, dipimpin oleh sektor industri (IDXINDUST) yang menguat 1,18 persen dan properti (IDXPROPERT) yang naik 0,85 persen.

Di sisi lain, 5 indeks sektoral melemah, didorong oleh sektor kesehatan (IDXHEALTH) yang turun 0,85 persen.

Adapun, investor asing mencatatkan net sell buy atau aksi jual bersih sebesar Rp333 miliar. Aksi beli terutama pada saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) hingga Rp118,8 miliar. Saham BBRI tercatat turun 0,97 persen atau 40 poin ke level 4080.

Selain itu, saham PT Astra International Tbk. (ASII) juga menjadi sasaran aksi jual asing hingga Rp53,4 miliar, membuat sahamnya turun 0,44 persen ke level 5650. Asing juga menjual saham PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) sebanyak Rp35,2 miliar, membuat sahamnya turun 1,45 persen.

Di sisi lain, aksi beli bersih terjadi pada saham emiten telekomunikasi PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) yang dibeli asing Rp65,2 miliar dan membuat sahamnya naik 1,96 persen ke harga 4160.

Selain itu, asing juga melakukan beli bersih terhadap saham PT Bank Jago Tbk. (ARTO) sebanyak Rp47,6 miliar dengan saham yang stagnan. Saham PT Perusahaan Gas Negara Tbk. (PGAS) juga diburu asing dengan nilai Rp30,4 miliar, tetapi, sahamnya turun 0,35 persen.

Sementara, Top gainers dipimpin oleh PT Mitra Investindo Tbk. (MITI) yang naik 34,72 persen atau 67 poin ke level 260. Selanjutnya, ada saham PT Indo Pureco Pratama Tbk. (IPPE) yang naik 29,48 persen ke 224, dan saham PT Jaya Agra Wattie Tbk. (JAWA) yang naik 25 persen ke harga 300.

Saham lain yang menguat di antaranya, TIRT, MDLN, MSIN, dan KBAG yang masing-masing naik 21,52 persen, 13,24 persen, 10,57 persen, dan 9,59 persen.

Top loser dipimpin oleh PT Sinergi Inti Plastindo Tbk. (ESIP) yang melemah 6,99 persen atau 10 poin ke harga 133. Di belakangnya, ada saham PT Ancora Indonesia Resources Tbk. (OKAS) yang turun 6,82 persen dan saham PT Ginting Jaya Energi Tbk. (VOWS) yang turun 6,67 persen.

Riset Pilarmas Investindo Sekuritas mengatakan, bursa saham regional Asia menguat dengan pasar yang tampak ditopang sentimen santa claus rally jelang Natal. Hal ini mendorong pelaku pasar dan investor berinvestasi pada pada aset keuangan tahun ini, di tengah kecemasan lonjakan Covid-19 dari varian Omicron.

Sementara dari dalam negeri, dimana indeks bergerak fluktuatif karena kekhawatiran pasar terhadap penularan Omicron yang begitu cepat menjadi perhatian pelaku pasar. 

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper