Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Utang Capai Rp140,14 Triliun, Garuda (GIAA) Hadapi Tiga Tantangan Utama

Tiga tantangan tersebut harus diselesaikan agar GIAA dapat menyehatkan kondisi liabilitas agar dapat lebih berkelanjutan.
Pesawat Garuda Indonesia di Bandara Internasional Yogyakarta./Antara
Pesawat Garuda Indonesia di Bandara Internasional Yogyakarta./Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten maskapai pelat merah, PT Garuda Indonesia Tbk. (GIAA) mengungkapkan khusus induk usaha saja memiliki utang mencapai US$9,8 miliar atau setara Rp140,14 triliun (kurs Rp14.300). Guna mengurangi utang tersebut terdapat tiga tantangan utama.

Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Garuda Indonesia Prasetyo menjelaskan pilihan restrukturisasi Garuda Indonesia merupakan pilihan restrukturisasi total, ini merupakan pilihan agar posisi liabilitas bisa turun ke posisi yang berkelanjutan.

Dia menyebut kondisi terkini dari emiten berkode GIAA ini masih tertekan oleh jumlah utang yang mencapai US$9,8 miliar berdasarkan perhitungan PSAK 73 yang termasuk sewa di masa depan dan provisi maintenance.

"Total utang mencapai US$9,8 miliar, total kreditur 800 kreditur lebih, total pendapatan di masa pandemi dibandingkan dengan 2019 turun hampir 70 persen, sehingga operating marjin menjadi negatif 70 persen dari kondisi pra Covid-19 yang menyebabkan masalah likuiditas dan solvabilitas," urainya dalam paparan publik, Senin (20/12/2021).

Selain itu, sejumlah pesawat juga terkena larangan terbang sementara akibat perawatan dan stop operasi untuk mengurangi biaya operasional. Selain itu, perseroan juga mencatatkan nilai ekuitas negatif US$3 miliar atau Rp42,9 triliun karena penurunan pendapatan lebih besar dibandingkan dengan penurunan biaya.

Kondisi lainnya yakni dalam kontrak perjanjian sewa pesawat dengan lessor mengalami hell and high water atau kondisi sewa dan pembelian pesawat yang lebih mengamankan posisi lessor dan pabrikan.

Kondisi terakhir yakni kontribusi margin sampai dengan kuartal III/2021 masih tidak dapat menutupi fix cost perusahaan walaupun pendapatan sudah membaik.

"Kuartal IV/2021 diharapkan membaik dan cukup membiayai operating aircraft yang dioperasikan," terangnya.

Lebih lanjut, restrukturisasi GIAA memiliki target menyehatkan kondisi liabilitas agar dapat lebih berkelanjutan. Terdapat sejumlah tantangan dalam menyelesaikan persoalan tersebut.

Pertama, di level operasional dampak tekanan keuangan ke operasional yakni terbatasnya keuangan menyebabkan sejumlah aspek operasi tidak dapat berjalan maksimal. Contohnya alat produksi berupa pesawat harus tetap dipelihara, sehingga pemeliharaan tersebut disesuaikan dengan kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban.

Kedua, tantangan pengelolaan keuangan skema restrukturisasi yang ada perlu memperhatikan kondisi likuiditas Garuda dan keterbatasan ruang fiskal pemerintah sebagai pemegang saham mayoritas Garuda.

Ketiga, mekanisme legal, dengan pilihan terbaik saat ini adalah menyelesaikan pemenuhan kewajiban keuangan melalui protokol PKPU, sehingga akan melindungi kepentingan semua pihak guna menghasilkan penyelesaian terbaik bagi debitur dan kreditur.

"Sebagaimana diketahui 9 Desember 2021, PN mengabulkan permohonan PKPU penundaan kewajiban pembayaran utang oleh PT Mitra Buana  Koorporindo yang saat ini restrukturisasi PKPU sementara selama 45 hari kerja, terhitung sejak 9 Desember 2021," katanya.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper