Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terus Dilego Asing, Kapan Saham Bukalapak (BUKA) Balik ke Harga IPO?

Investor asing pun tercatat melakukan penjualan hingga Rp99,16 miliar hingga akhir sesi I perdagangan hari ini. Sementara dalam sebulan terakhir, mereka telah melego hingga Rp422,10 miliar.
Warga mengakses aplikasi Bukalapak di Jakarta, Kamis (5/8/2021). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Warga mengakses aplikasi Bukalapak di Jakarta, Kamis (5/8/2021). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA – Harga saham PT Bukalapak.com Tbk. (BUKA) semakin menjauh dari harga initial public offering (IPO) pada perdagangan sesi I Rabu (1/12/2021).

BUKA ditutup pada level Rp510 per saham sehari setelah mereka menerbitkan laporan keuangan kuartal III/2021. Alih-alih menjadi bahan bakar bagi laju harga, saham emiten teknologi itu justru mengalami auto reject bawah (ARB).

Sejak pembukaan, saham Bukalapak terkoreksi 35 poin atau turun 6,42 persen. Jumlah transaksi tercatat 18.673 kali dengan volume saham yang beredar 505,84 juta. Adapun nilai transaksi diperkirakan mencapai Rp261 miliar.

Investor asing pun tercatat melakukan penjualan hingga Rp99,16 miliar pada hari ini. Sementara dalam sebulan terakhir, mereka telah melego hingga Rp422,10 miliar.

Penurunan harga saham mereka pun ikut menggerus kapitalisasi pasar Bukalapak menjadi Rp52,56 triliun. Padahal dari segi kinerja keuangan, perseroan mampu memoles kinerja lebih baik pada kuartal III/2021.

Pendapatan BUKA pada kuartal III/2021 tumbuh sebesar 42 persen dari tahun sebelumnya menjadi Rp 1,3 triliun. Pendapatan Mitra Bukalapak pada periode ini tumbuh sebesar 298 pesen menjadi Rp496 miliar dibandingkan dengan tahun lalu. Kontribusi Mitra Bukalapak terhadap pendapatan perseroan meningkat dari 19 persen pada tahun lalu menjadi 43 persen pada tahun ini.

Manajemen menyatakan perseroan terus fokus pada strategi untuk mencapai pertumbuhan yang kuat dan berkelanjutan, diiringi dengan pengelolaan yang baik terhadap biaya operasional. Pada periode 9 bulan, rasio beban operasional terhadap TPV turun menjadi 2,7 persen dibandingkan di periode sama tahun lalu sebesar 3,9 persen.

Bukalapak juga menekan kerugian EBITDA pada kuartal III/2021 sebesar 15 persen lebih baik dibandingkan periode yang sama di tahun lalu, dengan rasio kerugian EBITDA terhadap TPV yang membaik menjadi 1,2 persen dari 2,2 persen pada periode yang sama tahun lalu.

Bukalapak mampu menekan kerugian operasionalnya sebesar 13 persen menjadi Rp1,2 triliun per September dari Rp1,4 triliun pada tahun lalu. Hingg September 2021, BUKA berhasil mengurangi kerugian bersihnya sebesar 19 persen.

Selain itu, total processing value (TPV) selama kuartal ketiga tahun 2021 tumbuh sebesar 51 persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya, menjadi Rp 87,9 triliun. Pertumbuhan TPV didukung oleh peningkatan jumlah transaksi sebesar 25 persen dan kenaikan sebesar 21 persen pada average transaction value (ATV).

Sebagai informasi, sebanyak 73 persen TPV Perseroan berasal dari luar daerah tier 1 di Indonesia, di mana penetrasi all-commerce dan tren digitalisasi warung serta toko ritel tradisional terus menunjukan pertumbuhan yang kuat.

Meski mampu mencatatkan kinerja yang baik, tetapi harga saham Bukalapak justru terkoreksi. Sehingga kapan harga saham BUKA balik ke harga IPO?

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Pandu Gumilar
Editor : Farid Firdaus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper