Bisnis.com, JAKARTA — PT Berkah Prima Perkasa Tbk. (BLUE) mengumumkan akan membagikan dividen tunai kepada investor senilai Rp9,61 miliar atau setara Rp23 per saham.
Direktur Utama BLUE Herman Tansri mengungkapkan pembagian dividen tersebut telah sesuai dengan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar pada 26 Juni 2025, di mana ditetapkan pembagian dividen kepada investor adalah senilai Rp9.614.000.000 (Rp9,61 miliar) atau sekitar 58,7% dari laba bersih tahun buku 2024.
"Perseroan menyampaikan rencana pembagian dividen tunai untuk periode tahun buku 2024 adalah senilai Rp9,61 miliar atau setara Rp23 per saham," kata Herman di keterbukaan infromasi, Rabu (2/7/2025).
Adapun jadwal pembagian dividen emiten yang bergerak di bidang peralatan komputer, alat tulis, dan kegiatan percetakan tersebut antara lain, akhir periode perdagangan saham dengan hak dividen (cum dividen) di pasar reguler dan negosiasi pada 7 Juli 2025. Sementara itu, tanggal perdagangan saham tanpa hak dividen (ex dividen) di pasar reguler dan negosiasi jatuh pada 8 Juli 2025.
Kemudian cum dividen di pasar tunai pada 9 Juli 2025, dengan ex dividen di pasar tunai pada 10 Juli 2025. Sementara itu, tanggal daftar pemegang saham yang berhak mendapatkan dividen atau recording date 9 Juli 2025.
"Tanggal pembayaran dividen tunai BLUE pada 25 Juli 2025," tutur Herman.
Baca Juga
Herman menuturkan jadwal pelaksanaan dan tata cara pembayaran dividen tersebut telah dikoordinasikan dengan BEI, Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), dan Biro Administrasi Efek perseroan.
Perseroan juga menegaskan pembagian dividen tunai untuk tahun buku 2024 kepada pemegang saham BLUE, sebagaimana disebutkan dan tidak akan mempengaruhi kelangsungan usaha perseroan.
Sebagai infromasi, BLUE mencetak laba bersih senilai Rp16,37 miliar sepanjang tahun 2024. Sementara itu, saldo laba ditahan yang tidak dibatasi penggunaannya adalah sebesar Rp35,35 miliar.
Sementara itu, total ekuitas BLUE tercatat sebesar Rp96,44 miliar sampai akhir Desember 2024.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.