Bisnis.com, JAKARTA — Indeks harga saham gabungan (IHSG) berpotensi bergerak mixed cenderung menguat dalam rentang 6.654 — 6.748 pada Senin (22/11/2021).
Analis Panin Sekuritas William Hartanto mengatakan pada pekan lalu (19/11) IHSG ditutup menguat sebesar 83 poin atau naik 1,26 persenbmenuju level 6.720. Sepanjang perdagangan tersebut, tercatat ada 301 saham menguat, 203 saham menurun, dan 167 saham ditutup tidak mengalami perubahan harga.
Sementara pada awal pekan ini dia meyakini, IHSG akan terus mengalami penguatan. "Window dressing dimulai, IHSG membentuk level tertinggi baru dan penguatan berpotensi berlanjut," katanya dalam riset harian dikutip Minggu (21/10/2021).
William merekomendasikan beberapa saham sebagai berikut:
1. ANTM
Sideways Trend: Mengalami pergerakan sideways dalam area 2100 s/d 2670, pergerakan higher low mengarah pada penguatan.
Rekomendasi: Buy 2300 s/d 2390, TP 2670, stop loss <2100.
Support: 2300; 2100.
Resistance: 2670.
2. PGAS
Sideways Trend: Mengalami pergerakan sideways dalam area 1405 s/d 1570.
Rekomendasi: Speculative buy and hold selama harga bertahan di atas 1405, TP 1570 s/d 1660.
Support: 1405.
Resistance: 1570.
Baca Juga
3. TBLA
Chart Pattern: Membentuk pola bullish flag yang merupakan pola bullish dengan neckline pada 850. Posisi penutupan pada support 820.
Rekomendasi: Buy 820 s/d 825, TP 850 s/d 900, stop loss <800.
Support: 820; 800.
Resistance: 850; 900.
4. UNVR
Chart Pattern: Membentuk pola cup and handle dengan neckline pada 4740.
Rekomendasi: Speculative buy on breakout 4740, TP 5000, stop loss <4360.
Support: 4360.
Resistance: 4740; 5000.
Sementara itu, Sekuritas Liza Camelia Suryanata percaya dengan pencatatan saham Mitratel akan menjadi katalis positif bagi pergerakan saham induknya serta IHSG.
"Jangan lupa ada Mitratel pada Senin (22/11) yang mulai melantai serta merupakan IPO yang tergolong jumbo dan sangat dinantikan. Saya percaya tenaga bullish semakin ramai," katanya dikutip Sabtu (20/11/2021).
Menurutnya setelah tercatat, Mitratel akan ikut menopang pergerakan saham Telkom. Apalagi emiten telekomunikasi itu baru saja tembus level breakout tertinggi Rp3.880.
Liza optimistis gerak saham Telkom akan semakin solid sehingga berpotensi menembus level Rp4.050. "Untuk jangka sedikit lebih panjang atau mid term target ke Rp4.300 itu masih feasible," katanya.
Liza menambahkan Mitratel adalah pemilik menara terbesar di seluruh indonesia. Jadi dengan dana segar yang berencana dipakai untuk belanja modal akan memperkuat posisi mereka dan Telkom sebagai raja telekomunikasi di Indonesia.