Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gojek dan TBS Energi (TOBA) Komitmen Investasi Kendaran Listrik Rp17 Triliun

TOBA dan Gojek berkomitmen investasi sekitar Rp16 triliun-17 triliun selama lima ke depan untuk pembangunan ekosistem kendaraan listrik dari hulu ke hilir.
Gojek menggandeng PT TBS Energi Utama Tbk. (TOBA) membentuk perusahaan patungan atau joint venture (JV) ekosistem motor listrik bertajuk Electrum, Kamis (18/11/2021).
Gojek menggandeng PT TBS Energi Utama Tbk. (TOBA) membentuk perusahaan patungan atau joint venture (JV) ekosistem motor listrik bertajuk Electrum, Kamis (18/11/2021).

Bisnis.com, JAKARTA - PT TBS Energi Utama Tbk. (TOBA), perusahaan energi terintegrasi, bersama Gojek menyatakan komitmen investasi pengembangan ekosistem kendaraan listrik sekitar US$1 miliar lebih atau berkisar Rp16 triliun-Rp17 triliun. 

Sebagai langkah awal, TBS Energi mengumumkan kolaborasi strategi berupa pembentukan (JV), dengan nama Electrum, untuk membangun ekosistem kendaraan listrik bersama perusahaan teknologi ride-hailing PT Aplikasi Karya Anak Bangsa atau Gojek.

Wakil Direktur Utama TBS Energi Utama Pandu Patria Sjahrir mengungkapkan untuk tahap pertama, pihaknya telah menginvestasikan US$10 juta dolar untuk membangun ekosistem dan industri kendaraan listrik.

“Komitmen awal kami, kita akan menanamkan US$10 juta, tapi dalam waktu 5 tahun ke depan kita akan investasi lebih dari US$1 miliar berbarengan untuk membangun industri ini,” ujar Pandu dalam Konferensi Pers Kolaborasi Strategis Ekosistem Kendaraan Listrik Gojek dan TBS Energi Utama di Jakarta, Kamis, (18/11/2021).

Pandu menuturkan, jumlah investasi TOBA dan Gojek yang mencapai sekitar Rp16-17 triliun selama lima ke depan itu, akan digunakan untuk pembangunan ekosistem kendaraan listrik dari hulu ke hilir. Investasi tersebut diharapkan akan membantu Pemerintah Indonesia untuk menciptakan ekosistem kendaraan listrik pada tahun 2030.

“Jadi, kita juga akan bangun manufaktur mulai dari pembuatan motor listriknya, teknologi pembuatan baterainya, infrastruktur swap baterai atau charging station-nya, serta investasi pembiayaan kendaraan listrik, kita akan bangun dari hulu ke hilir,” terangnya.

Kemudian, Pandu juga berharap kolaborasi TBS Energi dengan Gojek dapat diikuti oleh pihak-pihak lain yang akan menjadi katalis dan mengakselerasi pengembangan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia.

Selain itu, lanjutnya, kolaborasi ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat serta mendukung arahan pemerintah untuk mencapai net zero carbon pada 2060.

“Kami mengharapkan, kendaraan listrik ini akan digunakan sebagai layanan utama bagi konsumen dan bisa meningkatkan kepercayaan dari masyarakat umum untuk mencoba dan memanfaatkan kendaraan ini. Semoga ini bisa membangun industri yang lebih baik lagi sesuai dengan arahan pemerintah untuk mencapai zero carbon pada 2060,” ucapnya.

Sementara itu, Co-Founder dan CEO Gojek, Kevin Aluwi mengatakan, pihaknya berkomitmen untuk mengakomodasi ekosistem kendaraan listrik di Indonesia, dengan membentuk Electrum melalui kolaborasi dengan TBS Energi Utama.

“Kami berharap upaya ini dapat mewujudkan lingkungan yang lebih baik dan berkontribusi kepada penanggulangan perubahan iklim di Indonesia. Kendaraan listrik merupakan masa depan bagi sektor transportasi dan kami memastikan hal tersebut dapat terwujud lebih cepat melalui kolaborasi ini,” ungkapnya.

Kevin membeberkan, nantinya ekosistem ini akan mengubah seluruh opsi-opsi layanan perusahaannya menjadi menggunakan kendaraan listrik. Ia menambahkan, pihaknya bahkan sudah memiliki roadmap untuk penggunaan kendaraan listrik 100 persen pada tahun 2030.

“Kami ingin teknologi kendaraan listrik yang mudah diakses. Ekosistem Gojek dan TBS ini, bisa bermanfaat bagi masyarakat sekaligus mengurangi emisi,” pungkasnya.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper