Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kementerian BUMN Akan Bubarkan 7 BUMN, Ada Merpati Air dan Iglas

Menteri BUMN Erick Thohir menjelaskan 7 BUMN yang perlu ditutup tersebut karena memang sudah lama tidak beroperasi.
Menteri Perdagangan M. Lutfi (kedua dari kiri), Dirut PT RNI Arief Prasetyo Adi (tengah), dan Menteri BUMN Erick Thohir (kanan)/PT RNI
Menteri Perdagangan M. Lutfi (kedua dari kiri), Dirut PT RNI Arief Prasetyo Adi (tengah), dan Menteri BUMN Erick Thohir (kanan)/PT RNI

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian BUMN akan membubarkan 7 BUMN yang sudah lama tidak beroperasi karena tidak jelasnya keberlangsungan perseroan. Nasib pegawai pun menjadi pertimbangannya.

Menteri BUMN Erick Thohir menjelaskan saat ini ada 7 BUMN yang perlu ditutup karena memang sudah lama tidak beroperasi.

"Sekarang yang perlu ditutup itu ada tujuh BUMN yang memang sudah lama tidak beroperasi, ini kasihan juga nasib para pegawainya terkatung-katung," jelasnya dalam keterangan tertulis, Jumat (24/9/2021).

Dia melanjutkan, di antara BUMN yang akan dilikuidasi tersebut ada produsen kaca PT Industri Gelas (Persero) atau Iglas, perusahaan maskapai PT Merpati Nusantara Airlines, dan pabrik kertas tertua kedua, PT Kertas Leces.

Keputusan likuidasi ini merupakan kepastian yang memangharus disegerakan oleh Kementerian BUMN.

Lebih lanjut, Erick menegaskan langkah ini diambil setelah menjadi bahan diskusi bersama Komisi VI DPR pada Rapat Kerja, Rabu (22/9/2021). Dengan era pasar bebas digitalisasi keputusan likuidasi ini harus diambil secepat mungkin.

"Restrukturisasi beberapa perusahaan BUMN membutuhkan waktu yang sangat lama yakni 9-12 bulan. Tentu karena ini lintas Kementerian yang saya rasa ini bagian dari bagaimana kita saling menjaga. Percepatan pengambilan keputusan itu sangat penting," paparnya.

Erick Thohir menjelaskan ketika melihat ada satu BUMN yang tidak sehat dan tidak diambil keputusan secara cepat, semakin lama BUMN tersebut akan semakin tidak sehat, apalagi di era digitalisasi dan pasar yang terbuka.

"Padahal dalam waktu yang singkat kita bisa memperbaiki, cuma karena prosesnya belum jadinya tidak sehat. Akhirnya bukan jadi tidak sehat saja, malah bangkrut dan tutup," paparnya.

Untuk menutup perusahaan BUMN, terangnya, Kementerian BUMN perlu proses panjang. Oleh karena itu, dia meminta agar dapat mempercepat proses ini apalagi DPR sudah memberi restu.

"Kemarin saya di Krakatau Steel meminta dukungan dari Presiden RI Joko Widodo dan semua menteri, berilah kepercayaan kepada kami sebagai Kementerian BUMN untuk bisa menutup dan menggabungkan (merger) perusahaan BUMN dengan cepat," katanya.

Hal ini bertujuan supaya Kementerian BUMN dapat mengantisipasi perubahan bisnis model yang terjadi saat Covid-19 atau pasca Covid-19.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper