Bisnis.com, JAKARTA – Langkah Blibli.com mengakuisisi PT Supra Boga Lestari Tbk. (RANC) mengikuti strategi Amazon dan Alibaba dalam mempeluas pasar ritel.
Guru Besar Keuangan dan Pasar Modal Universitas Indonesia Budi Frensidy mengatakan wajar jika dalam akuisisi RANC, Blibli melakukan backdoor listisng. Pasalnya tidak ada larangan dari regulator mengenai hal tersebut.
Akan tetapi, Budi tidak melihat intensi ke arah sana. Dia mengatakan e-commerce grup Djarum itu sudah memiliki rencana untuk mengakuisisi emiten ritel sejak beberapa tahun yang lalu.
"Dengan adanya pandemi dan kemudahan e-commerce, sekarang pasar untuk groceries online naiknya berlipat ganda. Jadi inj sangat inline dengan Blibli untuk memiliki kontrol di ritel," katanya kepada Bisnis, Kamis (16/9/2021).
Budi menambahkan sudah jadi mafhum bila e-commerce raksasa memiliki perusahaan ritel yang besar juga. Sebab, penting bagi e-commerce untuk menyediakan omni channel di pasar yang kian kompleks.
Dia mengambil contoh e-commerce yang sukses seperti Amazon yang mengakuisisi Wholefood untuk memberikan layanan omni channel. Begitu pun dengan di China, Alibaba mulai membuat retail store 2 tahun yang lalu.
"New retail strategi ini bukan sesuatu yang baru. Semua bertujuan untuk integrasi online, offline, logistik, dan data dalam satu single value chain," katanya.
Sebelumnya, Blibli berupaya perluas pangsa pasar dengan mengakuisi PT Supra Boga Lestari Tbk. (RANC).
CEO & Co-Founder Blibli Kusumo Martanto mengatakan kedua pihak telah menandatangani Perjanjian Pengikatan Pembelian Saham (PPPS) dalam PT Supra Boga Lestari Tbk (SBL). Menurutnya akuisi dapat mendorong kinerja perseroan menjadi lebih baik.
“Sebagai bentuk komitmen Blibli dalam mempercepat pengembangan dan perluasan ekosistem bisnis sebagai salah satu perusahaan e-commerce terkemuka di Indonesia, kami telah melakukan penandatanganan PPPS dalam PT Supra Boga Lestari Tbk,” katanya dalam memo yang diterima Bisnis pada Kamis (16/9/2021).
Kusumo menambahkan akusisi tersebut merupakan rencana strategis Blibli untuk memperkuat bisnis yang sudah solid dengan menjadi solusi bagi seluruh pemangku kepentingan yang ada di dalam ekosistem.
Dia yakin dengan reputasi, kinerja dan potensi SBL yang positif, semakin memantapkan peluang dalam membesarkan pangsa pasar yang akhirnya memacu pertumbuhan bisnis kedua pihak.
“Bagi kami di Blibli, formula terpenting menjalankan bisnis adalah Kualitas Layanan, Inovasi dan Kolaborasi. Diperkuat dengan ekosistem teknologi bisnis menyeluruh yang mencakup B2C, B2B, B2B2C, dan B2G,” pungkasnya.
