Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

INOV Kumpulkan 13,2 Juta Ton Sampah Plastik, Begini Rencana Bisnisnya

INOV berkomitmen untuk mendukung dan merealisasikan target recycle rate dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dapat tumbuh hingga 50 persen.
Entitas usaha PT Inocycle Technology Group Tbk., PT Plasticspay Teknologi Daurulang, meluncurkan program pengelolaan sampah botol plastik yang ditujukan untuk komunitas dan masyarakat.
Entitas usaha PT Inocycle Technology Group Tbk., PT Plasticspay Teknologi Daurulang, meluncurkan program pengelolaan sampah botol plastik yang ditujukan untuk komunitas dan masyarakat.

Bisnis.com, JAKARTA – PT Inocycle Technology Group Tbk. (INOV), emiten yang mendaur ulang sampah botol plastik (PET), melalui anak usaha PT Plasticpay teknologi Daurulang (Plasticpay) berhasil mengumpulkan 13,2 juta ton sampah plastik hingga semester I/2021.

Suhendra Setiadi, Direktur Inocycle Technology mengungkapkan saat ini kendala terbesar industri daur ulang di Indonesia adalah kekurangan pasokan bahan baku, sehingga ada importir plastik dari negara lain.

"Padahal, Indonesia sudah dinilai sebagai negara penyumbang sampah plastik terbesar kedua di dunia, dengan memproduksi lebih dari 60 juta ton sampah plastik per tahun, namun tidak terkelola dengan baik," jelasnya, Selasa (17/8/2021).

Oleh sebab itu, melalui Plasticpay perseroan menciptakan reverse vending machine (RVM) yang merupakan mesin pengumpulan sampah plastik berbasis aplikasi.

Melalui mesin ini setiap sampah plastik yang dimasukan oleh masyarakat akan mendapatkan reward berupa Plasticpay Point yang dapat ditukarkan menjadi uang elektronik melalui aplikasi Plasticpay.

Setiap sampah plastik yang dikumpulkan oleh Plasticpay akan diolah menjadi RePSF oleh INOV menjadi bahan dasar seperti Flakes, Polyester Stable Fiber, dan Felt yang dapat digunakan sebagai bahan baku untuk berbagai jenis industri.

INOV biasa mengubah plastik PET menjadi recycled polyester staple fiber (RePSF), yang merupakan inti dari beragam bahan baku industri mulai dari otomotif, konstruksi, pertanian, infrastruktur, pakaian & peralatan rumah tangga.

Dari bahan dasar yang dihasilkan oleh INOV, selanjutnya akan diproduksi kembali menjadi produk-produk bermanfaat untuk dikembalikan kepada masyarakat sehingga tercipta sebuah ekosistem 3.600 yang dapat di skala dan terukur.

“Kami berharap dengan adanya Plasticpay dapat menjaga dan menambah pasokan bahan baku yang akan diproduksi oleh INOV. Hingga Semester I/2021 ini Plasticpay telah mengumpulkan lebih dari 13,2 ton sampah botol plastik yang berasal dari 140 titik mini collection point (MCP) yang sudah terpasang di area kota Tangerang dan Jabodetabek," ujarnya.

Saat ini sudah ada sebanyak 276 MCP yang siap untuk dipasang, sehingga diharapkan dengan jangkauan yang lebih luas dan jumlah MCP yang terus bertambah, Plasticpay dapat terus memberikan kontribusi yang positif bagi produksi INOV ke depan.

Di sisi lain, dalam rangka mengamankan pasokan bahan baku yang berasal dari luar pulau Jawa, INOV juga telah melakukan ekspansi dengan membangun pabrik Re-PSF dan washing facility di Sumatra dan Sulawesi.

Hal ini bertujuan untuk memperluas jangkauan pasar dan produksi INOV yang sebelumnya hanya terbatas di pulau Jawa.

“Dalam rangka menangkap peluang pasar dan memperluas supply chain, kami telah membangun fasilitas pencucian botol plastik di Deli Serdang, Sumatera Utara," katanya.

Selain itu, tahun ini INOV kembali menambah dua pabrik baru di Kabupaten Gowa dan Takalar, Sulawesi. Saat ini salah satu pabrik di Gowa yaitu pabrik pencucian botol plastik sudah mulai beroperasi dengan kapasitas mencapai 500 ton per bulan.

"Diharapkan dengan langkah-langkah ini pengelolaan sampah plastik di Indonesia dapat semakin membaik dan target peningkatan recycle rate di Indonesia juga dapat tercapai,” tutup Suhendra.

Melalui anak usaha yaitu PT Plasticpay teknologi Daurulang (Plasticpay) terus mendukung penerapan konsep circular economy dalam rangka meningkatkan recycle rate di Indonesia yang saat ini masih sangat rendah yaitu di bawah 10 persen.

Perseroan berkomitmen untuk mendukung dan merealisasikan target recycle rate dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dapat tumbuh hingga 50 persen.

Saat ini, INOV mengoperasikan tiga pabrik pembuatan produk daur ulang serat stapel buatan di Tangerang, Solo dan Mojokerto dengan pabrik pengolahan sampah botol plastik di Solo, Mojokerto dan Medan.

Selain itu INOV juga mengoperasikan dua pabrik untuk industri bukan tenunan (non-woven) di Salatiga dan Palembang. Pada 2021, INOV menambah dua pabrik Re-PSF, bukan tenunan (Non-Woven) serta washing facility di wilayah Makassar, Sulawesi Selatan.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper