Bisnis.com, JAKARTA - Sejumlah broker atau sekuritas tercatat melakukan aksi jual-beli dalam jumlah besar terhadap saham PT Bukalapak.com Tbk. (BUKA) dalam perdagangan sepekan.
Tercatat, ada 5 broker utama yang melakukan aksi jual saham dengan nilai sekitar Rp6,59 triliun pada perdagangan 6-13 Agustus 2021.
Bukalapak listing di Bursa Efek Indonesia pada Jumat (6/8/2021). Artinya, sudah sepekan unikorn tersebut melantai di BEI. Siapa saja broker yang paling banyak melakukan penjualan saham BUKA pada perdagangan 6-13 Agustus 2021?
Mengutip data Ipotstock, ada 5 brokter utama yang melakukan aksi jual, yakni PT Buana Capital Sekuritas (RF), PT Semesta Indovest Sekuritas (MG), PT Mandiri Sekuritas (CC), PT Citigroup Sekuritas Indonesia (CG), dan PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia (YP) . Kelimanya total melakukan aksi jual sekitar Rp6,59 triliun.
RF tercatat melakukan aksi jual Rp1,7 triliun saham BUKA sebanyak 17,2 juta lot dengan rata-rata harga Rp974, atau menjadi yang terbesar. Di sisi lain, RF melakukan aksi beli saham BUKA Rp969,2 miliar sebanyak 10,5 juta lot dengan rata-rata harga Rp923, terbesar ketiga.
Berikut tabel 5 broker yang paling banyak membeli dan menjual saham BUKA pada 6-13 Agutus 2021
Baca Juga
BELI
Kode | Lot Beli | Valuasi Beli | Rata-Rata Beli |
MG | 14,7 juta | Rp1,5 triliun | Rp1.034 |
CC | 13,6 juta | Rp1,5 triliun | Rp1.118 |
RF | 10,5 juta | Rp969,2 miliar | Rp923 |
YP | 9,3 juta | Rp1 triliun | Rp1.104 |
AK | 9,1 juta | Rp989,8 miliar | Rp1.093 |
JUAL
Kode | Lot Jual | Valuasi Jual | Rata-Rata Jual |
RF | 17,2 juta | Rp1,7 triliun | Rp974 |
MG | 15,4 juta | Rp1,6 triliun | Rp1.043 |
CC | 11,1 juta | Rp1,2 triliun | Rp1.106 |
CG | 10,6 juta | Rp1,2 triliun | Rp1.133 |
YP | 8,6 juta | Rp893,6 miliar | Rp1.045 |
Selanjutnya, MG melakukan aksi jual Rp1,6 triliun saham BUKA sebanyak 15,4 juta lot dengan harga rata-rata Rp1.043. MG juga menjadi yang paling rajin membeli saham BUKA senilai Rp1,5 triliun sebanyak 14,7 juta lot, dengan harga rata-rata Rp1.034.
Di peringkat ketiga, CC tercatat melakukan aksi jual Rp1,2 triliun saham BUKA sebanyak 11,1 juta lot dengan harga rata-rata Rp1.106. Di sisi lain, Mandiri Sekuritas menjadi broker kedua yang paling giat membeli saham BUKA, yakni Rp1,5 triliun sebanyak 13,6 juta lot, dengan harga rata-rata Rp1.118.
Selanjutnya, CG melakukan aksi jual saham BUKA sebesar Rp1,2 triliun sebanyak 10,6 juta lot, dengan harga rata-rata Rp1.133. Citigroup juga melakukan pembelian saham BUKA senilai Rp418,5 miliar sebanyak 4,1 juta lot, dengan harga rata-rata Rp1.031.
Kelima, YP melakukan penjualan saham BUKA sejumlah Rp893,6 miliar sebanyak 8,6 juta lot, dengan harga rata-rata Rp1.045. Mirae yang menjadi broker teraktif sepekan di BEI juga membeli saham BUKA senilai Rp1 triliun sebanyak 9,3 juta lot, dengan harga rata-rata Rp1.104.
Sementara itu, PT Mandiri Sekuritas dan PT Buana Capital Sekuritas merupakan penjamin pelaksana emisi efek BUKA. Unikorn pertama di BEI ini juga menggandeng 19 sekuritas lainnya sebagai penjamin emisi efek.
Adapun, sekuritas penjamin emisi efek tersebut adalah PT Bahana Sekuritas, PT BCA Sekuritas, PT BNI Sekuritas, PT BRI Danareksa Sekuritas, PT Ciptadana Sekuritas Asia.
Selanjutnya, PT Investindo Nusantara Sekuritas, PT Lotus Andalan Sekuritas, PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia, PT Panin Sekuritas Tbk., PT Philip Sekuritas Indonesia, PT Samuel Sekuritas Indonesia, PT Sinarmas Sekuritas, PT Sucor Sekuritas.
Kemudian, PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk., PT UBS Sekuritas Indonesia, PT Valbury Sekuritas Indonesia, PT Victoria Sekuritas Indonesia, PT Wanteg Sekuritas, PT Yuanta Sekuritas Indonesia.
PERGERAKAN SAHAM
Saham BUKA menjadi perbincangan hot di kalangan pelaku pasar, karena mencatatkan nilai penawaran umum saham perdana (IPO) terbesar di Bursa sebanyak Rp21,9 triliun, sekaligus unikorn perdana yang masuk BEI.
Pada hari pertama perdagangan Jumat (6/8/2021), saham BUKA di level Rp850 langsung melonjak mentok auto reject atas (ARA), naik 24,74 persen ke level Rp1.060. Kapitalisasi pasar BUKA melejit menjadi Rp109 triliun.
Selanjutnya, pada perdagangan Senin (9/8/2021), saham BUKA sempat melonjak awal perdagangan hingga akhir sesi I sebesar 25 persen ke level Rp1.325. Namun, pada sesi II, saham BUKA berbalik turun, sehingga penguatannya berkurang.
Sampai akhir perdagangan, saham BUKA ditutup naik 4,72 persen atau 50 poin menjadi Rp1.110. Kapitalisasi pasar BUKA mencapai Rp114,4 triliun.
Pada Selasa (10/8/2021), saham BUKA ini terkena ARB pada pukul 09.20 WIB, anjlok 75 poin alias 6,76 persen ke level Rp1.035. Fluktuasi saham BUKA dan protes dari netizen membuat manajemen angkat suara.
VP Corporate Affairs Bukalapak.com Siti Sufintri Rahayu menjelaskan bahwa pergerakan harga saham perseroan murni karena mekanisme pasar.
“Sebagai informasi, transaksi saham Bukalapak di bursa saham setelah melakukan listing murni merupakan mekanisme pasar,” kata Siti, Selasa (10/8/2021).
Pada Rabu (11/8/2021), Bursa Efek Indonesia (BEI) libur, seiring dengan imbauan pemerintah soal Hari Besar Tahun Baru Hijriah. Perdagangan berlanjut hari ini, yang kemudian saham BUKA anjlok lagi.
Pada perdagangan Kamis (12/8/2021), saham BUKA ditutup mentok batas auto reject bawah (ARB), yakni turun 6,76 persen atau 70 poin menjadi Rp965. Total transaksi terbilang jumbo sejumlah Rp2,66 triliun.
Investor asing cenderung melakukan aksi jual dengan net sell Rp880,67 miliar. Kapitalisasi pasar BUKA pun turun ke bawah Rp100 triliun, tepatnya Rp99,45 triliun.
Selanjutnya, pada Jumat (13/8/2021), saham BUKA ditutup koreksi 10 poin atau 1,04 persen menjadi Rp955, setelah mencapai level tertingginya Rp1.035. Total transaksi mencapai Rp3,15 triliun, dan kapitalisasi pasar BUKA mencapai Rp98,42 triliun.