Bisnis.com, JAKARTA - Bursa Wall Street memerah pada awal pekan ini, mengikuti tren pelemahan harga saham di bursa global.
Sementara itu, yield Treasury AS merangkak naik di tengah penyebaran varian delta Covid-19 yang dikhawatirkan menghambat pemulihan ekonomi.
Mengutip Bloomberg pada Senin (19/7/2021), indeks S&P 500 turun 1,6 persen pada pukul 9.54 di New York. Indeks Nasdaq 100 turun 1,2 persen dan indeks Dow Jones Industrial Average turun 1,8 persen.
Adapun, koreksi indeks S&P 500 dipimpin oleh penurunan harga saham komoditas, keuangan, industri. Harga saham emiten operator pesawat terbang dan kapal tumbang di tengah kekhawatiran pembatasan perjalanan.
“Banyak investor yang bertanya-tanya apakah mereka bisa percaya diri memegang saham saat valuasi kian melebar sementara mereka juga mempertimbangkan untuk reprice karena ada harapan saat negara-negara maju kembali dibuka,” kata Analis ThinkMarkets Fawad Razaqzada, seperti dikutip Bloomberg, Senin (19/7/2021).
Lebih lanjut, lonjakan kasus Covid-19 telah meredam selera risk-off dari investor. Pelaku pasar khawatir pembatasan perjalanan hingga lockdown dapat menjanggal pemulihan ekonomi dan menekan performa saham yang sedang berada di level rekor tertinggi.
Baca Juga
Sementara itu, pelemahan yield Treasury AS baru-baru ini juga disebut menjadi sinyal hambatan pemulihan ekonomi. Hal ini akan menjadi pengganjal pula bagi pengambilan keputusan otoritas fiskal saat inflasi terus meningkat.