Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sempat Merugi, Kabelindo (KBLM) Kejar Laba Rp57 Miliar Tahun Ini

Perseroan melihat prospek bisnis tahun ini akan mengalami peningkatan dari sektor swasta dan juga BUMN.
Produk Kabelindo Murni/Istimewa
Produk Kabelindo Murni/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten kabel PT Kabelindo Murni Tbk. membukukan kenaikan penjualan pada kuartal I/2021 jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Namun kenaikan penjualan tersebut tidak disertai dengan kenaikan laba bersih perseroan. Berdasarkan laporan keuangan per 31 Maret 2021, emiten berkode saham KBLM tersebut justru mengalami rugi sebesar Rp6,98 miliar. 

Keadaan ini berbalik dengan tahun sebelumnya di periode yang sama, di mana perseroan membukukan laba sebesar Rp2,61 miliar. 

Sedangkan untuk laba kotor, perseroan mengalami penurunan signifikan dari Rp21,20 miliar pada periode yang sama tahun 2020 menjadi Rp157,88 juta pada kuartal l/2021.

Pada laporan keuangan disebutkan pandemi Covid-19 yang masih berlangsung hingga tahun 2021 ini membuat perseroan mengurangi kapasitas produksinya karena menurunnya permintaan. 

Pada kuartal I/2021, KBLM mencatatkan kenaikan penjualan sebesar 17,06 persen menjadi Rp300,98 miliar dibandingkan dengan periode yang sama pada 2020 yang sebesar Rp257,10 miliar. 

Kenaikan penjualan tersebut juga disertai dengan kenaikan beban penjualan yang kemudian berakibat pada ruginya perseroan. 

Tercatat, beban penjualan KBLM pada kuartal pertama tahun ini sebesar Rp300,82 miliar. Sedangkan pada periode yang sama tahun 2020, emiten tersebut memiliki beban penjualan yang lebih sedikit yaitu Rp235,91 miliar. 

Pada kuartal I/2021 ini selisih antara penjualan dan beban penjualan sangat tipis yaitu 0,05 persen, sehingga menghasilkan laba kotor yang sedikit. Sementara untuk kuartal I/2020 terdapat selisih 8,24 persen yang bisa menghasilkan laba kotor sebanyak Rp21,20 miliar. 

Meski demikian, hingga akhir 2021 ini perseroan tetap optimistis akan pertumbuhan kinerja perusahaan. Perseroan menargetkan kenaikan penjualan menjadi Rp1,5 triliun dan laba bersih sebesar Rp57 miliar. 

Direktur Kabelindo Murni Andika Saputra Wongkar menyebutkan perseroan melihat prospek bisnis tahun ini akan mengalami peningkatan dari sektor swasta dan juga BUMN. Namun kebutuhan BUMN seperti PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) diperkirakan belum akan mengalami peningkatan. 

Melihat prospek bisnis tahun ini kita akan melihat kalau untuk pemerintah, sektor PLN mungkin belum ada permintaan atau pengembangan yang lebih, justru menurun. Tapi untuk proyek swasta sendiri kita sendiri melihat akan ada peningkatan, dikarenakan pengejaran proyek yang tertunda di tahun 2020,” jelas Andika dalam acara public expose KBLM yang dilaksanakan secara virtual, Rabu (9/6/2021). 

Adapun perseroan memiliki total aset sebanyak Rp1,07 triliun per Maret 2021. Jumlah tersebut berkurang jika dibandingkan dengan periode sama pada 2020 sejumlah Rp1,25 triliun. 

Sementara itu total ekuitas juga mengalami penurunan menjadi Rp833,99 miliar pada kuartal I/2021, sedangkan pada kuartal I/2020 total ekuitas perseroan sebesar Rp851,04 miliar. 

Penurunan juga terlihat pada total liabilitas menjadi Rp236,72 miliar pada kuartal I/2021, dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar Rp394,64 miliar.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper