Bisnis.com, JAKARTA — Emiten properti, PT Indonesian Paradise Property Tbk. (INPP) merancang strategi untuk mempertahankan porsi pendapatan berulang sekitar 70% terhadap top line perseroan pada 2025.
CEO Paradise Indonesia Anthony P. Susilo mengatakan perseroan tetap konsisten mengembangkan properti high-rise dan mixed-use di pusat kota.
Saat ini, Paradise Indonesia tengah menyelesaikan proyek Antasari Place Tower 1 yang dilengkapi serviced apartment Citadines, dengan target penyelesaian pada September tahun ini. Proyek Antasari Place bersama dengan proyek 23 Paskal Extension di Bandung akan selesai pada semester II/2025.
Menurut Anthony, proyek itu diharapkan dapat meningkatkan porsi pendapatan berulang atau recurring income perusahaan. Selain itu, Paradise Indonesia juga bersiap mengembangkan proyek terbaru di Balikpapan sebagai portofolio tambahan.
Hingga Maret 2025, recurring income INPP berkontribusi sekitar 91% dari total pendapatan perusahaan.
Anthony menjabarkan INPP melaksanakan berbagai strategi untuk mempertahankan recurring income, seperti menjaga okupansi perhotelan di atas angka 70%, mempertahankan penyewa yang sudah ada (existing tenant) di properti komersial, diversifikasi pendapatan dengan memaksimalkan layanan perhotelan termasuk ruang pertemuan, serta sinergi dengan hotel dan area komersial di kawasan yang sama agar terjadi integrasi dan peningkatan kunjungan.
“Perusahaan juga melihat adanya perubahan tren di pasar, di mana kalangan muda khususnya generasi milenial cenderung berinvestasi dengan membeli hunian seperti apartemen di pusat kota untuk disewakan,” tuturnya dalam keterangan resmi, Jumat (25/7/2025).
INPP melihat tren ini sebagai salah satu peluang pertumbuhan yang potensial untuk meningkatkan pertumbuhan penjualan properti maupun recurring income ke depannya.
Oleh karena itu, Paradise Indonesia bekerja sama dengan operator hunian apartemen agar dapat membantu pembeli unit untuk dapat menyewakan unitnya ke calon customer sehingga dapat menghasilkan income atas investasinya.
“Kami mengantisipasi kebutuhan dan permintaan dari generasi konsumen properti selanjutnya yaitu kalangan muda. Kemampuan untuk membaca dan mengambil langkah-langkah strategis ini adalah salah satu kunci keberhasilan kami selama ini di industri properti,” paparnya.