Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

SRTG, MDKA, ROTI, hingga RALS Buyback, Cek Rekomendasi Sahamnya di Sini

Rencana buyback sejumlah emiten seperti MDKA, SRTG, ROTI dan RALS baru-baru ini sempat menjadi penopang harga saham masing-masing, meskipun IHSG sendiri cenderung melemah sepekan terakhir.
Pengunjung melintasi papan elektronik yang menampilkan pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (22/3/2021). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Pengunjung melintasi papan elektronik yang menampilkan pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (22/3/2021). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Sejumlah emiten mulai melakukan aksi beli kembali atau buyback sahamnya yang tersebar di pasar sekunder. Langkah ini menjadi bentuk kepercayaan diri emiten guna meningkatkan harga sahamnya di pasar.

Head of Equity Trading MNC Sekuritas Medan Frankie Wijoyo mengungkapkan buyback yang telah dicanangkan oleh beberapa emiten seperti MDKA, SRTG, ROTI dan RALS baru-baru ini, sempat menjadi penopang harga saham masing-masing, walau IHSG sendiri cenderung melemah sepekan terakhir.

Untuk tujuan utama buyback sendiri oleh emiten-emiten ini hampir seragam yaitu untuk memberikan kemampuan pada perusahaan untuk menjaga stabilitas harga saham jika harga tersebut tidak mencerminkan nilai atau kinerja emiten nantinya.

Tujuan tambahan lain adalah membuat saham-saham tersebut menjadi lebih ramai transaksi dan diharapkan dapat meningkatkan harganya.

"Aksi buyback ini bisa saja dilakukan oleh emiten sebagai rasa optimis jika ekonomi Indonesia bakal pulih, sehingga saham-saham tersebut yang dirasa oleh perseroan sendiri tidak sejalan dengan kinerja perusahaannya yang membaik, sedang sahamnya sedang mendatar," katanya, kepada Bisnis, Selasa (20/4/2021).

Namun perlu diperhatikan juga nilai buyback oleh emiten-emiten tersebut, juga berapa persen saham yang akan diserap kembali.

Apalagi tidak tersiar kabar soal tender offer dari aksi buyback emiten tersebut, sehingga bisa menjadi spekulasi jika membeli sahamnya saat ini, dan berharap nanti bakal naik dan akan di buyback oleh perusahaan.

Untuk MDKA sendiri, dana yang dialokasikan untuk buyback cukup besar yang dikabarkan sebesar Rp539 miliar, tetapi dilakukan secara bertahap dan selama 18 bulan.

Walaupun dananya cukup besar, angka ini hanya untuk mengumpulkan kembali kepemilikan saham sebesar 1 persen. Manajemen juga menyampaikan buyback ini dilakukan untuk pelaksanaan program insentif jangka panjang (LTI) bagi karyawan, direksi dan dewan komisaris perusahaan.

Sedangkan RALS menargetkan sebanyak-banyak 5 persen dari modal disetor perseroan, dengan nilai Rp350 miliar.

Hal senada juga dilakukan oleh ROTI yang juga bakal menargetkan buyback sebanyak-banyaknya 300 juta lembar saham atau sekitar 5 persen dari jumlah total saham yang diterbitkan, dengan batas pembelian harga 1600/lembar. Hal ini sontak membuat saham ROTI terbang hari ini tetapi dengan batas 1.615 dan langsung turun ke 1.510.

Sedangkan untuk SRTG sendiri buyback dilakukan sebanyak-banyaknya hanya sekitar 0,92 persen dari modal disetor. Hal ini juga turut dikaitkan dengan dengan aksi koporasi susulan yaitu stock split 1:5.

Saat harga sahamnya sudah sejalan mengikuti kinerja perusahaan yang sebenarnya, perseroan bisa saja melepas kembali saham tersebut untuk membantu struktur permodalan.

"Jadi sentimen ini bisa dijadikan pertimbangan untuk memilih-milih saham yang melakukan buyback ini," katanya.

Untuk rekomendasi, Frankie menyarankan saham  MDKA, karena dilihat dari prospek perusahaan yang mulai mengoptimalkan varian hasil tambangnya ke logam mulia.

Saham lainnya seperti RALS dan SRTG direkomendasikan beli dengan target harga di level 900 dan 7000.

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper