Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bos Japfa (JPFA) Sebut Kinerja Kuartal I/2021 Sudah Membaik

Wakil Direktur Utama Japfa Comfeed Indonesia Bambang Budi Hendarto mengatakan bahwa pemulihan kinerja sudah mulai tampak pada kuartal I/2021 yang diyakini sudah lebih baik daripada periode yang sama tahun sebelumnya.
Dubes Ibnu Hadi membuka pabrik keenam JAPFA Comfeed Vietnam./KBRI Hanoi
Dubes Ibnu Hadi membuka pabrik keenam JAPFA Comfeed Vietnam./KBRI Hanoi

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten perunggasan PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk. (JPFA) melihat pemulihan kinerja sudah terlihat pada kuartal I/2021.

Oleh karena itu, perseroan menargetkan pertumbuhan kinerja 10 hingga 15 persen pada 2021 seiring dengan prospek pemulihan ekonomi Indonesia.

Wakil Direktur Utama Japfa Comfeed Indonesia Bambang Budi Hendarto mengatakan bahwa pemulihan kinerja sudah mulai tampak pada kuartal I/2021 yang diyakini sudah lebih baik daripada periode yang sama tahun sebelumnya.

“Pemulihan kinerja secara tidak langsung akan dibantu dari vaksinasi dan kecenderungan jumlah penyebaran Covid-19 yang mulai menurun. Dengan demikian, pada 2021 saya yakin kami jauh lebih baik daripada 2020. Namun, angka pastinya kami masih belum tau,” ujar Bambang, Kamis (15/4/2021).

Berdasarkan laporan keuangan 2020, emiten berkode saham JPFA itu mencatatkan pendapatan sebesar Rp36,96 triliun, turun 4,9 persen dari periode 2019 yang sebesar Rp38,87 triliun.

Laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk pun tergerus menjadi Rp916,7 miliar turun 48,1 persen dari tahun sebelumnya sebesar Rp1,76 triliun.

Kepala Divisi Keuangan Korporasi Japfa Comfeed Indonesia Putut Djagiri mengatakan bahwa perseroan tengah menyiapkan sejumlah strategi untuk mendukung kinerja pada tahun ini yang sesungguhnya masih memiliki sejumlah tantangan.

“Perseroan akan terus berupaya untuk meningkatkan penetrasi produk seraya terus melakukan upaya edukasi pentingnya protein hewani bagi kesehatan, sejalan dengan program pemerintah untuk mengurangi gizi buruk dan stunting,” ujar Putut.

Selain itu, JPFA juga akan tetap berhati-hati dalam melakukan investasi modal, konsisten melakukan manajemen keuangan dan pengendalian kas yang prudent, dan terus fokus dalam meningkatkan efisiensi dan profitabilitas.

JPFA juga akan terus memperkuat bisnis hilirnya melalui pengembangan bisnis pengolahan hasil peternakan dan produk konsumen, serta mendorong pertumbuhan penjualan ritel ke konsumen melalui outlet ritel yang dimiliki perseroan baik secara offline maupun online.

Adapun, pada 2020 telah memperluas bisnis hilir perseroan dengan mengakuisisi PT So Good Food (SGF), perusahaan daging olahan.

Pada 2021, lini bisnis ini ditargetkan dapat berkontribusi sekitar 8 persen-10 persen terhadap keseluruhan pendapatan perseroan.

Selain itu, kinerja JPFA juga akan didukung seiring dengan harga live bird pada tahun ini semakin stabil dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Sebagai catatan, pada 2020 harga live bird sempat anjlok ke level terendah dalam 5 tahun terakhir karena merosotnya daya beli masyarakat yang terjadi bersamaan dengan kelebihan pasokan day old chick (DOC).

Kepala Divisi Pembibitan Ayam dan Peternakan Komersial Japfa Comfeed Indonesia A. Harwanto mengatakan bahwa aktivitas operasional perseroan dapat lebih optimal pada tahun ini dibandingkan dengan 2020.

Hal itu akan sejalan dengan prospek pemulihan ekonomi Indonesia yang sudah tercermin dari lalu lintas DKI Jakarta yang sudah lebih padat dibandingkan dengan saat periode pembatasan mobilitas pada 2020.

“Harapannya, prospek pertumbuhan JPFA sekitar 10 persen-15 persen pada tahun ini masih valid, tetapi akan kembali tergantung dari perkembangan di depan. Kalau kondisi semakin baik, perseroan juga baik,” ujar Harwanto.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Finna U. Ulfah
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper