Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perusahaan Hary Tanoe Merger dengan Malacca Straits, Valuasi Rp8 Triliun

Rencana penggabungan perusahaan AVN dan Malacca diharapkan rampung pada kuartal II atau kuartal III/2021.
Executive Chairman MNC Group Hary Tanoesoedibjo. Bisnis/Himawan L Nugraha
Executive Chairman MNC Group Hary Tanoesoedibjo. Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA - PT MNC Vision Networks Tbk. (IPTV) melalui anak perusahaannya PT Asia Vision Network (AVN) mengumumkan bahwa telah resmi menandatangani perjanjian penggabungan atau merger dengan Malacca Straits Acquisition Company Limited dengan nilai valuasi perusahaan gabungan sebesar US$573 juta.

Nilai perusahaan tersebut dengan estimasi kurs Rp14.000 per dolar AS maka setara dengan Rp8,02 triliun. Rencana penggabungan perusahaan diharapkan rampung pada akhir kuartal II atau awal kuartal III/2021. Valuasi tersebut mencerminkan EV/EBITDA 5,8 kali pada 2022.

Berdasarkan rilis resmi AVN pada Senin (22/3/2021), bergabungnya AVN dengan Malacca Straits bertujuan untuk mendaftarkan AVN di pasar modal Amerika Serikat NASDAQ.

Kombinasi bisnis diperkirakan akan menghasilkan sekitar US$135 juta dana segar ke perseroan, dengan asumsi bahwa tidak ada penebusan oleh pemegang saham publik Malacca.

Dalam merger tersebut, sekuritas Malacca Straits yang beredar akan diganti dengan sekuritas pengganti AVN, dengan saham biasa AVN pengganti yang dimiliki oleh The Bank of New York Mellon sebagai tempat penyimpanan.

Bank of New York Mellon mengirimkan American Depositary Receipts (ADR) AVN kepada pemegang keamanan Malacca Straits. Setiap pemegang saham Malacca Strait akan menerima ADR yang mewakili satu saham biasa AVN.

Sebagai gantinya saham biasa Malacca Straits berkode saham MLAC dan setiap warannya akan menjadi waran untuk membeli satu ADR. MNC Group akan memutar 100 persen sahamnya di AVN, dan akan menerima tambahan saham biasa AVN sehubungan dengan penggabungan tersebut.

CEO sekaligus pemilik MNC Group Hary Tanoesoedibjo mengungkapkan merger tersebut dipercaya akan mendorong kepemimpinan dalam layanan over the top (OTT) media di Indonesia, IPTV, dan juga layanan Broadband.

“Hari ini, kami telah mengambil langkah maju yang signifikan dalam rencana pertumbuhan kami dengan meningkatkan neraca yang berpotensi memiliki arus masuk lebih dari US$130 juta dalam bentuk tunai,” ungkap Hary.

Beriringan dengan itu, CEO Malacca Straits Kenneth Ng melihat AVN sebagai perusahaan yang memiliki potensi pertumbuhan yang signifikan dan keberhasilan dalam menyediakan konten eksklusif kepada jutaan orang. Menurutnya merger tersebut akan mendorong pertumbuhan jangka panjang dan berkelanjutan bagi Malacca Straits sendiri.

“Kami senang membawa Asia Vision Network dan Malacca Straits Acquisition Company bersama-sama sebagai perusahaan terpadu yang terdaftar di AS. Ketika kita mengangkat SPAC kami, kami bertekad untuk menemukan perusahaan dengan model bisnis yang kuat,” ungkapnya.

Pada tahun 2020, AVN menggabungkan MNC Play dan Vision+ menjadi OTT, IPTV, dan broadband yang terkonsolidasi peron. AVN telah mengamankan kemitraan dengan jaringan terkemuka penyedia untuk memajukan jaringan berekspansi ke lebih dari satu juta rumah yang mencakup 14+ kota.

MNC Play menjadi broadband pertama penyedia untuk mendapatkan kesepakatan tahun jamak dengan ICON+, anak perusahaan dari perusahaan listrik milik negara PLN, yang memiliki akses pasar konsumen yang luas yang mengarah ke biaya peluncuran yang rendah.

Kemitraan dengan MNC Group memungkinkan akses OTT eksklusif ke perpustakaan kontennya, termasuk MNC Pictures, perusahaan produksi terbesar di Indonesia, yang secara teratur menempati slot pertama untuk angka tontonan nasional.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper