Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Intiland (DILD) Masih Tak Yakin Pasar Siap Serap Obligasi Sektor Properti

Sektor properti membutuhkan pendanaan dengan tenor yang lebih panjang, namun investor dianggap ragu menghadapi risiko di sektor tersebut.
Salah satu sudut ruangan di Intiland Office Tower Jakarta. Gedung perkantoran yang berlokasi di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta itu merupakan salah satu portofolio andalan PT Intiland Development Tbk./intiland.com
Salah satu sudut ruangan di Intiland Office Tower Jakarta. Gedung perkantoran yang berlokasi di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta itu merupakan salah satu portofolio andalan PT Intiland Development Tbk./intiland.com

Bisnis.com, JAKARTA – PT Intiland Development Tbk. (DILD) menyebut tenor obligasi yang lebih panjang sangat dibutuhkan sektor properti, tetapi realitanya investor dianggap masih maju mundur menghadapi risiko di sektor tersebut.

Direktur Pengelolaan Modal dan Investasi Intiland Development Archied Noto Pradono menuturkan sektor properti membutuhkan pendanaan dengan tenor yang lebih panjang. Hal ini sesuai dengan karakteristik industrinya yang memang berjangka panjang.

"Tentunya untuk sektor properti lebih panjang adalah lebih baik. Namun, kami akan melihat apa yang ada di pasar, apakah sektor properti masih bisa diterima dengan tingkat risiko dan rating yang ada," ujarnya kepada Bisnis, Selasa (19/1/2021).

Emiten bersandi DILD tersebut berharap ada pasar atau investor yang bisa menerima resiko dari pendanaan di sektor properti tersebut. Dengan demikian, perseroan masih melihat situasi pasar yang ada.

Di sisi lain, terkait obligasi yang jatuh tempo pada Juni 2021 sebesar Rp162 miliar, pihaknya tidak ambil pusing dan masih mempersiapkan apa yang akan dilakukan.

"Tidak ada strategi khusus, kami berharap likuiditas dan investor appetite terhadap sektor properti positif. Kami masih godok pembiayaannya akan darimana," ujarnya.

Adapun emiten bersandi DILD ini memiliki satu obligasi yang akan jatuh tempo tahun ini dengan nilai Rp162 miliar. Obligasi tersebut diterbitkan pada 2016 lalu dan akan jatuh tempo pada 29 Juni 2021.

Berdasarkan data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), total obligasi korporasi yang akan jatuh tempo pada 2021 adalah sebanyak Rp93,006 triliun.

Perinciannya, sebanyak 61 seri surat utang senilai Rp41,29 triliun akan jatuh tempo pada semester I/2021. Sementara itu, 104 seri obligasi senilai Rp51,71 triliun akan jatuh tempo pada paruh kedua 2021.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper