Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Akhir November 2020, Wika Gedung (WEGE) Kantongi Kontrak Baru Rp2,32 Triliun

Jumlah tersebut telah mencapai 68 persen dari target kontrak baru tahun 2020 sebesar Rp3,44 triliun.
Suasana rapat umum pemegang saham luar biasa PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk di Jakarta, Selasa (28/7/2020). Dalam rapat yang menerapkan protokol kesehatan dengan menjaga jarak tersebut, perseroan mengubah susunan pengurus. Hingga akhir semester I/2020, WIKA Gedung mencatat perolehan order book senilai Rp12,2 triliun./WIKA Gedung
Suasana rapat umum pemegang saham luar biasa PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk di Jakarta, Selasa (28/7/2020). Dalam rapat yang menerapkan protokol kesehatan dengan menjaga jarak tersebut, perseroan mengubah susunan pengurus. Hingga akhir semester I/2020, WIKA Gedung mencatat perolehan order book senilai Rp12,2 triliun./WIKA Gedung

Bisnis.com, JAKARTA – PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk (WEGE) atau Wika Gedung telah mengantongi nilai kontrak baru senilai Rp2,32 triliun hingga akhir November 2020.

Direktur Utama Wika Gedung Nariman Prasetyo dalam acara Company Update WEGE mengatakan, jumlah tersebut telah mencapai 68 persen dari target kontrak baru tahun 2020 sebesar Rp3,44 triliun.

Sektor konstruksi masih menjadi kontributor terbesar untuk kontrak baru perusahaan dengan perolehan Rp2,11 triliun dari target sektor Rp3,15 triliun. Kemudian, bidang industri menyumbangkan nilai kontrak baru sebesar Rp198,53 miliar dari target Rp266,72 miliar.

Selanjutnya, sektor konsesi menyumbangkan kontrak baru sebesar Rp17,85 miliar dari target yang ditentukan WEGE dari bidang ini senilai Rp20,07 miliar.

Sementara itu, berdasarkan segmen, sebanyak 71 persen dari kontrak baru yang didapat perusahaan merupakan pembangunan fasilitas publik, diikuti oleh perkantoran sebesar 21 persen, dan komersial serta hunian (residen) masing-masing 5 persen dan 3 persen.

Dengan demikian, jumlah order book yang dipegang perusahaan hingga akhir November telah mencapai Rp13 triliun.

Nariman mengatakan, pihaknya optimistis dapat merengkuh lebih banyak kontrak baru di sisa tahun 2020 untuk mencapai target. Pihaknya saat ini tengah mengikuti sejumlah tender di sektor-sektor usaha yang menjadi spesialisasi WEGE.

“Seharusnya bisa melebihi target, tetapi ada yang kontraknya bergeser ke Januari 2021. Tetapi, kami optimistis bisa mencapai target,” ujarnya.

Berdasarkan laporan keuangan per kuartal III/2020, WEGE membukukan pendapatan senilai Rp2,13 triliun atau turun 36,58 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) dari sebelumnya Rp3,36 triliun.

Pendapatan dari segmen jasa konstruksi terpantau masih mendominasi pendapatan usaha perseroan sebesar 99,05 persen atau Rp2,11 triliun.

Sisanya pendapatan segmen properti tercatat senilai Rp8,33 miliar (0,38 persen), konsesi Rp7,02 miliar (0,32 persen), dan industri Rp4,89 miliar (0,22 persen).

Beban paling tinggi berasal dari beban lainnya senilai Rp170 miliar diikuti oleh beban pajak final Rp62,77 miliar dan beban usaha Rp48,34 miliar.

Kenaikan beban sementara pendapatan turun pun menggerus laba WEGE sebesar 56,72 persen menjadi Rp130,94 miliar dari sebelumnya Rp302,61 miliar.

Per akhir September 2020, tercatat jumlah aset WEGE senilai Rp5,53 triliun atau turun dari posisi pada akhir tahun lalu senilai Rp6,19 triliun.

 

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper