Bisnis.com, JAKARTA – PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk. (WEGE) hanya bisa mengantongi Rp322 juta laba bersih pada kuartal I/2025. Angka itu berarti penurunan sebesar 92,74% dari perolehan laba bersih kuartal I/2024 sebesar Rp4,44 miliar.
Penurunan torehan laba bersih yang bisa dikantongi oleh WEGE berbanding terbalik dengan perolehan pendapatan WEGE selama kuartal I/2025. WEGE mengantongi Rp543,26 miliar pada kuartal I/2025, tumbuh 14,56% year on year (YoY) dibandingkan pendapatan kuartal I/2024 sebesar Rp474,22 miliar.
Selain itu, laba kotor WEGE juga meningkat 51,10% YoY dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Pada kuartal I/2024, WEGE mencatatkan laba bersih sebesar Rp35,52 miliar dan naik menjadi Rp53,68 miliar pada kuartal I/2025.
Dalam laporan keuangannya, pendapatan perseroan yang berhasil mereka kantongi, sebagian besar habis untuk membayar beban usaha yang membengkak YoY.
Pada kuartal I/2024, WEGE mencatatkan beban usaha sebesar Rp26,25 miliar. Angka itu membengkak 51,09% menjadi Rp41,13 miliar pada kuartal I/2025. Selain itu, beban pajak penghasilan juga meningkat sebesar 10,22% YoY dari Rp12,82 miliar menjadi Rp14,13 miliar pada kuartal I/2025.
Di luar itu, beban lainnya milik perseroan justru menyusut. Beban keuangan misalnya menyusut 7,09% YoY menjadi Rp7,83 miliar pada kuartal I/2025, setelah sebelumnya Rp8,43 miliar pada kuartal I/2024. Selain itu, beban lainnya juga menyusut drastis hingga 57,43% dari Rp37,03 miliar menjadi Rp15,76 miliar pada kuartal I/2025.
Direktur Utama WEGE Hadian Pramudita menerangkan perseroan sedang menghadapi serangkaian tantangan dalam ekonomi global, seperti fluktuasi nilai tukar rupiah, kenaikan harga material konstruksi, hingga ketegangan geopolitik.
”Untuk menjaga kestabilan operasional, perusahaan menerapkan efisiensi biaya pada setiap unit bisnis tanpa mengorbankan kualitas atau keberlanjutan lingkungan,” katanya dalam rilis resmi dikutip Selasa (6/5/2025).
Adapun, WEGE juga mencatatkan penurunan jumlah aset sebesar 6,70% year to date (YtD) dari Rp5,72 triliun pada akhir Desember 2024, menjadi Rp5,34 triliun pada Maret 2025.
Selain itu, total liabilitas WEGE juga mengalami penurunan sebesar 12,32% YtD dari Rp3,12 triliun menjadi Rp2,73 triliun pada akhir Maret 2025. Sementara itu, ekuitas perseroan mengalami peningkatan walau tidak signifikan, menjadi Rp2,60 triliun pada Maret 2025.