Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Simpang Siur Stimulus AS, Bursa India Lesu

Berdasarkan data Bloomberg, indeks S&P BSE Sensex terpantau melemah 0,1 persen ke posisi 40.629,5 hingga pukul 09.54 waktu Mumbai, India. Sementara itu, indeks Nifty 50 juga terpantau turun 0,2 persen.
Otoritas pasar modal India, Bombay Stock Exchange (BSE)./Bloomberg
Otoritas pasar modal India, Bombay Stock Exchange (BSE)./Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Pasar saham India melemah seiring dengan kabar simpang-siur kesepakatan paket stimulus AS dan sikap investor yang terus memantau hasil laporan keuangan perusahaan di negara tersebut

Berdasarkan laporan dari Bloomberg pada Senin (26/10/2020), indeks S&P BSE Sensex terpantau melemah 0,1 persen ke posisi 40.629,5 hingga pukul 09.54 waktu Mumbai, India. Sementara itu, indeks Nifty 50 juga terpantau turun 0,2 persen.

Kedua indeks ini semakin mendekati posisi untuk menghapus kerugiannya tahun ini. Secara year to date (ytd), penurunan di bursa India kini hanya tinggal 1,3 persen.

Sebanyak 7 dari 19 indeks subsektor yang dikumpulkan oleh BSE Ltd mengalami koreksi yang mayoritas dimotori oleh pergerakan saham perusahaan energi. Saham Reliance Industries menjadi top loser indeks ini dengan koreksi 2 persen.

Sementara itu, Housing Development Finance Corp Ltd mencatatkan kenaikan terbesar sebanyak 0,4 persen. Adapun, IndusInd Bank Ltd menjadi top gainer dengan melesat 2,3 persen.

Ravi Singhal, analis GCL Securities Ltd menyatakan, tingkat suku bunga yang rendah dan optimisme investor terhadap kenaikan angka penjualan perusahaan selama musim perayaan menjadi faktor penopang pergerakan saham.

“Inflasi tinggi dalam jangka waktu panjang masih menjadi risiko utama disusul oleh volatilitas yang disebabkan oleh pilpres AS,” jelasnya dikutip dari Bloomberg.

Sementara itu, pemulihan ekonomi di India terus menunjukkan tren rebound. Hal tersebut terlihat dari capital inflow dari investor asing ke pasar saham yang mencapai US$2,2 miliar. Catatan tersebut merupakan inflow tertinggi sejak Agustus lalu.

Di sisi lain, rapat kebijakan bank sentral setempat pada bulan Oktober mengindikasikan upaya peningkatkan pemulihan ekonomi India sebagai fokus utama dibandingkan dengan mencapai target inflasi.

Sementara itu, 6 dari 16 konstituen indeks Nifty 50 yang telah merilis laporan keuangannya berhasil menyamai atau melebihi perkiraan awal para analis. Kotak Mahindra Bank Ltd., dan SBI Life akan merilis laporan keuangannya pada Senin ini waktu setempat.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper