Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pasar China Lesu Pascaliburan Imlek, Bursa Asia Tetap Perkasa

Perhatian investor tertuju pada respons China atas kebijakan tarif impor Donald Trump, yang melakukan pendekatan lebih hati-hati.
Papan saham elektronik menampilkan Nikkei 225 Stock Average di salah satu perusahaan sekuritas di Tokyo, Jepang, Senin, 5 Agustus 2024. / Bloomberg-Noriko Hayashi
Papan saham elektronik menampilkan Nikkei 225 Stock Average di salah satu perusahaan sekuritas di Tokyo, Jepang, Senin, 5 Agustus 2024. / Bloomberg-Noriko Hayashi

Bisnis,com, JAKARTA — Mayoritas bursa Asia ditutup di zona hijau pada Rabu (5/2/2025) seiring dengan sikap investor yang mencermati perang dagang AS-China. Sebaliknya, bursa China terpantau menurun pada hari pertama perdagangan setelah Libur Tahun Baru Imlek.

Berdasarkan data Bloomberg, indeks Topix Jepang ditutup naik 0,27% ke level 2.745,41, sedangkan indeks Kospi Korea Selatan naik 1,11% ke level 2.509,27. Kemudian, indeks Nifty50 India menguat 0,14% pada level 23.772,25. 

Sementara itu, indeks S&P/ASX 200 Australia ditutup naik 0,51% ke level 8.416,87, sedangkan, indeks FTSE Bursa Malaysia KLCI menguat 0,67% di level 1.575,02.

Sebaliknya, bursa China ditutup melemah setelah Libur Tahun Baru Imlek. Indeks komposit Shanghai terpantau melemah 0,65% ke level 3.229,49.

Perhatian investor pada hari ini tertuju pada respons Presiden China, Xi Jinping terhadap kebijakan Tarif Presiden AS, Donald Trump. 

Serangan pertama dalam perang dagang terbaru AS-China memperjelas posisi Xi yang mengambil pendekatan lebih hati-hati dibandingkan pada masa jabatan pertama Trump. Adapun, tarif 10% terhadap China berlaku mulai Selasa kemarin.

Merespons hal tersebut, China mengumumkan tarif tambahan terhadap sekitar 80 produk yang akan berlaku pada 10 Februari, tetapi para pedagang berharap pembicaraan mendatang akan meredakan ketegangan.

"Ada kemungkinan yang masuk akal bahwa dampak akhir dari tarif ini mungkin lebih kecil dari yang diharapkan. Tarif ini mungkin juga mewakili putaran pertama negosiasi akhir, yang dapat mengurangi dampak utamanya,” kata Todd Ahlsten dari Parnassus Investments.

Di tengah meningkatnya ketegangan perdagangan, Layanan Pos AS atau US Postal Service mengatakan akan menangguhkan sementara paket internasional yang masuk dari China dan Hong Kong. 

Meskipun tidak jelas apa yang mendorong tindakan tersebut, kebijakan itu dilakukan setelah Trump mencabut aturan "de minimis" untuk China, yang sebelumnya mengizinkan paket kecil di bawah US$800 untuk masuk ke AS bebas bea.

"Hubungan perdagangan antara AS dan China tetap menjadi risiko, meskipun jika tarif AS sebesar 10% dan tindakan respons China ditunda, itu akan baik untuk pasar. Di sisi lain, perselisihan mungkin meningkat lagi," kata Kenny Wen, kepala strategi investasi di KGI Asia Ltd. 

Adapun, Trump mengatakan kepada wartawan bahwa tidak perlu terburu-buru untuk berbicara dengan Xi terkait kebijakan tarif. 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper